Marcello
Dipta
-The Knave Boy-
Happy ReadingAlaya Cantik.
LO LELAKI 🐊 DARAT, BUSET.Dengan sontak Dipta terbangun dari tempat tidurnya ketika mendapatkan sebuah pesan itu dari Alaya dan matanya membulat tidak menyangka. Sialan, baru kali ini ia di bilang lelaki buaya darat.
Tadinya ia akan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Tapi kalau di pikir-pikir lagi kalau ia kesana sekarang pasti Alaya akan marah-marah mengguncang bumi dan jagat raya. Pusing kepala Dipta.
"BUJUG, CEWEK GUE!" pekik kencang Dipta memggelegar seisi kamarnya.
"Berisik, nyet. Masih pagi,"ucap Sello kesal lalu menutup telinganya dengan bantal.
Dipta kesal dan mendesah berat melihat kakak kandung sialan itu harus tidur satu ranjang dengannya. Sello kenapa harus tidur di kamarnya sekarang, padahal dia punya kamar sendiri. Sudah berisik tidurnya dan mengganggu mimpi indahnya bersama Alaya.
"Sell? Lo punya cewek kayak gini juga, nggak?"
Sello melirik sedikit ke arah Dipta. "Apaan?"
"Liat," ucap Dipta sambil menunjukan layar ponselnya memperlihatkan isi pesan dari Alaya.
Dia menggeleng. "Nggak gini-gini amat, cewek gue cantik. Udah gitu beuh..."
"Kenapa?"
"Bahenol." Sello tersenyum sambil mengkhayal, Dipta melemparkan bantal ke mukanya dengan amat penuh tenaga. Sialan kakaknya ini ternyata punya niat yang tidak baik kepada gadis-gadis.
Menurut Dipta lelaki baik itu melindungi dan menjaga kekasihnya bukan untuk merusak. Manusia hanya bisa merusak setelah itu ditinggalkan, untung saja sifatnya jauh dari sifat Sello.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knave Boy
Teen Fiction[END] [BOOK 1 : Dipta dan Alaya] Si Dipta, bule Milan asli Jawa. Bukan badboy, tapi dia knave boy yang mengartikan bajingan. Dengan teori lima menit berpacaran kemudian putus dengan sosok gadis cantik untuk menghindari adik kelas yang terus mengej...