TAKDIR CINTA PART 15

125 7 0
                                    

"Iyaa vivian??.. "

Vivian menggenggam kedua tangan drashti.
Drashti tidak mengerti ada apa dengan vivian.

"Drashti.. Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku sudah jatuh hati padamu.. Perlu waktu lima tahun untukku meyakinkan diriku akan perasaan ini.. Dan sekarang aku sudah yakin dengan cintaku padamu.. Drashti.. Apa kamu mau menjadi pendamping hidupku??.. Dan menjadi ibu dari anak-anakku nanti??.. ", pinta vivian sambil menyerahkan sekotak cincin kepada drashti.

"Vivian, aku mohon kau jangan bercanda.. "

"Aku serius drashti.. Aku sangat mencintaimu.. "

Drashti menghela nafas.

"Kau terlambat vivian.. Aku.. Aku sudah memiliki ini.. ", ucap drashti sambil menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Kamu??.. Kamu sudah bertunangan??.. "

"Ya vivian.. Aku sudah bertunangan dengan arjun sebulan yang lalu.. Tepatnya karena kami dijodohkan.. Tapi sekarang aku benar-benar mencintai arjun.. Vivian, aku mohon kita tetap menjadi sahabat, sama seperti dulu.. "

Vivian lemas mendengar ucapan drashti.
Ia tak menyangka akan jadi seperti ini semuanya.
Ia berharap bahwa drashti bersedia menerimanya, namun ternyata drashti sudah ada yang memiliki.

"Tidak.. Tidak apa-apa drashti.. Aku mengerti.. "

"Drashti.. Aku mencarimu dari tadi, ternyata kamu disini.. Ayo pulang.. Mama memintaku untuk membawamu kerumah.. "

"Iyaa arjun.. Vivian, aku pulang dulu ya.. "

"Iyaa.. "

Vivian tersenyum miris.
Hatinya sangat sakit melihat drashti bersama pria lain.

Ia tidak bisa terus seperti ini.
Detik itu juga vivian memutuskan untuk sekolah S-3 di amerika.

***

"Mama.. Mama.. Arjun pulang.. "

"Arjun, dimana drashti??.. "

"Mama selalu begitu.. Dia ada di mobil, dia sedang kemari.. "

"Sallam bibi.. ", sapa drashti.

"Sallam.. Drashti.. Mulai hari ini kamu harus panggil saya mama.. Kamu kan menantu mama.. "

"Mama, apaan sih.. Arjun kan belum menikah.. "

"Ya.. Ya.. Apa salahnya latihan??.. Hahaha.. "

Arjun hanya cemberut melihat mamanya lebih menyayangi drashti daripada dirinya sendiri.

"Iyaa ma.. ", sahut drashti.

"Bagus.. Oiya drashti.. Mama mau kasih hadiah buat kamu.. Terima ya.. ", ucap preetika sambil menyerahkan sekotak bingkisan.

"Apa ini ma??.. "

"Buka saja.. "

Drashti membuka bingkisan itu perlahan.
Sebuah kain saree dari bahan sutra yang anggun dan elegan, serta sekotak perhiasan.

"Ma??.. Ini??.. "

"Sudah sayang, jangan banyak protes.. Anggap saja itu sebagai hadiah dari mama buat kamu.. "

"Apa ini tidak berlebihan ma??.. "

Preetika hanya geleng-geleng kepala.
Itulah alasannya mengapa ia menginginkan drashti menjadi menantunya.
Drashti adalah pribadi yang rendah hati dan sosok yang ideal untuk menjadi seorang istri.

"Tidak sayang.. Yasudah, mama kedapur dulu.. Kamu mau minum apa??.. "

"Drashti masih kenyang ma, tadi baru dari ulang tahun teman.. "

"Ahh iyaa.. Mama lupa.. Tadi arjun sudah memberi tahu mama.. Maklum ya, mama sudah tua.. "

"Iyaa, tidak apa-apa ma.. "

***

Seorang kurir datang ke rumah drashti.

"Permisi!!.. "

"Iyaa tunggu sebentar.. "

Drashti keluar.

"Maaf mencari siapa??.. "

"Benar dengan nyonya drashti??.. "

"Ya saya sendiri.. "

"Ini ada kiriman untuk nyonya.. "

"Dari siapa??.. "

"Saya tidak tahu nyonya. Saya hanya menyampaikan saja.. "

"Terimakasih pak.. "

"Silakan tanda tangani tanda terimanya nyonya.. "

"Sudah.. Terimakasih pak.. "

"Sama-sama nyonya.. Saya permisi dulu.. "

"Iyaa pak.. "

Drashti masuk ke dalam rumah.
Ia bingung siapa yang mengiriminya paket itu.

Bipp.. Bipp..
'''1 message received'''

*_drashti, makasih udah mau jadi sahabat yang baik buat aku.. Aku tahu Cinta itu tidak harus memiliki, dan aku berdoa agar kamu dan arjun bahagia.. Paket itu aku yang mengirim, kamu terima ya.. Anggap saja itu sebagai hadiah persahabatan kita.. Oya drashti, aku mau pamit.. Aku mau meneruskan S-3ku di amerika dan ingin menetralkan hatiku.. Jika setelah ini kamu tidak bisa menghubungi aku maaf ya, aku benar-benar ingin menetralkan hatiku.. Aku tidak ingin jatuh terlalu dalam dan tidak ingin memiliki harapan lagi.. Aku mohon mengertilah.. Semoga kau selalu bahagia.. Vivian._*

Drashti terisak membaca pesan dari vivian.
Ia langsung menghubungi ponsel vivian, namun nomornya tidak aktif.
Ia menelepon ke rumah, namun dikatakan bahwa vivian sudah pergi ke bandara.

Drashti terduduk lemas.
Arjun yang melihat drashti langsung menghampirinya.

"Ada apa drashti??.. "

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang