TAKDIR CINTA PART 41

113 7 0
                                    

"Fei.. Nama yang cantik.. ", gumam drashti. Ia membelai kepala fei sambil tersenyum. Fei yang merasakan sentuhan dikepalanya segera bangun karena terkejut. Ia langsung mengusap wajahnya untuk mengembalikan kesadarannya setelah bangun dari tidurnya.

"Madam, anda sudah siuman??.. ", tanya fei. Drashti hanya mengangguk dan tersenyum.

"Syukurlah madam.. Maaf tadi saya terlelap saat menunggui anda, dan sekarang malah anda yang menunggui saya.. ", ucap fei.

"Tidak apa-apa baby, aku mengerti.. "

"Madam.. Tadi dokter mengatakan bahwa anda mengalami keguguran dan rahim anda harus di sterilkan karena hampir hancur.. Syukurlah tim dokter bisa menyelamatkan rahim anda dan di masa depan anda masih bisa memiliki keturunan lagi.. "

"Aku sudah tahu itu baby, dokter tarun sudah menceritakan semuanya kepadaku.. "

"Saya turut berdukacita madam, seandainya tadi saya datang lebih awal, mungkin anda tidak akan kehilangan bayi anda.. Maafkan saya madam.. ", pinta fei menyalahkan dirinya sendiri. Ia menyesal karena terlambat menyelamatkan drashti dari para preman itu.

"Yang terjadi sudah terjadi fei, kau jangan lagi menyalahkan dirimu sendiri.. Karena mungkin ayah bayi ini juga tidak akan mengakui ini sebagai anaknya.. Mungkin ini yang terbaik untuk hidupku.. Aku minta kau jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri.. "

"Daa.. Darimana anda tahu nama saya madam??.. Seingat saya, saya belum pernah berkenalan langsung dengan anda.. ", tanya fei bingung sekaligus agak terkejut.

"Dokter tarun yang memberitahu.. Kau ingat bukan siapa dia??.. ", tanya drashti. Fei mengangguk tanda mengenal siapa tarun.

"Fei, aku mengucapkan terimakasih padamu karena kau sudah banyak membantuku.. Maafkan aku karena setiap kita bertemu, aku selalu merepotkan dirimu.. Aku bahagia bisa mengenalmu dalam hidupku fei.. ", ucap drashti dengan tulus dari dalam hatinya.

"Sudahlah, lupakan saja madam.. Jangan di ingat lagi kejadian ini.. Saya yakin anda bisa melewati semua ini, anda wanita kuat bukan??.. ", tanya fei setengah meledek, namun maksudnya baik agar drashti bisa tersenyum kembali. Dan drashti tersenyum sambil memukul lembut lengan fei.

"Kau ini suka bercanda ternyata ya.. ", ucap drashti gemas, rasanya ia ingin memakan kedua pipi fei yang chubby itu.

"Maaf madam, tadi anda mengatakan bahwa ayah dari bayi itu tidak akan mengakui jadi anaknya, apa boleh saya tahu alasannya??.."

"Karena.. Karena ayah dari bayi itu ternyata mencintai perempuan lain baby, dan dia mengatakan padaku saat melakukan hal terkutuk itu, ia membayangkan bahwa aku adalah perempuan yang dicintainya.. Hikss.."

"Apa?!!.. Astaga!!.. Pria macam apa itu?!.. ", gumam fei marah. Melihat drashti yang menitikkan air mata membuat fei tersentuh, kemudian menghapus air mata drashti dengan kedua tangannya dengan lembut.

"Madam.. Dia harus bertanggungjawab atas semua ini.. Anda jadi seperti ini karena pria itu.. Saya bersamamu madam, pria itu harus bertanggungjawab atas perbuatannya.. Anda jangan khawatir ya.. ", ucap fei prihatin. Mendengar fei menyemangatinya, membuat drashti kembali mendapatkan angin sejuk. Ia memikirkan baik-baik apa yang dikatakan fei barusan, ya benar!! Arjun harus bertanggung jawab atas semua ini, pikir drashti.

"Terimakasih fei..", ucap drashti sambil memeluk fei dengan sangat erat.

Dokter tarun datang untuk memeriksa keadaan drashti. Karena kondisinya sudah membaik, maka drashti di ijinkan pulang sekarang juga. Drashti dan fei mengucapkan terimakasih kepada dokter tarun, dan fei membawa drashti ke dalam mobilnya. Drashti memintanya untuk mengantarkan dirinya ke rumah adaa, sahabatnya.

***

Tak butuh waktu yang lama, drashti sudah tiba di rumah adaa. Adaa terkejut melihat drashti sudah ada didepan rumahnya, bersama seorang gadis dan kondisinya masih terlihat lemas dan pucat.

"Drashti??.. Kau?!.. ", ucap adaa terkejut. Tiba-tiba drashti memeluk adaa dan menangis tersedu-sedu yang membuat adaa terkejut dan melepaskan pelukan drashti.

"Drashti??.. Ada apa??.. Apa yang terjadi padamu baby??.. Drashti, bicaralah.. Apa gadis ini yang sudah menyakitimu??.. Baiklah aku akan menghajarnya.. ", ucap adaa langsung memukuli fei dengan sapu yang ada di tangannya.

"Hei!!.. Apa yang anda lakukan??.. Tolong dengarkan saya dulu.. Aaww!!.. ", jerit Fei menghindar dari serangan adaa, dan drashti menghentikan perlakuan adaa kepada fei.

"Adaa!!.. Jangan.. Dia tidak menyakitiku.. Justru dia yang sudah menolongku.. Tolong hentikan, jangan menyakitinya.. "

"Oh, benarkah??.. Maafkan aku baby.. "

"Baiklah, saya maafkan.. ", ucap fei sambil memegang bagian tubuhnya yang sakit.

"Drashti.. Lebih baik kau masuk kedalam sekarang.. Ayo.. ", ucap adaa yang tidak tega melihat drashti kembali terisak. Ia juga mengajak fei untuk masuk ke rumahnya. Adaa membawa drashti masuk kedalam, lalu mengambil minuman untuk drashti dan fei.

"Sekarang kau minum dulu, tenangkan dirimu drashti.. ", pinta adaa sambil memberikan gelas minuman kepada drashti.

"Katakan drashti.. Apa yang sudah terjadi padamu??.. Kenapa kau jadi seperti ini??.. "

"Adaa.. Arjun.... ", ucap drashti terhenti.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang