27+

1.7K 131 191
                                        

Entah mengapa suasana sedikit berkabut, pandangan pun terasa buram. Ada apa? Apa yang akan terjadi? Perasaan tadi langit tampak cerah. Kenapa tiba-tiba berubah?

"Nay"

Panggilan orang itu mengagetkan Nayeon yang sedang sibuk dalam pikirannya. Tak ada alasan lain Nayeon pun berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Sepertinya akan hujan, Nayeon bahkan merasakan ada guntur yang berkecamuk di dalam hatinya.

"Ini aku"

Ujar orang itu lagi. Nayeon belum merespon. Tentu saja Nayeon kenal orang itu. Kenapa dia kembali? Setelah ini apa yang akan terjadi? Kabut yang semakin tebal dan turun hujan beserta kilat atau digantikan oleh sinar mentari yang menciptakan semburat pelangi.

"Aku datang untuk meminta maaf"

Ungkap orang itu. Hati Nayeon bergetar, ada apa ini? Apa yang harus dia lakukan?

"Aku Park Jinyoung. Maukah kamu memaafkanku? Maaf aku terlalu egois, tapi... maukah kamu menerimaku kembali? Aku ingin menebus kesalahanku dengan menjadi suami yang mencintai dan menyayangimu. Terlebih lagi anak-anak kita"

"Maukah kamu menjadi istriku lagi"

Entah kenapa Nayeon menjadi bisu. Dia menangis. Dia berusaha menjawab, tapi mengapa suaranya tak keluar. Padahal bibirnya sudah bergerak tapi kenapa tak terdengar apapun. Suasana menjadi hampa.




















































Tittt...

Tittt...

Tittt...

Tittt...








Nayeon, perempuan itu membuka dan mengerjapkan matanya setelah medengar alarm berbunyi.
Kemudian dia duduk.

"Ternyata hanya mimpi" Nayeon menghela nafas lembut.

"Iya, itu hanya mimpi Nayeon. Mimpimu ( harapan) terlalu besar dan sekarang berakhir terbawa hingga tidur" gumam Nayeon untuk meruntuki dirinya sendiri.

Merasa matanya berembun lalu Nayeon berniat mengucek matanya.

"Air? Apa aku menangis?" Nayeon bertanya-tanya karena merasakan jari-jarinya basah setelah menyentuh area matanya.

'Mimpi tadi terasa nyata. Aku bahkan sampai menumpahkan air mataku. Apa mungkin itu yang terjadi sekarang. Apa dia ingin meminta maaf padaku?' pikir Nayeon dalam batinnya.

"Ahh jangan terlalu berharap" runtuk Nayeon untuk menyadarkan dirinya sendiri.

Setelah lelah berpikir Nayeon memutuskan untuk membangunkan kedua putrinya. Waktu sudah cukup siang untuk mereka bangun. Jika tidak membangunkan mereka sekarang mungkin akan telambat untuk bersiap ke sekolah.








.

.

.





Nayeon sedang sibuk mencari kotak bekal putri sulungnya. Kemana perginya? Greyna memiliki banyak kotak bekal, tetapi mengapa tak terlihat satupun?
Apa mungkin Greyna lupa membawanya ke dapur dan masih di ruang belajarnya.

Ya pasti seperti itu. Dia pasti lupa meletakan kotak bekal kotornya di dapur. Setelah dikeluarkan dari tas pasti dia menaruhnya di meja belajar.

Nayeon bergegas menuju ruang belajar Greyna dan toeng hasilnya nihil.

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang