BAB 21 : Gadisku Genit [Double Update]

22.6K 1.2K 54
                                    

Double Update, cek part Special Chapter👆🏻👆🏻👆🏻

Arahkan matamu sesaat kepadaku, buatlah diriku bergelora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arahkan matamu sesaat kepadaku, buatlah diriku bergelora.

-Dipta, si bule Jawa.

-The Knave Boy-
Happy Reading

Lo cantik tapi kurang di asah.

Hari ini Alaya sudah kembali ke sekolah. Tak henti-hentinya Alaya memikirkan satu kata lelaki kemarin yang membuat dirinya bingung. Memangnya ia kurang cantik?

Berbeda dengan kedua temannya yang sedang terheran-heran melihat penampilan Alaya berubah seratus delapan puluh derajat. Sasa yang tak hentinya menggeleng senang, bahwa satu temannya itu memang cantik jika berpakaian seperti ini. Layak seperti model bahkan brand ambassador sekolah SMAN 27 Jakarta.

"Cantik, nggak?" tanya Alaya sambil tersenyum sumringah.

Hari ini Alaya berubah. Ini mau Alaya. Gadis itu seperti kakak-kaka hits pada zamannya. Baju seragam ia crop sebatas pinggang memang sedari dahulu Alaya punya tapi ia tidak berani memakainya, rok span tanpa lipatan di depan sangat ketat dan membuat lekukan tubuh lebih terlihat jelas serta polesan gincu di bibirnya membuat ia tambah sempurna.

Alaya kini berada di toilet di temani kedua temannya. Ini masih pagi, sengaja Alaya datang lebih awal agar Dipta tidak datang ke rumahnya. Ia berdiri di depan kaca yang menangkup seluruh tubuhnya sambil tersenyum manis. Ia ingin melihat ekspresi Dipta ketika melihat dirinya, pasti lelaki itu akan guling-guling di tengah lapangan.

"Kahits banget dah," kata Sasa seraya mengangkat jempolnya. Dia yang terpana dengan penampilan Alaya ke sekolah.

Alaya terdiam. "Kahits?

"Kakak hits, bego," jawab Sasa.

"Gila, sih. Dipta mati kayaknya lihat lo," ujar Rhena sambil menepuk dahinya melihat Alaya.

"Tapi lo yakin keluar kelas kayak gini? Kita kan punya ketua kelasnya super duper blasteran transgender." Sasa berpikir, kalau Arsen sebagai ketua kelas sangat ribet. Dia tidak suka kalau ada satu cewek di kelasnya memakai gincu, pasti dia akan melaporkan kepada guru kesiswaan.

Alaya mengangkat alisnya. "Arsen? Di goda aja lepek."

  Teringat Arsen dan Dipta. Kedua lelaki itu sedang merancang suatu masalah, dengar-dengar mereka akan ribut di belakang sekolah tanpa sejanta. Alaya tahu dari Sasa, kepalanya semakin pusing. Bagaimanapun caranya Alaya harus bisa membantalkan rencana busuk kedua lelaki itu.

"Jangan-jangan lo kayak gini. Di suruh si Dipta?"

"Mesum amat cowok lo," celetuk Rhena.

"Kali-kali jadi hits. Bener nggak, sa?" Alaya menyenggol bahu Sasa lalu dia mengangguk setuju.

The Knave BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang