A Marriage || JinYeon Story

48

Beberapa hari kemudian

Sore ini Jinyoung baru saja pulang dari luar kota. Rencananya dia ingin langsung ke rumah Nayeon karena merindukan anak-anaknya. Tapi Nayeon menginginkan hal lain, dia ingin bertemu Jinyoung di salah satu restaurant langganan mereka. Jinyoung tidak mungkin menolak bukan?

Jinyoung tiba lebih dulu di restaurant itu. Dia memutuskan melihat-melihat menu sambil menunggu kedatangan Nayeon dan anak-anaknya.

"Kenapa mereka belum datang?" gumam Jinyoung setelah beberapa menit telah berlalu.

Sementara itu seorang wanita mendekatinya. Dia memeluk leher Jinyoung dari belakang.

Siapa dia?

.

.

.

"Ckk... Kamu membuatku kaget saja" Jinyoung tersenyum saat mengetahui siapa yang memeluknya dari belakang.

Nayeon, perempuan itu juga ikut tersenyum.

"Dimana anak-anak? Mereka tidak ikut?" tanya Jinyoung yang menyadari anak-anaknya tidak datang bersama Nayeon.

"Bukankah aku hanya bilang aku ingin bertemu denganmu di restaurant ini. Aku tidak bilang anak-anak akan ikut kan?"

"Jadi kamu ingin berduaan denganku?" goda Jinyoung.

"Anggap saja seperti itu"

"Setelah ini ayo kita jalan-jalan ketempat yang menyenangkan" ajak Nayeon.

"Baikalah, kau ingin kemana?" tawar Jinyoung.

"Kesuatu tempat yang romantis"

"Rumah hantu?" pilihan Jinyoung sangat nyleneh.

"Rumah hantu? Kalau begitu baru masuk aku akan pingsan. Itukah yang kau anggap romantis?" dumel Nayeon karena kesal dengan pilihan Jinyoung.

"Jika kau pingsan aku akan membopongmu, bukankah itu romantis?" canda Jinyoung.

"Bukan begitu. Aku ingin kita menikmati suasana romantis bersama-sama" Nayeon.

"Oke oke, aku sudah memikirkan tempat yang seperti itu" Jinyoung.

Beberapa jam kemudian Jinyoung telah memarkirkan mobilnya di halaman yang cukup luas. Nayeon hanya melongo dan tak mau keluar.

"Ayo keluar, kita sudah sampai" ajak Jinyoung.

"Hotel? Yang benar saja... untuk apa kita kesini" kesal Nayeon.

"Bukankah kau ingin melakukan hal romantis denganku. Ini tempat yang paling bagus" canda Jinyoung.

"Tidak. Aku tidak mau turun" tolak Nayeon.

"Ayolah... kita sudah sampai"

"TIDAK. Ayo pulang saja" ajak Nayeon.

"Kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk kesini dan kita mau langsung pulang? Tidak mungkin... Ayo kita turun"

"Baiklah aku akan turun, tapi aku tidak akan masuk ke hotel itu. Aku akan mencari taxi dan pulang" Nayeon keluar dari mobil dan benar-benar meninggalkan Jinyoung.

"Mau kemana?" Jinyoung mencegat tangan Nayeon.

"Pulang. Kamu mau masuk ke dalam kan? Silahkan" Nayeon.