Jangan lupa vote dan komen cerita mas Dipta dan mbak Aya❤️
"Iya. Pacar lo," kata Alaya.
Dipta membisu dan membeku.
"Hahaha! Ditipu mau aja!"
Mata Dipta membulat sempurna mendengar ucapan Alaya yang begitu membuat hatinya berdesir perih. Sakit tapi tak berdarah, itulah yang dirasakan Dipta sekarang. Seakan-akan mental dirinya sudah dipermainkan oleh Alaya, bahkan kalau dia bukan seorang gadis mungkin sekarang sudah di tengah danau.
Alaya memelankan nada suara tertawanya yang melihat Dipta terdiam dan menatap tajam wajahnya. Ia salah berbicara sepertinya, mungkin hal ini tidak lucu bagi Dipta.
"Yaudah kita pacaran sekarang," ucap Dipta santai lalu melepaskan pandangannya dari wajah Alaya.
"Hah?"
Dipta terkekeh dengan lucunya. "Niat gue kesini emang buat ngajak lo pacaran lagi sama gue,"
"Lima menit kemudian putus," ucap Dipta. Niatnya hanya bercanda tidak ada keseriusan.
Keduanya tertawa beriringan seakan-akan dunia ini milik mereka berdua yang lain mengontrak. Gelak tawanya sangat pecah mengingat waktu Alaya menjadi penolong Dipta dari adik-adik kelas yang mengejarnya sampai manapun akhirnya ada Alaya menjadi si malaikat baik. Mereka juga bingung entah mengapa sampai sekarang ia bisa kenal.
"Gue nggak mau," tolak Alaya acuh.
"Kalau lima menit kemudian putus,"
Semua bergeming. Ucapan Alaya itu dengan cepat diterima di otak Dipta. Tapi ia tahu kalau Alaya hanya mengajak dirinya bercanda. "Maksud lo?"
"Lo mau jadi pacar gue?"
Alaya mengangguk malu layaknya kucing yang malu-malu. "Iya."
"Bohong,"
Dia tertawa puas. "Iya, emang bohong."
Glek. Bisa di dengar bunyi dari air liur yang tertelan di tenggorokan Dipta. Benar-benar dipermainkan oleh Alaya sekarang, sudah terhitung dua kali ia dibercandai pleh ucapannnya yang sialan itu.
Sejujurnya Dipta mengajak kesini ke Alaya untuk mengajak berhubungan lebih baik lagi. Tapi Alaya tidak menunjukan keseriusannya atau mempunyai lebih dari teman, itu tidak ada di diri Alaya.
"Tapi gue serius," ucap Dipta.
"Gue mau-"
"Kita balikan," lanjut Dipta dengan wajah memelas.
Balikan? Untuk apa? Dipta setengah gila atau dia memang kegilaan cinta Alaya? Alaya terkejut sontak tubuhnya bergerak secepat kilat mendengar ucapan Dipta. Alaya tidak pernah menganggap Dipta sebagai pacaranya, dan dia tiba-tiba minta balikan kepadanya. Lalu selama ini Dipta benar-benar menganggap Alaya sebagai pacar.
"Penjelasan gue hari ini buat lo."
Posisi Dipta berubah jadi menyamping ke arah gadis cantik yang tengah terdiam malu sambil memainkan jari-jarinya. Wajahnya begitu cantik apalagi bibirnya yang pernah dirasakan olehnya. Enak.
"Alaya?" sahut Dipta pelan memautkan.
"Gue tahu lo benci sama orang yang disamping lo sekarang. Gara-gara kejadian di rooftop itu,"
Tenggorokannya tidak gatal tapi Dipta ingin berdeham. "Satu pertanyaan buat lo, apa lo nyesel kejadian waktu itu?"
"Eeuu... iya-lah!" Alaya tersenyum paksa. Ia harus meyakinkan Dipta kalau perbuatan yang hina itu selalu membuat Alaya menyesal sebagai perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knave Boy
Teen Fiction[END] [BOOK 1 : Dipta dan Alaya] Si Dipta, bule Milan asli Jawa. Bukan badboy, tapi dia knave boy yang mengartikan bajingan. Dengan teori lima menit berpacaran kemudian putus dengan sosok gadis cantik untuk menghindari adik kelas yang terus mengej...