Pertemuan sederhana, saling menjabat kemudian sekilas menatap. Waktu itu aku tidak tahu bahwa kau bisa menjelma menjadi manusia yang begitu mudah aku rindu kehadirannya.
Kala itu, kau lebih banyak bercerita. Membagi tawa pada dunia. Menceritakan kisah-kisah sederhana yang seringkali dikisahkan oleh perempuan-perempuan lain. Tentang mantan kekasih, mengenai teman-teman konyol dan juga perihal kejadian-kejadian lucu yang menghiasi hari-harimu. Tapi entah kenapa, saat yang berkisah adalah kamu, cerita sederhana itu bisa terasa amat istimewa.
Aku baru tahu, bahwa rupanya dunia bisa memproduksi makhluk yang semembahagiakan ini. Dan begitu mudah turut membahagiakan aku, hatiku.
Semenjak bertemu denganmu. Aku tidak begitu peduli jika Lawang Sewu punya pintu seribu. Karena yang ingin aku masuki, hanya pintu hatimu saja. Tidak lagi ada yang lain. Tidak sedang dan tidak akan. :)
![](https://img.wattpad.com/cover/99695883-288-k124539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Tanpa Diksi
PoetryAku jatuh cinta pada sedikit hati. Maka saat mencintai, aku mencurahkan begitu banyak rasa. Tentu, aku tidak terima saat yang lain lebih menarik perhatianmu. Ketika cemburu seperti itu, izinkan aku marah. Aku berjanji, akan jadi pemarah yang terus b...