53

808 98 16
                                        

.


.

.






"Selamat malam" sapa tamu itu yang ternyata adalah Jihyo.

Bibi Ahn mempersilahkan Jihyo untuk masuk. Setelah di dalam rumah, Jihyo di sambut baik oleh tuan dan nyonya Park. Sedari tadi Greyna juga menanyakan keberadaan Jaeji yang tidak ikut ibunya.

"Tante, saya berniat mengajak Nayeon makan malam di luar. Apa boleh?" tanya Jihyo sedikit takut.

"Boleh-boleh saja asal jangan pulang terlalu larut. Beberapa hari ini suasana hati Nayeon sepertinya kurang baik. Ajaklah dia mencari udara segar" suruh Ny. Park yang mengetahui gerak gerik Nayeon.

"Gyuna boleh ikut nek?" tanya Gyuna pada neneknya.

"Gyuna di rumah saja. Kak Greyna juga tidak ikut" ujar Greyna agar adiknya tidak ikut.

"Iya, Kalian di rumah saja sama nenek"

Tak lama kemudian Nayeon keluar dari dapur untuk memanggil orang rumah untuk segera makan malam.

Dan Nayeon kaget dengan kehadiran Jihyo yang tiba-tiba ada di rumah mertuanya "Jihyo? Sejak kapan kamu di sini?" tanya Nayeon.

"Jihyo ingin mengajakmu makan malam. Cepat bersiap-siaplah" suruh Ny. Park pada menantunya.

"Kenapa harus bersiap-siap? Kita bisa makan malam di sini kan?" Nayeon.

"Aku ingin mengajakmu makan malam di luar. Ibu mertuamu juga sudah memberi izin"

"Iya Nay, beberapa hari ini kamu tak pernah keluar rumah. Sekarang pergilah mencari udara segar" Ny. Park.

"Tapi anak-anak?"

"Aku dan Gyuna akan tetap di rumah" ujar Greyna menenangkan ibunya.

"Baiklah tunggu sebentar, aku akan bersiap-siap" Nayeon bergegas menuju kamar untuk bersiap-siap.

Nayeon tak lama untuk bersiap-siap. Bahkan beberapa puluh menit kemudian dia sudah berada di dalam mobil Jihyo.

"Ayo berangkat" ajak Nayeon setelah memasang sabuk pengaman.

Jihyo yang akan menyetir itu belum menyalakan mesin mobilnya. Dia hanya menatap lurus kedepan dengan pandangan yang kosong.

"Yak! Kenapa melamun? Ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan?" tanya Nayeon khawatir.

"Ah... tidak" jawab Jihyo.

"Kamu bohong. Keluarlah, aku yang akan menyetir" Jihyo keluar dari mobil dengan sedikit takut. Jika dilihat saat ini mood Nayeon sedang dalam keadaan yang tidak baik.

Waktu terus berjalan, sekarang jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Nayeon dan Jihyo juga sudah selesai menghabiskan makan malamnya. Maka dari itu Nayeon mengajak Jihyo untuk segara pulang sebelum hari semakin larut.

"Kapan kita akan pulang?!" Nayeon sedikit kesal karena sedari tadi Jihyo tak mau di ajak pulang.

"Sebentar lagi" jawab Jihyo. Jujur di dalam hati Jihyo merasa takut. Dia seolah-olah sedang menantang harimau betina yang sedang kelaparan.

"Katakan dengan jelas menit dan detiknya. Kapan kita akan pulang? Memang kamu sedang menunggu apa lagi sih?!" Nayeon masih berusaha menenangkan dirinya. Dia berusaha sabar menghadapi keanehan Jihyo kali ini.

"Aku pulang naik taxi saja" ujar Nayeon pada akhirnya. Dia berdiri karena merasa kesal melihat sahabatnya yang malah asik memainkan ponselnya.

"Jangan Nay... aku mohon tolong tunggu sebentar lagi" Jihyo mencekal tangan Nayeon agar dia tak pergi.

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang