42

1K 118 131
                                    

●Pastikan vote dan komen ya●

😁

Keduanya adalah mood boaster ku untuk fast update

Ok sekarang mulai scroll



"Nah sudah sampai" ujar Jinyoung menghentikan mobilnya di depan gerbang sekolah Greyna.

"Setelah ini ayah akan kemana?" tanya Greyna karena penasaran.

"Pulang untuk ganti pakaian, terus pergi ke kantor. Memang ada apa?" Jinyoung balik bertanya.

"Nanti ayah mau menjemputku kan?"

"Akan ayah usahakan. Sudah cepat turun, waktu terus berjalan"

Dengan malas Greyna keluar dari mobil ayahnya. Bocah itu tak masuk kedalam sekolah, setelah keluar dia berlari kesisi lain mobil tepat di sebelah pintu kemudi.

"Ayah, aku ingin membisikan sesuatu" ujar Greyna.

"Apa?" Jinyoung mengeluarkan kepalanya lewat jendela mobil agar Greyna bisa membisikan sesuatu.

Tak mengatakan apapun Greyna justru menangkup kedua pipi Jinyoung dan mengecup bibir ayahnya itu.

Jinyoung sangat syok, jari-jari tangannya pun kini menyentuh bibirnya.

"Greyna..." Jinyoung tampak merengek.

"Why?"

"Kau telah menghapus bekas bibir ibumu" ujar Jinyoung kelepasan.

"Apa?! Ibu dan ayah berciuman?! Siapa yang memulainya? Ibu atau ayah?" Greyna sangat antusias menunggu jawaban dari ayahnya.


'Gawat. Nayeon pasti akan marah jika tahu aku memberi tahu Greyna tentang ini'


"Ayah... siapa? Ibu atau ayah dulu?"

"Itu tidak benar-benar terjadi Grey... itu hanya di dalam mimpi" bohong Jinyoung.

"Tapi pasti ada yang memulainya kan? Lalu siapa?"

"Ayah" aku Jinyoung.

"Ya kan... aku bisa menebaknya. Pasti itu nyata kan, bukan mimpi? Aku tidak bisa dibodohi" ujar Greyna tersenyum sumringah. Jinyoung malu dan salah tingkah dihadapan anaknya sendiri.

"Sudah cukup. Usiamu belum cukup untuk membahas yang seperti itu. Lebih baik sekarang Grey masuk kedalam sekolah" suruh Jinyoung.

"Baiklah... bye..." Greyna melambaikan tangannya dan mulai berjalan memasuki sekolah.

"Dia sangat cantik seperti ibunya" gumam Jinyoung yang melihat senyuman yang terpancar di wajah putrinya.




.

.

.


"Kamu tidak kerja?" tanya Jihyo pada Jae yang datang ke tokonya.

"Aku mendapat cuti untuk persiapan istriku yang akan melahirkan. Aku harus menemaninya" jawab Jae.

"Memang prediksinya kapan?"

A Marriage || JinYeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang