57

609 85 13
                                        

Suasana di rumah Mark semakin ramai. Meskipun Mark tidak bisa bergabung dengan beberapa tamu-tamu yang bergerombol secara terpisah, acara itu berjalan dengan baik dan lancar.

Mark memilih bergabung dengan teman dekatnya.

"Kamu sedang menduda ya hyung" canda Bambam pada Wonpil yang datang tanpa istrinya.

"Jangan asal bicara kau" kesal Wonpil menunjukan tangannya yang mengepal untuk menakut-nakuti Bambam.

"Oh aku ingat. Aku dengar kamu terus menggoda putriku" Jinyoung teringat akan perkataan Greyna.

"Putrimu itu cantik, apa aku tak boleh menggodanya"

"Tapi dia masih anak-anak. Dan istriku tidak menyukai jika kamu menggoda putriku" Jinyoung menggunakan Nayeon sebagai alasannya.

"Benarkah?" Bambam menatap ke arah Nayeon.

Nayeon yang awalnya bingung kini menganggukan kepalanya.

"Jika kamu terus menggoda Greyna, kamu terlihat seperti pedofil" ujar Mark.

"Aku hanya mengagumi kecantikannya. Apa tidak boleh?"

"Dan aku bingung dengan kalian. Kenapa anak-anak kalian tidak sopan denganku? Bagaimana kalian mendidik mereka" keluh Bambam mengingat perilakuan anak-anak Jinyoung dan Mark.

"Putriku sangat sopan, Nayeon mendidiknya dengan sangat baik. Jika menurutmu anakku tidak sopan berarti ada yang salah dengan dirimu, mungkin kamu membuatnya tidak nyaman" jelas Jinyoung.

"Benar. Anak-anakku juga sangat baik. Ya kan sayang?"

"Ya" jawab Mina menimpali.

.

.

.

"Ibu, aunty Miya datang" Yina menghampiri ibunya dengan menggandeng seorang perempuan.

"Miya"

"Kau boleh kembali bermain. Terimakasih telah mengantarku pada ibumu" perempuan bernama Miya itu mengusap kepala Yina.

"Aku kira kakak tidak datang" kata Mina tersenyum bahagia.

"Aku ada pekerjaan di sini jadi aku menyempatkan kesini sebelum aku kembali ke Jepang" jelas Miya.

"Oh iya, perkenalkan ini kakak sepupuku namanya Miya" ujar Mina memperkenalkan saudaranya.

"Hallo semua" sapa Miya.

Semua orang yang sedang di sana tersenyum untuk balik menyapa Miya.

"Jinyoung, kita bertemu lagi. Sepertinya kita berjodoh. Terakhir kali kita bertemu saat di Jepang kan?" sapa Miya pada Jinyoung yang ternyata telah mengenalnya. Itupun karena dulu Mark dan Mina yang mengenalkan mereka saat sedang di Jepang.

Tepat saat itu Nayeon langsung menatap ke arah Jinyoung seolah meminta penjelasan. Apa katanya? Berjodoh?

"Y-ya, Mungkin" jawab Jinyoung terbata karena takut dengan tatapan Nayeon.

Mengerti situasi yang sedang terjadi Mark berinisiatif membantu Jinyoung dengan memperkenalkan Nayeon kepada kakak sepupu istrinya itu.

"Miya, dia Nayeon. Istri dari Jinyoung" ujar Mark berusaha agar tak terjadi gonjang ganjing.

"Oh benarkah? Kenapa kamu tidak memberi tahuku?" tanya Miya dengan tangan yang menyentuh lengan bagian atas Jinyoung.

Mark, Mina, Wonpil dan Bambam terkejut membelalakan matanya setelah melihat tingkah Miya.

Sedangkan Nayeon memincing tak suka. Berani-beraninya dia menyentuh pria yang saat ini sedang bersama istrinya.

"Ah aku lupa" jawab Jinyoung sambil melepas tangan Miya dari lengannya. Jinyoung kemudian melihat tatapan Nayeon yang penuh kekecewaan.

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang