Ny. Park terkesima memandangi cucu keduanya yang tengah terlelap di pangkuannya. Beliau menaruh bantal di pahanya dan menidurkan cucunya tepat diatasnya.
Sesekali dia tersenyum saat melihat betapa imut cucunya itu. Sungguh dia sangat berterimakasih pada Nayeon yang mau melahirkan cucu-cucunya ditengah hancur perasaan nya karena Jinyoung tak mencintainya.
"Nenek harap kamu, kakak, dan ibumu selalu bahagia dalam lindungan tuhan. Nenekmu ini sudah tua, tidak bisa berjanji akan selalu bersamamu dan juga melindungimu" ucap Ny. Park.
"Nenek selalu berdoa agar ayahmu bisa sadar dan mencintai kalian. Tapi tidak setiap doa akan dikabulkan bukan?"
Tiba-tiba Gyuna menggeliat dan terbangun. Sepertinya dia terusik karena sedari tadi sang nenek mengoceh dibarengi menghujami pipinya dengan kecupan.
"Oh... Gyuna bangun. Pasti nenek berisik ya?"
"Ibu dan kakamu kemana ya? Katanya hanya kedepan untuk membeli bungeoppang, tapi kenapa belum pulang juga?" Ny. Park beralih menggendong Gyuna menuju keluar rumah.
"Ah pas sekali. Ibumu pulang" lanjut Ny. Park.
"Baby baby" Greyna menjulurkan tangannya keatas untuk menyentuh adiknya.
"Tangannya kotor ya" Nayeon mengingatkan Greyna.
Greyna menggembungkan pipinya.
"Sudah ayo masuk" Ny. Park mengajak Nayeon dan cucu-cucunya memasuki rumah.
"Kenapa kalian lama sekali?" tanya Ny. Park setelah berhasil duduk di sofa ruang keluarganya.
"Tadi sedikit mengantri bu. Ini kan musim dingin, jadi banyak orang yang ingin membelinya" jelas Nayeon.
(Ceritanya lg musim dingin ya friends)
"Mau memangku baby" ungkap Greyna tersenyum lebar.
"Cuci tangan dulu, tangan Greyna kan manis bekas bungeoppang. Kalau tidak cuci tangan nanti baby nya di kerumunin semut" Nayeon.
Bocah itu berlari menuju wastafel. Namun karena letak wastafelnya cukup tinggi Greyna tidak bisa mencapainya. Alhasil dia kembali mendekati ibunya.
"I can't... the sink very high. I can't reach that" keluh Greyna dengan gestur lucunya.
"Come here. Mommy can help you" Nayeon yang tadinya duduk pun berdiri. Dia menelungkupkan tangan kanannya kemudian melambaikan ke atas dan kebawah untuk mengajak Greyna kembali ke dapur.
Greyna mengikuti ibunya.
Setelah sampai di dapur Nayeon menarik kursi kecil dan pendek ke depan wastafel di sana. Itu dilakukan agar putrinya bisa naik kursi tersebut dan mencuci tangan sendiri.
"Naiklah, bukankah ibu pernah mengajarimu seperti ini?"
"Ini kursi nenek, tidak sopan jika menginjak-injak nya" jawaban Greyna membuat Nayeon merasa malu.
"Tapi ini memang dikhususkan untuk di injak. Semua orang di sini jika tidak mencapai sesuatu yang tinggi akan menggunakan ini" jelas Nayeon pada putrinya.
"Sudah cepatlah"
Greyna berhasil mencuci tangannya yang dilanjutkan dengan mengelap tangan menggunakan lap yang bersih.
Setelah itu dia berlari keluar menemui nenek dan adiknya.
"Nenek tolong duduk kan baby di pangkuanku" pinta Greyna.
"Baiklah, tapi dipeluk ya supaya tidak jatuh" Ny. Park menuruti permintaan cucunya.
"Ya" Greyna tersenyum bahagia. Setelah adiknya berhasil berada di pangkuannya, Greyna langsung memeluk dan mencium gemas adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Marriage || JinYeon Story
Romance"I Believe and I Know" JinYeon Story Again A Wedding (old title) by.ImYeowo00 or Seoyeona (old name) ?