Beberapa hari kemudian
Ting
Nayeon memasuki toko Jihyo dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Jihyo yang tengah memindahkan kue dari oven ke lemari kaca itu pun tertular senyum setelah melihat sahabatnya datang.
"Selamat siang" ujar Nayeon sambil mengetuk-ngetuk lemari yang terbuat dari kaca itu.
"Siang. Tumben sekali kau menyapaku seperti itu, apa karena kau sudah menjadi nyonya bos?" canda Jihyo.
"Hahaha tidak juga, aku melakukan itu hanya karena ingin" jawab Nayeon.
"Duduklah, aku mau memindahkan ini dulu" ujar Jihyo mempersilahkan.
"Hah... di rumah aku sangat kesepian, jadi aku memutuskan untuk kesini" curhat Nayeon.
Jihyo yang masih mendengar pun menanggapi.
"Tempat tinggalmu yang sekarang terlalu besar sih"
"Bukan karena itu. Saat ini anak-anak sedang sekolah jadi aku kesepian"
"Tapi tempat tinggalmu yang sekarang besarkan? Kapan kamu mengundangku ke sana?"
"Tenang saja, aku akan mengundangmu dengan yang lain. Kak Jae, Dowoon, aku akan mengundang mereka juga" ujar Nayeon.
"Ngomong-ngomong soal Dowoon, kamu sudah diberitahu Dowoon akan menikah?" tanya Jihyo mendekati Nayeon setelah melepas sarung tangan anti panasnya.
"Dowoon akan menikah?"
"Jadi kamu belum tau?" Jihyo ikut duduk di kursi depan Nayeon.
Nayeon jadi merasa tidak enak sendiri. Di takut Jihyo berpikir yang tidak-tidak.
"Ah~ mungkin dia belum sempat bilang padaku. Mungkin dia ingin memberitahuku secara langsung" kilah Nayeon. Bukankah hubungan mereka selesai dengan baik-baik saja? Tapi kenapa jadi seperti ini?
"Jihyo aku ingin kue favoritku" pinta Nayeon untuk mengalihkan fokus Jihyo.
"Ah iya baiklah tunggu sebentar, aku akan ambilkan"
'Dowoon apa kau marah padaku?' Batin Nayeon.
.
.
.
Pukul 13.00
Jinyoung sedang berkumpul dengan Bambam dan Wonpil. Rencananya mereka akan makan siang bersama.
"Bos kau yang akan mentraktir kami kan?" tanya Bambam dengan wajah tanpa dosa.
"Benarkah woah... temanku ini baik sekali" Wonpil mulai membuka-muka buku menu untuk menambah pesanannya. Mumpung gratis, begitulah katanya.
"Ini lah alasanku lebih baik pulang ke rumah dan makan masakan istriku. Jika seperti ini aku yang diporoti kalian" Jinyoung.
"Ayolah bos, sekali-kali"
"Ini terjadi sudah berkali-kali" Jinyoung.
"Hah, seharusnya aku pulang ke rumah saja. Di rumah aku bisa bertemu istriku, di sini aku melihat wajah kusut kalian"
"Oh iya, aku lupa" Wonpil menepuk jidatnya.
"Lupa apa?" tanya Bambam.
"Jin kamu mendapat undangan open house dari Mark. Dia kemarin menitipkan undangannya padaku tapi tertinggal di rumah" Wonpil memasang muka bersalah.
"Kapan acaranya?"
"Nanti malam jam 7. Kau juga boleh mengajak anggota keluargamu" jawab Wonpil.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Marriage || JinYeon Story
Romance"I Believe and I Know" JinYeon Story Again A Wedding (old title) by.ImYeowo00 or Seoyeona (old name) ?