Los Angeles
Terlihat gadis kecil yang sedang berlarian kecil.
"Mommy... come on..."
"Wait a minute dear, let me lock the door" ucap Nayeon.
"Ah come on mommy... Grey sudah ingin sampai di Korea"
Nayeon Pov.
Aku selalu tersenyum ketika melihat tingkahnya. Greyna Jinna Park, putri kecil yang sudah membuat hariku lebih berwarna selama 4 tahun terakhir ini. Dia sangat bisa mengerti perasaanku. Dia juga sangat cerdas seperti Park Jinyoung. Tentu saja, dia kan putrinya. Bahkan namanya kuselipi nama Jinna, agar Jinyoung tidak pernah lupa jika Greyna adalah putrinya juga.
Saat ini gadis kecilku sedang tersenyum sambil memandangku. Senyumannya bahkan bisa membuatku lupa jika kemarin dia hampir satu minggu hanya terbaring lemah di ranjang kamarnya di karenakan sakit. Sakit apa? tentu saja sakit karena merindukan ayahnya.
Awalnya aku tidak berencana untuk datang ke Korea, karena Jinyoung melarangnya. Tapi karena Grey sangat merindukan ayahnya aku pun melanggar perintah Jinyoung. Lagipula ini salah Jinyoung, dia sudah tidak pulang ke rumah selama 2 bulan lebih. Padahal sebelum berangkat ke Korea dia mengatakan akan pulang kerumah 1 atau 2 minggu sekali, tapi sekarang 1 atau 2 minggunya berarti 1 atau 2 bulan.
Sekarang? ya sekarang, karena awalnya memang Jinyoung benar-benar pulang setiap 1 atau 2 minggu sekali. Tapi sudah hampir 6 bulan terakhir ini dia merubah minggu menjadi bulan.
"Mommy, you daydream?" tanyanya padaku.
"Ah... Not. I just admire your charm. Your so pretty" ucap ku bohong padanya (tapi kata cantik itu tidak bohong).
Aku berbohong karena aku sedang memikirkan ayahnya. Apakah dia benar-benar bekerja? Apa dia begitu sibuknya sampai-sampai hanya mau dihubungi lewat chat? Dia tinggal dimana? Dia tidak tinggal dengan perempuan itu kan?
Pikiranku benar-benar kacau sekarang.Nayeon Pov. End
Sekitar 30 menit yang lalu pesawat yang di tumpangi Nayeon dan Greyna sudah mendarat di Korea.
Sekarang Nayeon sedang menunggu temannya, Jihyo. Jihyo? kenapa bukan Jinyoung? tentu saja bukan, bahkan Nayeon tidak memberi tahu Jinyoung jika dia akan datang ke Korea. Dan akhirnya Nayeon meminta Jihyo untuk menjemputnya dan berencana menginap di rumah Jihyo terlebih dahulu. Karena sekarang sudah pukul 20.30, dan tidak mungkin dia meminta Jihyo untuk mengantarnya ke rumah mertuanya (orang tua Jinyoung).
Beberapa saat kemudian orang yang di tunggu Nayeon datang.
"Nayeon-a.... bogoshipo" ucap Jihyo memeluk Nayeon dan Jihyo belum sadar jika Nayeon sedang menggendong Greyna yang sudah tertidur pulas.
"Aku tau kamu sangat rindu padaku. Tapi lihat-lihat dulu dong sebelum memeluk" ucap Nayeon sambil menunjuk Greyna di dekapannya.
"Oh, mian. Siapa dia? Apa dia Putrimu? Wah dia sangat cantik. Siapa namanya?" tanya random Jihyo.
"Ya dia putriku. Tentu saja cantik dia kan putriku. Namanya Greyna" jawab Nayeon.
"Ah... Oh iya, perkenalkan ini suamiku" ucap Jihyo.
"Hallo namaku Nayeon" ucap Nayeon.
"Aku Youngjae"
"Sudahlah ayo masuk, biar suamiku yang memasukan kopermu ke dalam bagasi. Kamu pasti sangat lelah kan?" Jihyo.
"Iya masuklah, biar aku saja yang memasukan kopernya" ucap Youngjae.
"Terimakasih" Nayeon.
Nayeon dan Jihyo akhirnya masuk ke dalan mobil. Jihyo duduk di kursi belakang bersama Nayeon. Dan Youngjae di kursi kemudi.
Saat di perjalanan Nayeon selalu meminta maaf kepada Jihyo dan suaminya.
"Maaf ya aku sudah merepotkan kalian" Nayeon.
"Sudahlah Nay, tidak usah dipikirkan. Dan juga tidak perlu malu dengan Youngjae. Suamiku itu mudah akrab dengan orang kok" Jihyo.
"Iya-iya" Nayeon.
"Nayeon" Jihyo.
"Apa?" Nayeon.
"Boleh aku mencubit pipi putrimu? Aku sedang ngidam sekarang" Jihyo.
"Kamu sedang hamil? tapi kenapa harus cubit, aku takut kalau Greyna bangun" Nayeon.
"Baiklah tapi pelan-pelan" lanjut Nayeon.
Jihyo pun mencubit pipi Greyna, dan gadis kecil itu pun menggeliat sebentar karena ada orang yang mengusik tidurnya.
"Nayeon maaf ya, Jihyo memang ngidamnya aneh-aneh" ucap Youngjae.
"Tidak apa-apa kok" Nayeon.
Beberapa puluh menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Jihyo.
Jihyo pun menyuruh Nayeon untuk masuk dan langsung beristirahat."Sudah istirahat saja, kopermu tadi sudah di taruh di kamar tamu" Jihyo.
"Sekali lagi terimakasih" Nayeon.
Saat Nayeon akan ke kamar tiba-tiba Greyna terbangun.
"Daddy?" tanya Grey.
"You at Aunty Jihyo's house. So, Daddy not here" Nayeon.
"Why?" Greyna.
"Grey... rumah Grandma jauh dari airport. Sekarang sudah malam, jadi kita tidak mungkin ke rumah Grandma" Nayeon.
"Okey" Greyna.
Nayeon dan Greyna pun masuk kamar tamu di rumah Jihyo. Seperti biasa, sebelum tidur Greyna harus minum susu dulu. Jadi Nayeon keluar kamar untuk meminta air hangat pada Jihyo.
"Ah, Nayeon" Jihyo yang sedang membuat teh untuk Youngjae.
"Jihyo, apa ada air hangat? aku ingin meminta untuk membuat susu" Nayeon.
"Ada kok, nih" Jihyo pun menuangkan air hangat.
"Greyna pasti sangat merindukan ayah nya" ucap Jihyo.
"Memang, itu salah satu alasanku datang ke Korea" Nayeon.
Melihat Nayeon yang mulai sedih, Jihyo pun mengalihkan pembicaraannya.
"Greyna suka minum susu ya?" Jihyo.
"Iya, sebelum tidur dia selalu minta minum susu" Nayeon.
"Beda ya dengan anakku. Kalau Jaeji sanat jarang minum susu. Makannya dia tidak besar-besar" Jihyo.
"Memang sekarang Jaeji umur berapa?" Nayeon.
"5 tahun, tapi ya masih kecil tidak seperti putrimu. Umur Grey pasti belum sampai 5 tahun kan? "
"Iya, sekarang umurnya 4 tahun 7 bulan" Nayeon.
"Ya kan bener tebakanku. Memang sih anak orang asing cenderung cepat besar" Jihyo.
"Orang asing apanya? Aku dan suamiku sama-sama orang Korea" Nayeon.
"Maksudku yang tinggal di luar negri" Jihyo.
"Maaf Hyo, aku ke kamar dulu ya. Susunya sudah mulai dingin" ucap Nayeon.
"Oh silahkan... Maaf ya, gara-gara aku mengajakmu mengobrol susu untuk Grey jadi dingin" Jihyo.
"Iya tidak apa-apa, aku masuk dulu ya" Nayeon menuju kamar yang di tempatinya.
⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
A Marriage || JinYeon Story
Romance"I Believe and I Know" JinYeon Story Again A Wedding (old title) by.ImYeowo00 or Seoyeona (old name) ?