Kepada Sahabat Tunggal

349 4 0
                                    

Kepada sahabat tunggal.
Yang dengan ini, setunggal lagi 40 ada pada genggaman.
Aku tidak ingin berbicara tentang bagaimana hidup seharusnya berjalan.
Apalagi menyoal bagaimana kita harus bersikap.
Karena perihal itu, baik kau yang dulu maupun sekarang tentu lebih tahu daripada aku.


Kepada sahabat tunggal.
Yang tanpa ini, 40 tetap saja akan digenggam.
Mari kembali melangkah, pada jalan yang menuju jalan, jalan-jalan tunggal.
Dan semoga diperjalanan nanti, banyak jejak yang bisa saling kita teladani.
Hingga kau merasa tak sendiri.

Kepada sahabat tunggal.
Dengan ataupun tanpa ini, meski tanpa 40, aku, kau dan mereka pun akan tetap menunggal.
Ada banyak hal yang sering kita keluhkan.
Tanpa sadar bahwa dunia memanglah harus demikian.
Maka kapan saja disaat sendiri itu berat, tentu kau tahu kemana cara cari tawa.
Bukan kepadaku, tapi kepadaNya yang kata orang meninggal padahal sejatinya manunggal.

Kepada sahabat tunggal.
Semoga nanti, saat aku di titik 40. Aku dan kau mampu bernilai 80.
80 puluh itu adalah dukungan hati.
Makin luas semakin banyak yang tertampung, makin manunggal.
Karena yang ku tahu, Tuhanpun tak ingin sendiri. Itulah kenapa ada aku, kau dan Baginda Muhammad.

-Sahabat Tunggal
(Dalam antologi puisi "Kawulo Alif, eh Kawulo Alit" - masih belum terbit :p)
Spesial buat yang mau 40 Tahun..  

Puisi Tanpa DiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang