Nayeon keluar dari rumah besar itu dengan hati yang berkabut. Matanya sudah membendung air namun belum ia keluarkan. Tentu saja Nayeon menahannya karena malu menangis di jalan.
Matanya pun tak fokus saat berjalan. Dia hanya mengikuti nalar saat melangkahkan kakinya.
Sampai-sampai...Brugh
Nayeon terhuyung saat bertubrukan dengan seseorang. Untung saja dia tak jatuh karena orang itu langsung meraih lengan Nayeon.
"Nayeon"
Nayeon mendongak dan menatap orang yang menubruknya. Dia Jinyoung, air mata Nayeon pun menetes. Kenapa menetes saat di depan Jinyoung. Membuat malu saja, karena itulah Nayeon memutuskan pergi dari hadapan Jinyoung.
Jinyoung yang melihat Nayeon pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun merasa bingung. Apalagi kalau tidak salah tadi dia melihat Nayeon meneteskan air mata. Apa yang telah terjadi?
"Nay, tunggu" Jinyoung berlari mengejar Nayeon yang juga berlari.
"Aku bilang tunggu" kini Jinyoung berhasil mencekal lengan Nayeon.
"Ada apa? Kenapa kamu menangis?" tanya Jinyoung sambil memegang kedua telapak tangan Nayeon.
"Aku malu"
"Malu? Apa yang terjadi?"
"Kau tau, dari dulu aku hanya menceritakan segala kebaikan keluarga Dowoon kepada ibumu. Tapi hari ini ibumu melihat kejelekannya. Aku takut ibumu mengira aku sebagai pembual" terang Nayeon.
"Ibuku tak akan berpikiran seperti itu" Jinyoung.
"Tapi aku merasa tak enak. Dulu aku pernah mengatakan setelah menikah dengan Dowoon, aku dan anak-anak akan baik-baik saja. Aku pernah mengatakan kalau ibu Dowoon mau menerimaku juga anak-anak, tapi apa ini? Ternyata tidak seperti yang aku bayangkan" Nayeon.
"Jadi ibu Dowoon tak menerima anak-anak?" tanya Jinyoung untuk memastikan.
Nayeon tak menjawab, dia malah mengomeli Jinyoung.
"Aku juga kesal denganmu, kenapa kamu tak pernah mengatakan kalau kamu masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Dowoon. Kenapa kau tak menceritakannya" Nayeon.
"Aku tidak tau masalah itu. Asal kau tau, aku tak pernah mengikuti acara keluarga besar seperti ini" Jinyoung.
"Bohong" Nayeon melepaskan genggaman tangan Jinyoung.
"Aku sungguh tak mengetahuinya, aku mengenal pria bernama Dowoon itu karena Wonpil yang mengatakannya. Memang apa yang terjadi? Apa yang Dowoon dan keluarganya lakukan?"
"Dowoon... emmm... kau tak perlu tau" sengut Nayeon.
"Ya aku tak perlu tau, tapi hubungan kalian berakhir kan?" tebak Jinyoung yang tak melihat cincin yang biasanya dipakai Nayeon.
"Bukan urusanmu"
"Ayolah Nay... sekarang tolong beri aku kesempatan" rengek Jinyoung.
"Kau sepertinya bergerak cepat sekali. Hubunganku dengan Dowoon bahkan baru berakhir. Kau tak tau kalau move on itu tak mudah" Nayeon.
"Justru aku sangat tau Im Nayeon. Kau bahkan belum move on dariku. Jadi ayo menikah, kau tak sedang menunggu dia membesar didalam perutmu kan?" ucap Jinyoung dengan percaya diri.
"Dia siapa? Apa maksudmu? Kau aneh"
"Intinya menikahlah denganku"
"Aku belum bisa mengatakan 'Ya' atau 'Tidak'. Aku harus melihat kesungguhanmu"

KAMU SEDANG MEMBACA
A Marriage || JinYeon Story
Romansa"I Believe and I Know" JinYeon Story Again A Wedding (old title) by.ImYeowo00 or Seoyeona (old name) ?