BAB 19 : Pertemuan Singkat

21.3K 1.1K 66
                                    

Marcello

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marcello

Marcello

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipta

-The Knave Boy-
Happy Reading

Alaya Cantik.
LO LELAKI 🐊 DARAT, BUSET.

Dengan sontak Dipta terbangun dari tempat tidurnya ketika mendapatkan sebuah pesan itu dari Alaya dan matanya membulat tidak menyangka. Sialan, baru kali ini ia di bilang lelaki buaya darat.

Tadinya ia akan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Tapi kalau di pikir-pikir lagi kalau ia kesana sekarang pasti Alaya akan marah-marah mengguncang bumi dan jagat raya. Pusing kepala Dipta.

"BUJUG, CEWEK GUE!" pekik kencang Dipta memggelegar seisi kamarnya.

"Berisik, nyet. Masih pagi,"ucap Sello kesal lalu menutup telinganya dengan bantal.

Dipta kesal dan mendesah berat melihat kakak kandung sialan itu harus tidur satu ranjang dengannya. Sello kenapa harus tidur di kamarnya sekarang, padahal dia punya kamar sendiri. Sudah berisik tidurnya dan mengganggu mimpi indahnya bersama Alaya.

"Sell? Lo punya cewek kayak gini juga, nggak?"

Sello melirik sedikit ke arah Dipta. "Apaan?"

"Liat," ucap Dipta sambil menunjukan layar ponselnya memperlihatkan isi pesan dari Alaya.

Dia menggeleng. "Nggak gini-gini amat, cewek gue cantik. Udah gitu beuh..."

"Kenapa?"

"Bahenol." Sello tersenyum sambil mengkhayal, Dipta melemparkan bantal ke mukanya dengan amat penuh tenaga. Sialan kakaknya ini ternyata punya niat yang tidak baik kepada gadis-gadis.

Menurut Dipta lelaki baik itu melindungi dan menjaga kekasihnya bukan untuk merusak. Manusia hanya bisa merusak setelah itu ditinggalkan, untung saja sifatnya jauh dari sifat Sello.

The Knave BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang