TAKDIR CINTA PART 39

122 4 0
                                    

"Drashti.. Kau cepatlah bersiap-siap.. Kita akan segera pergi bersama.. ", tegur laksh.

"Pergi kemana kak??.. ", tanya drashti lirih.

"Keluarga arjun mengundang kita untuk datang ke rumah siang ini.. Mereka ingin membicarakan tentang pernikahanmu dengan arjun.. Dan ibu mertuamu ingin memberikan gaun pernikahan untukmu.. ", terang neeraj yang langsung membuat drashti tersentak kaget dan menatap neeraj dengan pandangan sendu dan berusaha untuk bisa menahan air matanya.

"Cepatlah drashti.. Kau harus segera bersiap-siap atau kita akan terlambat nanti.. ", pinta mohit tidak sabaran.

"Tidak ayah.. Aku akan menemui produser sekarang.. Dan pulangnya aku juga harus ke rumah adaa.. Aku tidak bisa ikut.. ", tolak drashti yang membuat semua orang kaget. Bagaimana mungkin drashti masih mementingkan pekerjaannya sedangkan pernikahannya sudah semakin dekat?

"Drashti?!.. ", tegur neeraj.

"Tidak ayah, aku tidak bisa ikut sekarang.. Aku harus menemui produser dan ke rumah adaa sekarang.. ", tolak drashti dengan tegas dan langsung meninggalkan keluarganya.

"Ayah.. Biarkan drashti pergi.. Mungkin saja ada hal penting yang harus ia bicarakan dengan produser maupun dengan adaa.. Nanti kita bisa jelaskan ini pada nyonya preetika.. Aku yakin nyonya preetika akan mengerti tentang kesibukan drashti.. Baiklah, sebaiknya kita berangkat sekarang.. ", ucap mohit lalu mengambil kunci mobilnya.

"Baiklah.. Ayo.. ", ucap neeraj mengikuti.

Sementara itu......

Drashti tidak menemui produser, namun ia malah berlari ke taman kota. Ia hanya mencari alasan untuk tidak bertemu dengan arjun yang akan membuat hatinya bertambah sakit. Disana ia menumpahkan kesedihannya, dan menangis sendu di salah satu bangku taman. Ia tidak mengerti kenapa dewa memberikan ujian ini padanya.

Sedang tertekan karena situasi sulit yang sedang dihadapinya, tiba-tiba ada 5 orang preman yang mendekatinya dan mencoba untuk merampoknya. Drashti berusaha untuk bertahan dan melawan para preman itu seorang diri. Tidak ada yang berani untuk membantunya karena para preman itu adalah para preman nekat yang sangat ditakuti oleh para pengunjung. Para preman itu bahkan tidak segan untuk menganiaya korbannya jika melawan.

"Tolong!!.. Tolong!!.. Siapapun aku mohon tolonglah aku.. Aku mohon!!.. ", jerit drashti.

"Tidak akan ada yang berani menolongmu manis, lebih baik kau serahkan saja tas dan perhiasanmu itu kepada kami.. ", ucap salah satu preman itu mengejek sambil mencolek dagu drashti. Drashti hanya bisa membuang muka dengan wajah kesal, takut, dan marah.

"Jangan berani menyentuhku!!..", teriak drashti dan menatap preman tadi dengan tatapan marah dan tidak terima.

"Ooh.. Ayolah manis, kenapa kau marah??.. Aku memintanya dengan cara baik-baik.. ", ucap preman itu sambil masih menggoda drashti. Drashti tetap mencoba untuk bertahan dan sesekali berteriak atau mendorong preman itu, namun sia-sia karena preman itu sama sekali tidak bergeming. Dalam hati drashti berdoa semoga ada seseorang yang bisa menyelamatkan dirinya dari para preman itu sekarang.

Sementara itu....
Seorang gadis sedang berjalan menyusuri lingkungan di taman kota dengan memakai penutup wajah. Entah mengapa di siang hari begini ia menggunakan penutup wajah. Ia menikmati keindahan taman ini, dan baru sekarang bisa kesini di siang hari. Biasanya hanya di malam hari ia bisa pergi kesini.

Ia mengagumi keindahan taman disini, yang begitu sejuk meskipun cuaca sedang panas. Sedang asyik menikmati pemandangan, dari kejauhan ia melihat beberapa preman yang mengganggu seorang pengunjung. Tampaknya mereka terlibat cekcok karena si pengunjung tidak mau menyerahkan apa yang diminta oleh para preman itu. Karena geram, salah satu preman merebut paksa tas dari pengunjung tersebut lalu mendorongnya hingga terjatuh dan perut pengunjung tadi jatuh tepat di atas sebuah batu yang membuatnya langsung berteriak kesakitan.

"Tolong!!.. Tolong!!.. Siapapun aku mohon tolong aku.. ", pinta drashti menahan sakit sambil memegangi perutnya yang mengalami kontraksi. Para preman itu bukan pergi malah semakin ingin melecehkan drashti. Melihat drashti yang tidak berdaya preman itu tersenyum penuh kemenangan. Mereka lalu mengerubungi drashti untuk bisa melecehkan drashti di tempat itu.

Melihat hal itu, gadis tadi memandang mereka dengan penuh amarah. Ia langsung berlari dan menyerang para preman itu, tidak peduli apapun yang akan terjadi nanti. Pertarunganpun tidak dapat dihindari, gadis itu melawan para preman seorang diri.

Namun tampaknya gadis itu bukan gadis sembarangan, meskipun seorang gadis tapi kemampuan beladirinya tidak bisa diragukan lagi karena dalam waktu kurang dari lima menit para preman itu menyerah dalam keadaan babak belur di hajar gadis itu. Setelah para preman lari tunggang langgang, gadis itu langsung menghampiri drashti yang masih terus memegangi perutnya yang sakit.

"Madam, anda baik-baik saja??.. ", tanya gadis itu begitu sampai didekat drashti.

"Aku.. Aku baik-baik saja.. Tte.. Terimakasih sudah menolongku.. Aahhh!!.. ", jerit drashti kembali meremas perutnya. Tiba-tiba darah mengalir di betis drashti yang membuat gadis itu terkejut melihatnya.

"Madam.. Kita kerumah sakit sekarang.. Hallo, sopir segera datang ke dekat pintu masuk sekarang juga.. ", ucap gadis itu lalu menelepon sopirnya. Drashti hanya bisa mengangguk pelan karena sakit yang melilit di bagian perutnya itu, darah masih terus keluar dari rahim dan membasahi betisnya. Gadis itu membantu drashti untuk bangun dan memapahnya untuk berjalan, namun masih selangkah berjalan drashti terjatuh, ia mulai lemas karena darah yang mengalir begitu deras dan rasa sakit semakin melilit. Melihat kondisi drashti, gadis itu langsung melakukan sesuatu agar drashti cepat di tangani oleh pihak rumah sakit.

"Maaf madam, saya harus lancang untuk menggendong anda.. Anda harus segera ditangani oleh dokter.. ", ucap gadis itu,  tanpa persetujuan dari drashti, ia langsung menggendong drashti dan membawanya ke pintu keluar dimana sopir sudah menunggu.

"Aahhh!!... Sakitt!!!... ", rintih drashti.

"Bertahanlah madam.. ", ucap gadis itu setengah berlari menuju pintu keluar taman. Tak lama ia keluar dari taman dan mencari mobilnya, dan ia menemukan sopirnya.

"Apa??.. Apa yang terjadi nona??.. ", tanya sopir gadis itu yang bernama Nanda.

"Jangan banyak bertanya Nanda, bantu aku untuk membaringkan madam ini ke dalam.. ", perintah gadis itu pada sopirnya. Sopirnya hanya menuruti permintaan gadis itu dan membantu membaringkan drashti ke dalam mobil di pangkuan gadis itu.

"Cepat kita kerumah sakit sekarang!!.. ", pinta gadis itu, dan Nanda hanya mengangguk lalu tancap gas ke rumah sakit dengan kecepatan yang sangat tinggi. Drashti terus merintih kesakitan, yang membuat gadis itu menjadi panik karena drashti mulai pucat.

"Aaahhhh!!!.. Sakittt!!!!... ", rintih drashti lagi, air matanya mulai mengalir karena rasa sakit yang sangat menyiksanya.

"Bertahanlah madam.. Saya bersama anda.. Anda pasti akan baik-baik saja, percayalah.. Lebih cepat lagi Nanda!!.. ", pinta gadis itu. Dan Nanda menambah lagi kecepatannya.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang