TAKDIR CINTA PART 17

135 5 0
                                    

Keesokan paginya....

Drashti terkejut mendapati dirinya dalam keadaan tanpa busana.
Ia kemudian mengingat kejadian malam kemarin.
Ia menangis tersedu-sedu.

"Drashti??.. Maafkan aku.. Aku khilaf karena banyak minum.. Maafkan aku karena kau harus kehilangan kesucianmu sebelum kita menikah.. Maafkan aku drashti.. "

Drashti masih menangis.
Ia tidak tahu harus bagaimana.
Yang ia inginkan adalah bisa mempersembahkan kesuciannya di malam pertama pernikahannya.
Namun sudah terkubur bersama mimpi.
Bersama dengan arjun merenggut paksa kesuciannya itu.

Drashti dan arjun sama-sama bungkam.
Sibuk dengan pikiran masing-masing.

Kemudian arjun membujuk drashti untuk tidak khawatir karena mereka pasti akan menikah nanti.
Drashti pun percaya pada kata-kata arjun.
Mereka pun sepakat untuk merahasiakan kejadian ini pada keluarga mereka.

***

Satu bulan kemudian.....

Kringg.. Kringgg...
Telepon pribadi di kantor arjun berbunyi.

"Hallo??... "

"Hallo arjun!!... ", sapa suara di seberang sana.

"Kak gurmeet??... "

"Ya!!.. Kau masih ingat padaku rupanya.. "

"Apa maksud kakak??.. "

"Sudah sudah lupakan.. Hmm.. Besok aku akan pulang ke rumah.. Bisa kau menjemputku??.. "

"Serius kak??.. Wah!!.. Aku sudah sangat merindukanmu.. Hmm.. Coba ku lihat sebentar jadwalku... Ohh.. Maaf kak, aku tidak bisa menjemputmu, besok aku ada meeting dengan klien dari china.. Tapi kau jangan khawatir.. Besok akan kusuruh sopir untuk menjemputmu.. "

"Baiklah arjun, jaga dirimu baik-baik.. "

"Tentu saja, kakak juga.. "

***

Hari ini gurmeet sudah tiba di bandara.
Seorang sopir utusan arjun menjemputnya.

"Dengan tuan gurmeet??.. "

"Benar.. Anda sopirnya arjun??.. "

"Benar tuan.. Mari saya bantu.. "

"Terimakasih.. "

Gurmeet pun pulang bersama sopir arjun.

Sementara itu....

Drashti menikmati keindahan di sekitar perumahan.
Sedang asyik melihat-lihat, ia mendengar suara tangisan anak kecil.
Drashti pun datang menghampiri anak itu.

"Hey.. Kenapa kau menangis??.. "

"Bolaku masuk ke dalam gudang itu bibi.. Tapi aku takut mengambilnya..", tunjuk anak kecil ke arah sebuah bangunan yang terbuat dari bahan triplek tersebut.
Tempatnya cukup tertutup dan gelap, hanya ada satu lubang yang mungkin bisa dimasuki.

Drashti hanya geleng-geleng kepala.
Anak kecil selalu ceroboh merawat mainannya.

"Baiklah, bibi akan ambilkan untukmu.. "

"Terimakasih banyak bibi.. "

"Sama-sama.. "

Drashti pun kemudian menuju gudang tersebut.
Ia berusaha mencari celah untuk masuk kedalam.
Setelah beberapa saat, akhirnya ia berhasil masuk.
Tempatnya sangat gelap.
Namun ia melihat sebatang lilin yang menyala ditempat itu.
Mungkin seseorang baru masuk kedalamnya.

Kondisi gudang itu cukup memprihatinkan.
Tampaknya sudah lama tidak digunakan.
Gudang itu berisi bahan bekas yang mudah terbakar seperti kertas, triplek, dll.

Drashti berusaha mencari bola anak kecil tadi.
Setelah mengedarkan pandangannya, ia menemukan bola itu dan segera mengambilnya.
Namun, saat drashti hendak keluar ia melihat tikus.
Ia sangat geli melihat tikus, dan langsung berlari.

Drashti tak memperhatikan jalannya.
Secara tak sengaja ia menendang lilin tadi dan api pun berkobar dengan cepat.
Drashti menjadi panik dan berusaha untuk segera keluar dari gudang itu.

***

Gurmeet dan sopirnya melewati jalan pintas.
Tak disangka, ada keramaian di jalan tersebut.

"Ada apa ini pak??.. "

"Entahlah tuan.. Sepertinya ada kebakaran disana.. "

"Baiklah, tunggu disini sebentar pak.. Aku akan melihatnya dulu.. "

"Tapi tuan??.. "

"Sudahlah, bapak jangan khawatir.. "

Gurmeet pun segera berlari ke kerumunan warga.
Sampai disana ia melihat anak kecil berteriak-teriak memanggil seseorang.

"Bibi!!.. Bibi!!!!... "

Gurmeet menghampiri anak kecil itu.

"Ada apa nak??.. "

"Paman.. Tolong selamatkan bibi itu.. Bibi itu terjebak dalam kebakaran.. "

"Apa??.. Baiklah, kau tunggu dulu disini.. Paman akan menyelamatkannya.. "

Gurmeet langsung berlari menerobos kobaran api yang semakin membesar.
Setelah berusaha, ia berhasil masuk ke dalam gudang tersebut.

"Nyonya??.. Nyonya??.. Kau dimana??..", panggil gurmeet.

"Uhhukk.. Uhhukkk.. Siapapun disana.. Tolong aku... ", ucap drashti dengan suara yang mulai melemah.

Gurmeet yang mendengar suara itu langsung menghampirinya.

"Nyonya??.. ", tegur gurmeet.

Namun, sebelum menjawab, drashti sudah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran tadi.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang