TAKDIR CINTA PART 8

120 5 0
                                    

Drashti berlari ke kamarnya.
Ia menangis sejadi-jadinya.
Kenapa semuanya harus secepat ini.
Kemudian ia menelepon adaa.

"Hallo drashti!!.. Apa kau sudah merindukanku??.. ", sapa adaa dengan nada ceplas-ceplosnya.

Drashti tidak menjawab, malah menangis.

"Hikss.. Hiksss.... "

Adaa terkejut, tidak pernah ia mendengar drashti menangis selain saat ibunya meninggal.
Yang adaa tahu, drashti adalah wanita yang kuat.

"Drashti?!.. Ada apa denganmu??.. Tell me please baby!!.. ", tanya adaa khawatir.

"Adaa.. Aku.. Aku di jodohkan oleh ayahku.. Dengan putra temannya ayahku.. Aku belum siap adaa.. Aku masih ingin berkarir.. "

"Drashti!!.. Jangan bercanda kamu??.. "

"Aku serius adaa.. Dan malam ini.. Malam ini mereka akan melamarku.. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang?!.. "

"Drashti??.. Oh dewa ada apa ini!!.. Baiklah, satu jam lagi aku ke rumahmu tunggu aku!!.. "

"Cepatlah kemari adaa.. Hikss.. Hiksss.... "

Mereka memutuskan sambungan.

Sanaya mendengar percakapan mereka.
Ia tahu jika drashti belum siap menerima semua itu.
Dan yang sanaya tahu, sanaya sangat dekat dengan drashti.
Ia bisa merasakan tekanan yang ada dalam benak drashti.

"Drashti?!.. Boleh aku masuk??.. "

"Oh, kakak.. Silakan kak.. ", sahut drashti sambil menghapus air matanya.
Ia berusaha tersenyum dan tegar di depan sanaya.

"Kau tidak perlu sembunyikan semuanya drashti.. Aku tahu kau menderita.. Kemari baby, hug me.. ", ucap sanaya begitu duduk di samping tempat tidur drashti.

Drashti yang memang begitu dekat dengan kakak iparnya tersebut langsung memeluk sanaya dengan sangat erat.
Ia menumpahkan semua beban yang menghimpit perasaannya.
Tangisan drashti yang menyayat itu membuat sanaya ikut menumpahkan air matanya.

Drashti sudah dianggap adiknya sendiri.
Dan sanaya tidak suka melihat drashti menangis seperti itu.

"Drashti, sudah ya jangan menangis baby.. ", pinta sanaya.
Ia tak kuasa melihat drashti yang tampak lemah.

"Hikss.. Hiksss.. Tapi untuk dosa apa aku tidak diberi pilihan untuk menentukan jodohku kak??.. ", tanya drashti pilu.

Sanaya kembali menitikkan air mata.
Ia tahu, sangat berat untuk drashti menerima semua itu.
Tapi sanaya tidak boleh ikut lemah.
Ia harus menjadi penyemangat untuk drashti.

"Ayah pasti sudah memikirkan yang terbaik untukmu baby.. Sekarang mandilah dan kakak akan meriasmu agar kau terlihat sangat cantik di depan calon suamimu nanti.. ", ucap sanaya sedikit menggoda.
Ia ingin sedikit bisa menghibur adik ipar kesayangannya itu.

Drashti hanya mengangguk.
Kemudian ia melangkah gontai menuju kamar mandi.

Melihat drashti tidak sesemangat biasanya, hati sanaya mendadak tersentuh.
Tak sadar air mata kembali membasahi pipinya.
Ia hanya ingin drashti bahagia.
Dan ia akan berusaha untuk membuat drashti bisa menjadi seperti dulu.

Satu jam kemudian....

Adaa sampai dirumah drashti.
Ia langsung berlari dan tak sengaja menabrak laksh.
Perdebatan pun tidak dapat terhindarkan lagi.

"Hei kau!!.. Apa kau bisa menggunakan matamu kalau sedang berjalan?!.. ", tanya adaa kesal.

"Bagaimana caranya menggunakan mata saat berjalan?!.. Kau ini ada-ada saja.. Harusnya kalau bertamu itu ketuk pintu dulu!!.. Jangan langsung masuk dan membuatku terjatuh.. ", sahut laksh ikut kesal.

Yahh, adaa dan laksh memang seperti itu.
Kalau bertemu selalu saja ada yang diributkan.
Sudah seperti anjing dan kucing.

"Laksh!!.. Adaa!!.. Kapan kalian tidak ribut kalau bertemu?!.. ", tanya mohit mendengar keributan yang diciptakan oleh adaa dan laksh.

"Dia duluan yang mulai kak!!.. ", tuding adaa.

"Tidak kak!!.. Dia duluan yang memulai.. Dia yang menabrakku duluan.. ", kelit laksh.

Mohit geleng-geleng kepala menghadapi mereka berdua.

"Sudah!!.. Sekarang kalian saling memaafkan!!.. Hari ini hari pertunangan adik kesayanganku.. Jadi aku harap kalian tidak membuat keributan lagi.. Ayo!!.. Saling berjabat tangan!!.. ", perintah mohit sebagai saudara paling tua.

Mereka pun saling melotot, namun akhirnya mengalah demi drashti hari ini.

"Sudah kak!!.. ", ucap laksh kesal lalu menepis tangan adaa.

"Nah, begitu dong.. ", goda mohit cekikikan.
Menurutnya, laksh dan adaa kalau seperti itu sangat lucu.
Apalagi ekspresi mereka yang menggelikan itu.

"Kakak, boleh aku menemui drashti??.. ", tanya adaa pada mohit.

"Ahh.. Iyaa!!.. Aku sampai lupa.. Kau bisa membantu sanaya merias drashti di kamarnya.. ", tunjuk mohit.

Tanpa disuruh dua kali, adaa langsung berlari ke kamar drashti.

"Dasar gadis sinting.. ", gumam laksh.

Pendengaran adaa memang sangat tajam.
Ia membalik badannya kemudian melotot ke arah laksh.
Laksh hanya tertunduk dan melanjutkan persiapan lainnya.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang