59

599 88 8
                                    

Sudah hampir 1 bulan ini Jinyoung berada di Jepang untuk melakukan salah satu pekerjaannya. Ada perasaan takut di diri Nayeon. Meskipun Jinyoung bersama Wonpil, tetap saja dia merasa was-was. Kadang-kadang seorang pria juga bisa menutupi kenakalan temannya. Bagaimana jika Wonpil menutupi kenakalan Jinyoung saat di Jepang? Bagaimana jika mereka berdua sama-sama menutupi sesuatu?

Selain perasaan takutnya dengan Jinyoung, saat ini Nayeon juga sedang sedih karena dari kemarin hingga sore ini putri bungsunya sedang tidak mau bicara padanya. Dia sedang ngambek.

"Gyu, ibu dan kakak mau jalan-jalan. Gyuna mau ikut?" pancing Nayeon agar Gyuna tidak ngambek lagi.

"Gyuna mau ke rumah nenek saja"

"Tapi kakak mau jalan-jalan. Gyuna mau ditingal sama nenek"

Gyuna mengangguk. Sementara itu Nayeon menghela nafas menghadapi sikap Gyuna yang masih acuh padanya. Sebenarnya alasannya sepele, tapi kenapa Gyuna sampai sekesal itu.

.

.

.

"Ibu aku titip Gyuna dulu. Greyna dari kemarin ingin jalan-jalan"

"Tumben dia tidak mau ikut" heran nyonya Park.

"Dia sedang marah padaku karena aku sedikit memotong rambutku" tutur Nayeon sedikit berbisik.

"Loh kenapa? Ibu tambah cantik loh" tanya nyonya Park pada cucu bungsunya.

"Jelek"

"Ish... anak ini. Kadang-kadang keras kepalanya keluar" gerutu Nayeon.

"Ibu ayo" ajak Greyna menarik tangan Nayeon.

"Iya"

Setelah itu Nayeon dan Greyna pamit untuk pergi sejenak.

.

.

.

Nayeon dan Greyna sudah di tempat wisata yang menyuguhkan berbagai macam bunga.

Greyna terlihat tampak menikmati saat dia hanya bersama ibunya.

"Greyna kenapa? Belakangan ini kamu sedikit manja dengan ibu. Biasanya tidak" tanya Nayeon pada bocah yang saat ini sudah menggandeng tangannya.

Semenjak Nayeon hamil Gyuna, Greyna memang sudah belajar mandiri. Jadi Nayeon penasaran kenapa akhir-akhir ini Greyna jadi manja lagi.

"Aku juga ingin di manja. Tidak hanya Gyuna" jawab Greyna.

Nayeon tersenyum mendengar jawaban dari putrinya itu. Dulu dia bersikap seperti seorang kakak yang melakukan apapun untuk adiknya. Tapi hari ini Nayeon melihat Greyna seperti bocah pada umumnya yang merasa cemburu pada adiknya.

"Baiklah. Hari ini ibu akan memanjakan Greyna"

"Hanya hari ini?"

"Tentu saja sampai seterusnya. Grey... Ibu selalu menyayangimu dan juga adikmu. Hanya saja keadaan Greyna dan Gyuna kan tidak sama. Jadi ibu harus membaginya secara adil bagi kamu maupun adikmu" terang Nayeon.

"Greyna kan kakak, Greyna juga lebih besar dari Gyuna. Maka dari itu ibu lebih sering membantu Gyuna yang terkadang belum bisa melakukan sesuatu" lanjut Nayeon memberikan pengertian.

"Iya, aku mengerti"

"Greyna memang pintar" puji Nayeon.

"Kan aku seperti ayah"

"Hey ibu juga pintar, bukan ayahmu saja"

Greyna tersenyum melihat ibunya yang cemburu.

"Ngomong-ngomong ayah pulangnya kapan?" tanya Greyna.

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang