2

2.3K 137 17
                                    

Pagi ini Nayeon berpamitan pada Jihyo untuk pergi ke rumah orang tua Jinyoung. Setelah berpamitan Nayeon pun pergi menggunakan Taxi yang telah dia pesan.

Dan akhirnya pada pukul 08.30 Nayeon telah sampai di rumah mertuanya.

Sebelum menekan bel rumah, Nayeon terlebih dulu mengambil nafas dalam-dalam.

Ting... tong... ting... tong...

"Nyonya Nayeon? Wah apa ini Non Grey. Sudah besar ya sekarang. Dulu saya lihat di foto masih bayi. Eh, sekarang sudah besar" Bibi Ahn uang yang baru saja membuka pintu. Mereka pun masuk ke dalam.

"Iya Bi" Nayeon.

"Let's go Mom, I want to meet Daddy" Greyna menarik-narik tangan Nayeon.

"Sebentar Greyna... Bi, apa Ibu di rumah?" tanya Nayeon.

"Iya nyonya, ayo masuk. Tunggu di sini dulu biar saya panggilkan nyonya besar"
Nayeon pun duduk di sofa.

"Nyonya Dajung, it... itu ada Nyonya Nayeon" Bibi Ahn.

"Nayeon? Bagaimana ini, padahal Jinyoung tidak tinggal di sini. Cepat hubungi Jinyoung dan bilang istri dan anaknya ada di sini" Ny. Park (Dajung).

Kemudian Ny. Park pun menemui Nayeon.

"Nayeon, kamu datang?" Ny. Park.

"Iya bu" Nayeon.

"Grandma... Daddy di mana? Greyna kangen Daddy" Greyna.

"Daddy ada di Kantor sayang" Ny. Park.

"Greyna mau ketemu sama Daddy" Grey.

"Lebih baik Greyna istirahat dulu, baru nanti ketemu Daddy" Ny. Park.

"Iya Greyna, Mommy juga capek. Mau istirahat" Nayeon.

"Tuh kan, Mommy nya juga ingin istirahat. Ayo ke kamar dulu ya" Ny. Park menunjukan kamar untuk Nayeon.

Nayeon pun menidurkan Greyna, saat Greyns sudah tertidur Nayeon keluar dari kamarnya.

"Ibu" ucap Nayeon menghampiri mertuanya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Eh, Nayeon. Katanya mau istirahat? Tidak jadi. Greyna sudah tidur?" Ny. Park.

Nayeon hanya menganggukkan kepalanya.

"Ibu, apa ayah nya Greyna tidak tinggal di sini?" tanya Nayeon.

"Em... Tadinya Jinyoung tinggal di sini, tapi sejak 3 hari yang lalu Jinyoung tinggal di apartment yang dekat dengan kantor milik Ayah nya. Jadi kamu tinggal di sini dulu. Ibu yakin apartmentnya pasti masih berantakan" Ny. Park.

Ibu Jinyoung berusaha menutupi keadaan yang sebenarnya. Karena sebenarnya selama ini Jinyoung tinggal di apartment dengan perempuan lain.

"Mommy" Greyna keluar dari kamarnya.

"Loh kok bangun?" Ny. Park.

"Grey mau bertemu Daddy" ucap Greynadengan mata berbinar.


Nayeon pov.    

Aku tidak tega melihatnya seperti itu. Rasanya aku ingin mengajak Greyna menemui ayahnya. Tapi bagaimana dengan reaksi Jinyoung. Aku takut kehadiran Greyna tidak disambut baik oleh Jinyoung.

Aku tahu sebenarnya Jinyoung tidak menginginkan kelahiran Greyna. Bahkan dia pernah berkata kalau Greyna bisa ada di dunia ini karena nafsu.


Flashback on




Aku dan Jinyoung sedang bertengkar sekarang.

"Kenapa kamu jadi mengaturku terus sih?" Jinyoung.

"Aku tidak mengaturmu, hanya saja bisakah kamu lebih lama di rumah. Selama ini kamu lebih sering di Kantor. Bahkan kamu sering tidur di Kantor" kataku.

"Memang kenapa jika aku tidur di Kantor? Kamu ingin tidur denganku? Kamu ingin mengabulkan keinginan Greyna yang ingin memiliki adik?" Jinyoung.

"Apa salahnya jika seorang istri ingin tidur dengan suaminya" ucapku lagi.

"Aku tidak pernah menganggap dirimu sebagai istriku. Jadi jangan harap akan ada adik Grey di dunia ini. Kamu tahu kan, aku tidak ingin memiliki anak darimu" Jinyoung.

"Jika kamu tidak ingin memiliki anak dariku, mengapa dulu setiap malam kau selalu meminta tidur denganku. Bahkan aku bisa hamil dan sekarang sudah melahirkan Greyna" ucapku hampir menangis.

"Grey bisa lahir ke dunia ini karena nafsu. Kamu tahu nafsu bukan? Dan secara formal aku akan menganggap Grey sebagai putriku. Karena kelahiran Grey juga salah satu kesalahanku, karena aku tidak suka memakai pengaman ketika kamu sedang melayani nafsuku" Jinyoung pergi meninggalkanku.

Aku menangis sejadi-jadinya.




Flashback off.       


Aku selalu meneteskan air mata jika mengingat perkataan Jinyoung. Tapi sepertinya salah satu perkataannya salah. Jinyoung bilang tidak akan ada adik Grey di dunia ini, tapi buktinya sekarang dia ada di perutku. Aku sedang hamil anak keduaku dengan Jinyoung. Bahkan sekarang sudah 2 bulan lebih.

Aku selalu berterimakasih kepada Tuhan, nafsu Jinyoung, dan alat pengaman. Why? Karena nafsu Jinyoung selalu bisa mengalahkan prinsip Jinyoung untuk tidak tidur denganku. Dan aku berterimakasih kepada Alat pengaman yang sudah membuat Jinyoung tidak nyaman sehingga Jinyoung tidak mau mengunakannya.

Sebenarnya aku takut Jinyoung tidak akan menerimanya, Bahkan aku belum memberi tahu Jinyoung tentang kehamilanku yang sekarang. Dan yang tahu hanya Greyna, dan aku sudah menyuruhnya untuk diam.

Tapi jika dipikir-pikir Jinyoung akan menerimanya. Karena ini salah satu kesalahannya yang tidak bisa menahan nafsunya.

Nayeon pov end.  







.........

03/01/19

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang