TAKDIR CINTA PART 48

121 7 0
                                    

"Ayah bangun!!.. ", pinta drashti masih tetap berusaha untuk membangunkan ayahnya, ia menangis sejadi-jadinya, masih tidak percaya.

"Ayah!!.. Ayah tidak boleh meninggalkanku.. Ayah tidak boleh pergi saat aku sedang dalam kondisi terpuruk seperti ini.. Ayah.. Ayah sudah berjanji padaku untuk selalu ada disampingku dan selalu menjadi kekuatanku.. Tapi kenapa disaat aku seperti ini ayah malah pergi??.. Kenapa disaat aku kehilangan harapan ayah malah ikut hilang dari hidupku??.. Kenapa disaat aku butuh kekuatan dari ayah, ayah malah mundur untuk menjadi sandaranku?!.. Kenapa ayah?!.. Aku mohon ayah kembalilah padaku, bangunlah ayah!!.. Aku mohon ayah bangun sekarang!!....", tangis drashti terisak pedih. Ia merasa semua orang meninggalkan dirinya dan ia tidak pantas untuk bahagia. Adaa yang melihat betapa hancurnya drashti, tidak kuasa menahan gejolak yang ada dalam hatinya. Seakan air matapun tidak bisa mewakili kesedihan adaa atas semua yang terjadi pada drashti. Adaa menghampiri drashti yang sedang memeluk fei, ia menyentuh pundak drashti perlahan.

"Adaa.. Kenapa ayah pergi meninggalkan aku??.. Kenapa ayah pergi disaat aku hancur seperti ini??.. Kenapa ayah pergi disaat aku sedang terpuruk adaa??.. Dan kenapa semua yang kumiliki satu persatu pergi dari hidupku adaa??.. Pertama ibuku, lalu pernikahanku, dan sekarang ayahku!!.. Apa aku tidak berhak untuk bahagia adaa??.. Kenapa rasanya aku memang ditakdirkan untuk tidak bisa hidup bahagia??.. Apa dewa memang menuliskan agar aku tidak pernah boleh merasakan kebahagiaan??.. Dan kenapa aku yang harus mengalami semua ini??.. Apa salahku pada dewa, adaa??..", curhat drashti sesenggukan. Adaa memeluk drashti untuk menenangkannya, sedangkan fei mengelus-elus punggung drashti. Masih belum reda shock yang dialami drashti, gurmeet datang menghampiri mohit.

"Kak mohit.. Sudah saatnya kita melakukan pemakaman untuk paman neeraj.. Kita jangan menundanya lagi karena hari sudah mulai malam.. ", ucap gurmeet. Dan mohit hanya bisa mengangguk pasrah.

"Drashti.. Sekarang kita harus memakamkan ayah.. Karena ayah harus dimakamkan hari ini juga.. ", ucap mohit menahan air matanya.

"Tidak!!.. Aku mohon jangan bawa ayah pergi kak!!.. Aku tidak mau berpisah dari ayah!!.. ", tangis drashti semakin kencang. Drashti menolak, namun mohit tidak menghiraukan dirinya. Prosesi pemberangkatan jenazah neeraj tetap dilakukan. Mohit tidak mendengarkan apa yang diminta oleh drashti dan meminta orang-orang segera membawa ayahnya ke pemakaman. Semua orang yang hadir disana mengantarkan neeraj ke peristirahatan terakhirnya. Hal itu membuat drashti semakin histeris.

"Ayaahhhh!!!.. Ayah aku mohon jangan pergi meninggalkan aku ayah!!... Ayaaahhhh!!!..", jerit drashti semakin menangis histeris. Fei, adaa, dan sanaya berusaha menenangkan drashti yang masih terpukul karena kepergian neeraj yang mendadak itu.

"Drashti.. Aku mohon kau jangan seperti ini adikku.. Kau adalah wanita kuat, aku mohon kau jangan lemah seperti ini.. ", pinta sanaya sambil mengusap kepala drashti.

"Drashti.. Kak sanaya benar.. Kau harus kuat dan tabah drashti.. Aku yakin kau adalah wanita yang kuat.. Aku mohon, kau tidak boleh lemah seperti ini drashti.. ", ucap adaa.

"Madam.. Saya tahu anda merasa sangat kehilangan ayah anda, tapi ini bukan cara yang benar untuk anda lakukan.. Madam, biarkan ayah anda tenang di alam sana, anda jangan menangisi kepergiannya.. Jika anda menangis seperti ini, anda hanya akan memperberat langkah kaki ayah anda menuju nirwana.. Biarkan ayah anda bahagia bersama dewa, karen aku yakin dewa pasti akan menjaga ayah anda.. Dewa pasti akan memberikan tempat terbaik untuk ayah anda.. Sekarang saya mohon hapuslah air mata anda, iringi perjalanan ayah anda menuju peristirahatan terakhirnya dengan senyuman.. Saya yakin ayah anda juga tidak ingin anda menangis seperti ini.. Saya mohon tersenyumlah untuk perjalanan ini.. ", ucap fei lembut dan menghapus air mata drashti dari kedua pipinya. Drashti merasakan ada kehangatan yang menjalar dalam hatinya. Ia merasakan kebenaran dari apa yang dikatakan oleh fei. Drashti memahaminya, dan kemudian berusaha untuk tersenyum meski hatinya masih hancur lebur karena kejadian ini.

"Fei..... ", ucap drashti memeluk fei erat-erat.

"Ssttt.. Sudah ya madam, jangan menangis lagi karena saya tidak suka melihat anda menangis seperti ini.. Setidaknya sampai pemakaman ayah anda selesai, anda harus tersenyum untuk ayah anda.. ", ucap fei berusaha menguatkan drashti.

Drashti pun menuruti apa kata fei, yang membuat adaa dan sanaya sedikit bernafas lega. Setidaknya masih ada waktu untuk drashti bisa tenang, meskipun mereka tidak akan tahu apa yang terjadi setelah pemakaman neeraj selesai. Setidaknya melihat drashti sedikit tersenyum membuat hati adaa dan sanaya agak lega. Dalam hati mereka sangat berterimakasih kepada fei yang mampu menenangkan drashti. Mereka sadar bahwa fei adalah salah satu orang yang istimewa dalam kehidupan drashti.

Fei tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya kepada adaa dan sanaya, memberi isyarat setidaknya saat ini drashti bisa tenang dan bisa tersenyum untuk kepergian sang ayah ke peristirahatan terakhirnya. Adaa dan sanaya balas menatap fei, dengan tatapan penuh terimakasih karena bersedia membantu mereka untuk bisa menenangkan drashti.

Perlahan fei mundur dan membisikkan sesuatu kepada adaa. Adaa mengangguk mengerti, tampak ia mencegah fei namun fei memejamkan matanya tanda ia tidak bisa menuruti adaa dan mungkin lain waktu ia bisa menyempatkan diri. Adaa kemudian mengangguk berat, dan diam-diam fei pergi untuk kembali pulang ke rumahnya tanpa sepengetahuan dari drashti.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang