Sapaku, dulu pernah kau acuhkan. Aku masih terus tersenyum.
Jawabku, dulu pernah kau pertanyakan. Aku terus mengusahakan senyum.
Ajakku, dulu pernah kau diamkan. Aku tetap menyimpulkan senyum.
Kini.
Rinduku kau obati.
Tanyaku kau jawab.
Sendiriku kau temani.
Sekarang, kaulah alasan yang selalu membuatku tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Tanpa Diksi
PoetryAku jatuh cinta pada sedikit hati. Maka saat mencintai, aku mencurahkan begitu banyak rasa. Tentu, aku tidak terima saat yang lain lebih menarik perhatianmu. Ketika cemburu seperti itu, izinkan aku marah. Aku berjanji, akan jadi pemarah yang terus b...