29

1.1K 142 258
                                        

Ke esokkan harinya




Jam istirahat makan siang akan berakhir dan Jinyoung masih menunggu putrinya yang biasanya akan mengunjunginya. Sambil menenteng beberapa bingkisan Jinyoung masih berharap jika putrinya, Greyna akan datang. Namun hasilnya sama nihil.

Jinyoung menyerah menunggu di memutuskan untuk kembali bekerja dan meletakan bingkisan itu di kursi yang berada di sana.

Sebelum beranjak ke tempat lain Jinyoung melihat ke arah bingkisan itu, tiba-tiba dia teringat bagaimana bisa dia mendapatkannya.






Flashback on



Seperti biasanya hari sabtu Jinyoung akan pulang lebih awal, karena memang setiap hari jum'at dan sabtu para pekerja akan pulang setelah makan siang.

Dalam perjalanan pulang Jinyoung melihat toko boneka dan tiba-tiba dia teringat jika hari minggu besok putrinya Greyna ulang tahun. Jinyoung pun memutuskan untuk masuk ke toko itu untuk membeli hadiah untuk putrinya.

Hanya butuh beberapa puluh menit di dalam, sekarang Jinyoung sudah menenteng 2 paper bag dan keluar dari toko. 2 paper bag itu tentu saja untuk Greyna dan satu lagi untuk Gyuna.

Dalam perjalanan ke rumah Jinyoung tak henti-hentinya tersenyum. Entahlah perasaannya sangat bahagia, ini adalah kali pertama Jinyoung memberikan hadiah untuk Greyna setelah beberapa tahun, bahkan ini akan menjadi hadiah pertamanya untuk Gyuna.

Jinyoung sungguh tidak sabar menunggu hari senin, karena dia berencana memberikan hadiah itu pada hari senin saat Greyna mengunjungi dirinya.



Flashback off








"Kenapa Greyna tidak datang lagi? Apa Nayeon sudah tau dan melarangnya untuk datang menemuiku" gumam Jinyoung.







.

.

.










Pukul 13.00


Siang ini Nayeon sedang berada di toko Jihyo untuk memberikan oleh-oleh dari Jeju untuk Jihyo. Padahal Nayeon baru tadi pagi sampai di Seoul tapi sekarang dia sudah menemui temannya dan kebetulan di sana ada Jae juga. Jae sedang istirahat kerja dan dia memutuskan untuk ke toko Jihyo.

"Bagaimana liburanmu?" tanya Jae.

"Aku tidak liburan, aku bekerja"

"Tetap saja, kamu pergi bersama Dowoon" Jae.

"Aku tak menginginkannya. Aku hanya ingin pergi dengan anak-anak tapi tiba-tiba dia ngotot mau ikut" kesal Nayeon.

"Ini minuman kalian" Jihyo membawa 2 minuman untuk kedua temannya itu.

"Terimakasih"

"Ini hadiah untukmu" Nayeon memberikan hadiahnya untuk Jihyo.

"Aku tidak dapat?" tanya Jae iri.

"Mintalah pada temanmu" suruh Nayeon.

"Yak, kamu kan temanku" Jae sedikit tak terima.

"Maksudku mintalah pada Dowoon. Dia kan teman dekatmu, kamu bahkan sering memanas-manasinya dan dia menjadi sangat posessive padaku" kesal Nayeon.

Nayeon meminum minumannya.

'Ini jus rasa apa? Kenapa rasanya tidak enak seperti biasanya?' Batin Nayeon.
Dia tidak bisa berbicara karena mulutnya berisi jus yang tak mau ia telan.

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang