TAKDIR CINTA PART 49

119 6 0
                                    

Setelah pemakaman selesai, mohit dan laksh kembali ke rumah mereka. Begitu juga dengan harshad, preetika, gurmeet, arjun, dan mouni, mereka mampir ke rumah mohit. Sedangkan adaa dan sanaya sedang menemani drashti di kamarnya.

"Sebenarnya aku masih ingin disini lama lagi mohit, tapi maaf aku harus pergi.. ", ucap harshad meminta maaf kepada mohit.

"Tidak apa-apa paman.. Terimakasih banyak karena sudah menyempatkan waktu untuk hadir di pemakaman ayah.. ", ucap mohit, lalu mohit dan harshad saling berpelukan.

"Aku minta kau menjaga drashti, mohit.. Aku mohon kau selalu menjaga dirinya.. "

"Tentu saja paman, aku pasti akan selalu menjaga dan melindungi drashti.. "

"Mohit.. Tolong sampaikan salam kami kepada drashti.. Aku sangat ingin menemui drashti, namun sepertinya waktunya belum tepat.. Dia masih sangat terpukul karena kejadian ini.. ", pinta preetika pada mohit.

"Baik bi, nanti akan aku sampaikan kepada drashti.. ", sahut mohit menyanggupi.

"Dan kau gurmeet, kau tinggallah disini dulu.. Kau temani mereka ya.. ", pinta harshad.

"Baik paman.. ", sanggup gurmeet.

"Kalau begitu aku dan istriku pamit dulu.. Jaga diri kalian baik-baik.. Sallam.. "

"Sallam.. ", jawab mohit. Lalu harshad dan preetika pergi melewati arjun dan mouni tanpa berkata dan menatapnya ataupun mengajaknya. Dan arjun hanya bisa menatap kepergian orang tuanya dengan hati yang sedih. Lalu arjun menatap ke arah mohit.

"Kak mohit.. ", tegur arjun. Mohit menatap arjun dengan tajam, membuat arjun tertegun.

"Aku sangat berdukacita atas kepergian paman neeraj kak.. Aku tidak percaya bahwa paman akan pergi secepat ini dan semua ini terjadi karena kesalahanku.. ", ucap arjun.

"Ya arjun!!.. Tidak ada yang menyangkal jika kau lah penyebab kepergian ayahku.. Jika kau tidak melakukan tindakan bodoh seperti itu mungkin saat ini ayah masih ada diantara kami.. Ayah tidak akan meninggalkanku untuk selama-lamanya.. ", sahut mohit ketus.

"Kau benar kak.. Aku telah melakukan kesalahan yang sangat besar.. Aku sadar akan hal itu kakak.. Dan sekarang aku meminta maaf padamu kak, aku memohon ampunan darimu.. Kau boleh menghukumku apa saja kak, aku pasti akan menerimanya..", ucap arjun memohon kepada mohit.

"Aku tak akan pernah menghukummu arjun.. Karena dengan memberimu hukuman itu tidak akan ada untungnya bagiku.. Dengan menghukum dirimu, kau tidak akan pernah bisa mengembalikan ayahku kepada kami.. Tapi kau jangan senang dulu arjun.. Aku sudah menyerahkan semuanya kepada dewa.. Biar dewa yang memberi hukuman kepadamu.. Hanya dewa yang tahu hukuman apa yang pantas untuk kau terima.. Kau ingat satu hal arjun, hukum karma tidak akan salah alamat!!.. ", ucap mohit berusaha menahan dirinya. Arjun hanya bisa menatap mohit dengan pandangan pasrah atas ucapan mohit barusan.

"Kak, sebelum aku pergi, aku mohon ijinkan aku untuk bertemu dengan drashti.. ", pinta arjun yang langsung membuat laksh emosi begitu mendengarnya, sehingga laksh mengepalkan tangannya.

"Untuk apa kau menemui adikku arjun??.. Apa kau belum puas menyakiti perasaan adikku?!.. Apa kau belum puas telah menyakitinya arjun??.. ", tanya laksh emosi.

"Laksh.. Biar arjun menemui drashti untuk yang terakhir kali.. Karena setelah ini aku tidak akan mengijinkan dia untuk menemui adik kita lagi.. ", ucap mohit. Laksh hanya bisa pasrah dan menuruti kata-kata kakaknya. Arjun memandang ke arah mouni, dan mouni menatap arjun dengan ragu. Arjun pun mengangguk pelan untuk meyakinkan mouni. Mereka berdua lalu pergi ke kamar drashti.

Di kamar drashti......
Sanaya dan adaa berusaha keras menghibur drashti. Mereka tidak tahu lagi bagaimana caranya agar bisa membujuk drashti. Fei sudah pulang dan tidak meninggalkan kontak untuk mereka. Dan keadaan drashti saat ini begitu menyedihkan. Dia hanya bisa duduk diam dan pandangannya kosong. Sementara air matanya terus saja mengalir di kedua pipinya tanpa terbendung lagi. Hanya air mata yang menjadi saksi betapa hancurnya drashti saat ini.

"Drashti, aku mohon kau jangan seperti ini.. Katakanlah sesuatu drashti, jangan membuat kami menjadi panik drashti.. ", pinta adaa menangis dan khawatir dengan keadaan drashti yang seperti itu. Sementara sanaya hanya bisa menatap drashti dengan sedih. Berbagai cara sudah mereka lakukan untuk membujuk dan menghibur drashti, namun drashti tidak bergeming sedikitpun. Disaat mereka sedang khawatir dan bingung, tiba-tiba arjun dan mouni sudah berdiri di depan pintu kamar drashti. Drashti menoleh melihat kedatangan mereka, begitu juga dengan adaa dan sanaya. Drashti tidak mampu lagi mengendalikan emosinya, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan menghampiri arjun dan mouni yang diikuti oleh adaa dan sanaya. Drashti menatap arjun dengan penuh amarah, dengan mata yang berkilat penuh dengan kemarahan.

"Drashti... ", panggil arjun lirih.

"Untuk apa lagi kau kesini arjun??.. Untuk menertawakan keadaanku??.. Untuk bahagia melihat kehancuranku??.. Apa kau belum puas menyakitiku arjun??.. Apa kau belum puas melakukan semua ini padaku??.. Aku masih menerima kau memutuskan hubunganmu denganku.. Aku masih menerima kau merenggut kesucianku!!.. Tapi aku tidak akan pernah bisa menerima kepergian ayahku arjun!!.. Dan kaulah yang sudah membunuh ayahku!!.. Kau yang telah membunuh ayahku arjun!!.. ", ucap drashti histeris dan menangis tersedu-sedu.

"Drashti.... "

"Jangan katakan apapun lagi arjun!!.. Lebih baik kau pergi dari hadapanku sekarang!!.. Pergilah arjun!!.. Pergi!!!.. Aku tidak ingin lagi melihatmu!!.. Aku membencimu arjun!!.. Aku sangat membencimu!!.. Pergi arjun!!.. Pergiii!!!!.. ", teriak drashti histeris dan mendorong arjun keluar kamarnya. Arjun hanya bisa menatap drashti karena tidak bisa mengatakan apapun lagi. Dan sanaya langsung menghampiri drashti lalu memeluk adik iparnya itu untuk menenangkannya.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang