TAKDIR CINTA

TAKDIR CINTA PART 37

"Bukan.. Bukan karena mama tidak yakin mouni.. Tapi tentu saja mama merasa takut dan khawatir.. Mungkin saja arjun sudah punya pacar, atau dijodohkan oleh orang tua selama kau ada di amerika bukan??.. "

"Bibi.. Bibi jangan khawatir.. Selama mouni tinggal di amerika aku tetap sendirian dan belum dijodohkan dengan gadis manapun.. ", ucap arjun berbohong dan menyembunyikan kenyataan yang ada pada orang tua mouni.

Sementara itu......
Setelah arjun mengucapkan kata-kata tersebut tiba-tiba foto drashti dan arjun yang ada di kamar drashti jatuh dan pecah. Drashti yang terkejut langsung mengambil fotonya dan arjun dengan sangat hati-hati.

"Ya dewa?!.. Bagaimana foto ini bisa jatuh??..", gumam drashti lalu memungut dan membersihkan serpihan kaca dari foto itu.

"Tidak apa-apa arjun.. Ini hanya kacanya saja, bukan masalah besar.. Aku pasti akan menggantinya kembali.. Kau tenang saja ya arjun.. ", ucap drashti berbicara pada foto dirinya bersama arjun. Drashti duduk di tempat tidur sambil memeluk foto tersebut.

***

Orang tua mouni sudah percaya dengan apa yang di ucapkan arjun dan mereka setuju untuk menikahkan arjun dengan mouni.

"Baiklah kalau begitu kami merestui pernikahan kalian.. Kami serahkan semuanya kembali pada kalian.. Kalian sendiri yang akan menentukan pernikahan kalian nantinya.. ", ujar shaheer yang langsung membuat arjun dan mouni sangat bahagia. Mouni langsung memeluk papa dan mamanya dengan sangat erat karena sudah bersedia merestui hubungannya dengan arjun.

"Terimakasih papa, terimakasih mama.. ", ucap mouni sangat bahagia. Setelah arjun dan mouni meminta restu kepada orang tua mouni, mereka memutuskan untuk duduk di teras apartemen mouni. Mouni duduk di samping arjun dan menyandarkan kepalanya di dada arjun lalu memeluknya erat.

"Hari ini aku sangat bahagia sekali arjun.. Karena sebentar lagi impianku akan segera terwujud.. Kau akan menjadi suamiku, hanya milikku.. ", curhat mouni kemudian bangkit dan menatap arjun dengan manja.

"Aku juga sangat bahagia mouni.. "

"Oh iyaa arjun.. Hari ini kau sudah berhasil meyakinkan kedua orang tuaku.. Lalu kapan kau akan bicara kepada kedua orangtuamu dan juga drashti??.. ", tanya mouni tiba-tiba.

"Mouni tolong beri aku sedikit waktu untuk bicara pada mereka, aku harus memilih waktu yang tepat agar tidak menyakiti.. "

"Baiklah, aku memberikan waktu 3 hari.. Kau harus bisa segera memberi tahu kebenaran ini kepada mereka.. Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi arjun.. Aku ingin segera menikah denganmu dan aku juga ingin pernikahan kita dilaksanakan di hari dimana kau seharusnya menikah dengan drashti.. ", ucap mouni yang mengejutkan arjun dan membuat arjun menatapnya tajam.

"Mouni??.. "

"Aku sudah tidak mau mendengar alasan apapun darimu arjun.. Ini adalah keputusan dan keinginanku.. Kau harus bisa untuk mewujudkannya.. ", tegas mouni. Sementara itu arjun hanya bisa menatap mouni sambil berpikir dengan keras, bagaimana caranya dalam waktu 3 hari ia bisa memberitahu ini kepada drashti dan keluarganya.

***

Arjun pulang dan sudah sampai dirumahnya. Di kamarnya arjun terlihat sangat bingung bagaimana ia bisa memberitahu keluarganya dalam waktu 3 hari tentang hubungannya dengan mouni. Kemudian arjun mengambil ponselnya dan akan menelepon drashti.

"Aku harus memberitahu drashti terlebih dulu tentang kebenaran ini.. Aku yakin dia akan lebih mengerti perasaanku dan dia pasti akan bisa menerima semuanya.. ", gumam arjun lalu menekan tombol call ke ponsel drashti. Sedangkan drashti masih duduk dan memeluk foto dirinya bersama arjun yang pecah tadi. Melihat nomor arjun yang menelepon, drashti langsung menjawabnya.

"Hallo arjun... ", sapa drashti lirih. Saat mendengar suara drashti, seketika arjun langsung memejamkan matanya. Ia mengumpulkan keberanian dan meyakinkan dirinya untuk memberitahu kebenaran itu.

"Drashti, kau belum tidur??.. "

""Belum.. Ada apa arjun??.. "

"Maaf aku meneleponmu malam-malam begini drashti.. Tapi aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, sebuah hal yang penting bagiku nantinya.. "

"Hal penting apa arjun??.. Katakan saja.. "

"Kau akan menerimanya mouni??.. "

"Katakan saja arjun.... "

"Hmm.. Drashti.... ", ucap arjun sesaat memejamkan matanya karena takut.

"Drashti.. Sepertinya.. Sepertinya kita.. Kita tidak dapat melanjutkan pernikahan ini.. ", ucap arjun yang membuat drashti terkejut dan langsung menjatuhkan foro dalam pelukannya. Air matanya jatuh berderai mendengar berita yang sangat menyakitkan baginya, harapannya kini memuai sudah.

"Tapi.. Tapi kenapa arjun??..", tanya drashti dengan suara yang sudah mulai serak.

"Aku benar-benar minta maaf drashti.. Aku harus membatalkan pernikahan kita secara tiba-tiba.. Tapi sejujurnya aku benar-benar tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.. "

"Kau?.. Kau sudah tidak mencintaiku lagi??.."

BERSAMBUNG