5

1.6K 129 38
                                    


"Namanya Park Jinyoung" Nayeon.

Jihyo yang sedang minum pun tersedak.

"Park Jinyoung? Tunggu" Jihyo mencari foto Youngjae bersama Jinyoung di ponselnya.

"Ini" Jihyo memberikan ponselnya pada Nayeon.

"Kamu mengenalnya?" tanya Nayeon.

"Tentu saja. Dia adalah Direktur di perusahaan tempat suamiku bekerja. Ternyata dunia ini sangat sempit" Jihyo.

Nayeon hanya terdiam

"Pantas saja sepertinya aku pernah melihat mata seperti Mata Grey. Ternyata dia anak Park Jinyoung" Jihyo.

"Kamu mau membahas mata lagi" tanya Nayeon yang di jawab senyuman oleh Jihyo.

.
.
.
.
.





20.00



Malam ini Jinyoung tidak pulang ke rumahnya. Dan berarti malam ini dia tidur di apartementnya bersama perempuan lain.

"Malam ini kamu akan tidur di sini bukan?" tanya perempuan itu pada Jinyoung.

"Tentu saja. Aku akan tidur di sini bersamamu" Jinyoung.

"Kamu tidak bohong kan? Kemarin saja kamu tidak tidur di sini" kata perempuan itu lagi.

"Aku tidak berbohong Ny. Park Jisoo" ucap Jinyoung menyebut nama perempuan itu.

"Kamu memanggilku Ny. Park?" tanya Jisoo.

"Tentu saja kamu istriku" Jinyoung.

"Aku hanya istri simpananmu. Kita bahkan hanya mengucap janji bersama. Dan namaku tidak akan pernah ada di ID-Card mu" ungkap Jisoo.

"Tapi tetap saja kamu yang paling ku cinta" Jinyoung.

"Pembohong. Aku tidak percaya" Jisoo.

"Bagian mana yang membuatmu tidak percaya? Kita bahkan sudah memiliki Jieun sekarang. Kamu melahirkan anakku" Jinyoung.

"Berarti kamu juga mencintai istrimu (Nayeon). Buktinya... dia juga bisa melahirkan anakmu" Jisoo.

"Kalau itu beda. Anak yang dia lahirkan tidak dibuat dengan cinta. Tapi kalau Jieun kita buat dengan cinta" terang Jinyoung.

"Benarkah?"

"Tentu saja benar. Jadi sebaiknya kita tidur"

Malam ini Jinyoung benar-benar tidak pulang ke rumah orang tuanya.



.
.
.
.
.




Di lain sisi Grey tidak mau tidur karena tidak ada ayahnya.

"Grey... ayo tidur. Ini sudah malam" Nayeon terus mengusap tubuh gadis kecilnya yang masih terjaga.

"Daddy belum pulang? Terus pulangnya kapan?" kalimat itu terus Grey tanyakan sampai-sampai Nayeon bosan untuk menjawabnya.

"Lebih baik Grey tidur saja. Jangan tanyakan itu lagi" suruh Nayeon.

"Tapi Grey mau tidur sama Daddy hiks... hiks..." Grey mulai menangis.

"Mommy menyuruh Grey tidur bukan menangis" Neyeon.

"Daddy... hiks... hiks..."

"Kalau Grey tidak cepat tidur berarti besok kita akan kembali ke LA" Nayeon.

Mendengar ancaman dari ibunya, Grey pun memejamkan matanya untuk tidur.

Setelah melihat Grey memejamkan matanya untuk tidur, Nayeon pun menitihkan air matanya. Bagaimana tidak, Nayeon melihat Grey memejamkan mata sambil terus mengeluarkan air matanya. Nayeon tahu jika Grey pura-pura tidur agar tidak kembali ke LA. Saat ini Grey masih merindukan ayahnya. Tapi... apa orang yang dirindukan juga merindukan Grey? Begitu batin Nayeon.




A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang