Akhirnya aku bisa update. Author note di ganti ya jadi bab 40!
-The Knave Boy-
Happy Reading"Ayah sudah resign dari pekerjaan," ucap Adry. "Ayah akan bekerja sama untuk membuka restoran di beberapa daerah Jakarta,"
Kepala Alaya menenggak menatap sang Ayah yang bertubuh kekar dan tampan walaupun rambutnya sudah agak memutih. Dia berbicara sambil menyantap makanan buatan bundanya. Hari ini rasanya begitu indah bagi Alaya, ketika melihat sekelilingnya penuh dengan keluarganya.
Ada Ayah, bunda, Alya, Tante Sheryl, dan Om Joni. Rasanya bahagia, orang tuanya sudah mulai bisa memberikan waktu untuk Alaya dan Alya. Tapi hati gadis ini menciut mendengar Ayah mengundurkan diri dari pekerjaannya.
"Kok?" tanya Alaya kikuk.
Adry tersenyum manis. "Pengin lihat pacar kamu itu,"
Karina tertawa kecil melihat putrinya yang tiba-tiba terdiam mendengar ucapan suaminya. "Siapa namanya? Bunda sampai nggak tahu kalau kamu punya pacar kayak orang bule."
"Bang Bule ganteng banget, Bun," kata Alya yang mulutnya penuh dengan nasi.
"Udah putus," sambung Sheryl diiringi cekikikan
"Namanya Dipta. Beberapa minggu yang lalu tunangan sama masa lalunya."
"Ya begitu, Alaya galau sampai nggak mau masuk sekolah beberapa hari."
Semua terdiam tidak percaya mendengar ucapan Sheryl. Seakan-akan ini hanya sebuha gurauan, tapi bagi Alaya itu memanglah benar.
Alaya memang banyak cerita kepada Sheryl dari hal kecil sampai besar tentang Dipta. Karena hanya dia yang mampu mengerti Alaya dengan keadaan seperti ini. Sudah tiga hari Alaya memutuskan untuk tidak sekolah dengan alasan sakit. Tapi Alaya baik-baik saja cuma dia malas intuk bertemu Dipta di sekolah. Setelah kejadian malam itu, Alaya tidak mau lagi melihatnya dan berjanji pada dirinya untuk cepat melupakan sosok Dipta.
Prinsip Alaya. Berpisah itu memang mudah, tapi yang paling menyulitkan adalah menghilang kan sosok dia dari memori yang sudah terekam. Sangatlah sulit perlu beribu-ribu cara untuk melakukan hal itu. Sampai sekarang pun Alaya masih ingat seberapa besar sayangnya kepada Dipta.
"Lelaki tampan itu setia. Nggak perlu modal hidung mancung, dompet tebal dan wanita yang cantik tidak akan pernah menangis karena kehilangan sosok lelaki brengsek," ucap Om Joni sambil tersenyum kepada Alaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knave Boy
Teen Fiction[END] [BOOK 1 : Dipta dan Alaya] Si Dipta, bule Milan asli Jawa. Bukan badboy, tapi dia knave boy yang mengartikan bajingan. Dengan teori lima menit berpacaran kemudian putus dengan sosok gadis cantik untuk menghindari adik kelas yang terus mengej...