Kita sama-sama tahu, Tuhan mempersiapkan makhlukNya tidak hanya satu atau dua hari. Melainkan seluruh masa dalam hidup adalah bagian dari persiapan. Persiapan untuk membuat manusia menjadi pribadi yang cakap menghadapi kerasnya dunia. Lengkap dengan perasaan penuh syukur meski sesekali hidup membuat kita merasa hancur. You did it, very well. You're awesome in the best way. Dan terima kasih, atas semua senyum manis yang sengaja kau bagi-bagi untuk dunia. Semoga tidak membuat mimin diabetes.
Tentu, kau berjuang lama untuk mencapai titik ini. Malam yang tak senyeyak manusia lain, tangan yang lelah sebab bercengkerama dengan banyak laporan, mata yang terjaga cukup lama dan tubuh mungil yang mendadak sakit sebab terforsir cukup lama. Seringkali, kau juga menghindar dari ajakan untuk sedikit memanjakan diri dan memilih kembali larut menyelesaikan banyak tanggung jawab.
Sesekali, ada beberapa beban yang kau curahkan ke sahabat dekat dan keluarga, beban yang merembes keluar, kemudian memancing beberapa air mata yang tak sengaja kau jatuhkan. Sisanya, ada begitu banyak beban yang kau simpan seorang diri. Kabar baiknya, kau memiliki banyak sahabat hebat dan keluarga luar biasa yang senantiasa mendukung untuk terus melangkah meski tengah lelah, untuk terus maju meski hari-hari berlalu dengan sendu. Kau sanggup melewatinya dengan syantik. Kau berhasil menjadi kau yang sekeren sekarang. Perjuangan yang membuatku terharu dan mau, eh maksudnya mau terharu.
Selamat menempuh hidup baru. Terima kasih karena sudah mengucap sumpah untuk terus berjuang membahagiakan banyak hati. Kecuali sekarang kau sudah semakin dewasa, semua masih sama. Kita masihlah manusia yang memiliki kewajiban untuk bermanfaat bagi sesama. Semoga, Tuhan melimpahkan kasih dan memberi banyak pahala.
Akhir kata,
"Kamu dokter gigi ya?"
"Kok tahu?"
"Karena selepas kau membehel hatiku, masa depan jadi lebih indah dan nampak semakin rapi."
"Aduuh, jadi mau, eh malu."
![](https://img.wattpad.com/cover/99695883-288-k124539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Tanpa Diksi
PoesíaAku jatuh cinta pada sedikit hati. Maka saat mencintai, aku mencurahkan begitu banyak rasa. Tentu, aku tidak terima saat yang lain lebih menarik perhatianmu. Ketika cemburu seperti itu, izinkan aku marah. Aku berjanji, akan jadi pemarah yang terus b...