TAKDIR CINTA PART 23

112 5 0
                                    

Arjun melepaskan pelukan mouni.
Kemudian memegang wajah mouni dengan kedua tangannya.

"Tujuh tahun aku menunggumu.. Membuatku merasa sangat tersiksa mouni.. Bahkan rasanya aku sudah tidak sanggup lagi.. "

"Tapi sekarang aku kembali arjun.. Aku datang untuk menepati janjiku.. Kita bisa menjalin hubungan kita lagi.. Dan sekarang.. Aku ingin segera menikah denganmu.. ", ucap mouni yang membuat arjun tersenyum.

"Kau tinggal dimana sekarang di mumbai??.. Apa orang tuamu juga ikut bersamamu kesini??.. "

"Tidak arjun.. Mereka tidak pulang bersamaku.. Tapi ayahku telah menyiapkan apartemen untukku disini.. "

"Baiklah.. Kalau begitu aku akan mengantarmu ke apartemen.. Ayo.. ", ucap arjun menggandeng tangan mouni.
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di apartemen mouni.

Sementara itu.....

Adaa, drashti, dan arjit masih menunggu arjun.
Acara sebenarnya sudah usai, tamu-tamu juga sudah pulang.
Tinggal mereka bertiga yang masih ada di kafe itu.
Drashti mencoba menghubungi arjun.
Namun arjun tidak juga menjawabnya.

"Arjun... Angkatlah teleponnya sekarang.. Kau ada dimana sebenarnya??.. ", gerutu drashti cemas.

"Drashti.. Sekarang sudah sangat larut.. Lihatlah.. Ibuku sudah menghubungiku dan menyuruhku pulang.. Dan sampai kapan kau akan menghubungi arjun??.. Ini sudah ke seratus kalinya kau menghubungi arjun tapi ia tidak menjawabnya.. "

"Adaa.. Bisa kau bersabar sebentar??.. Mungkin dia sedang mengemudi dan akan menjemput kita sekarang.. Kau sabar dulu ya, dia pasti akan datang untuk menjemput kita.. ", ucap drashti yang masih mencoba menghubungi arjun.

Sementara itu arjun sedang dalam perjalanan mengantar mouni ke apartemennya.

"Terakhir kali.. Kapan ya kita berjalan berdua seperti ini??.. ", tanya mouni.

"Tujuh tahun yang lalu.. Sebelum kau pergi meninggalkan aku.. ", sahut arjun.

"Hmm... Sudahlah arjun.. Kau jangan mengingat hal itu lagi ya.. Yang terpenting sekarang adalah aku sudah kembali lagi untukmu.. ", ucap mouni sambil memegang tangan arjun, dan arjun hanya tersenyum memandang mouni.

Tiba-tiba ponsel arjun bergetar.
Sudah kesekian kalinya drashti meneleponnya, namun ia tidak menjawabnya.
Dan ia terkejut saat melihat nama drashti yang meneleponnya.

"Arjun.. Siapa yang menghubungimu malam-malam begini??.. ", tanya mouni.

"Emm.. Ini.. Ini tidak penting mouni.. Entahlah.. Beberapa hari ini sering sekali nomor asing meneleponku.. Aku jadi kerepotan dibuatnya.. ", ucap arjun sambil mematikan telepon.
Sesaat kemudian telepon arjun kembali berdering.

"Bagaimana itu tidak penting arjun??.. Lihatlah dia menghubungimu lagi.. Mungkin saja itu penting.. Mungkin saja itu ibumu yang menelepon.. Sini, berikan padaku.. Biar aku yang menjawabnya.. ", pinta mouni.

Saat mouni hendak mengambil ponsel arjun, arjun melarang mouni dan terlihat gugup.

"Jangan.. Jangan dijawab mouni.. Sudah ku katakan ini tidak penting.. ", ucap arjun panik kemudian menonaktifkan ponselnya.

Sementara itu saat mengetahui ponsel arjun sudah tidak aktif, drashti menjadi heran karenanya.

"Ponselnya tidak aktif... ", desah drashti.

"Bagaimana mungkin??.. ", tanya adaa.

"Mungkin dia mematikan ponselnya.. ", ucap arjit yang membuat adaa dan drashti menatap arjit dengan tajam.

"Iyaa.. Iyaa.. Maksudku mungkin saja dia mematikan ponselnya karena baterainya habis bukan??.. ", ralat arjit mencari aman.

"Sudahlah drashti.. Arjun tidak mungkin datang menjemput kita.. Sampai kapan kita akan menunggunya??.. Lagipula ini sudah larut malam.. Jika kita tidak segera pulang maka keluarga kita akan khawatir.. Ayo.. ", ajak adaa sambil menarik tangan drashti.
Drashti pun hanya bisa menarik nafas pasrah.
Dengan perasaan sedih, drashti menuruti ajakan adaa.

"Baiklah kalau begitu aku yang akan mengantar kalian berdua.. ", ucap arjit lalu bergegas mengambil mobilnya.
Dan arjit yang mengantar drashti dan adaa sampai di rumah mereka masing-masing.

***

Melihat arjun yang panik, mouni menjadi bingung.

"Ada apa denganmu arjun??.. Kenapa kau terlihat panik seperti itu??.. Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku??.. ", tanya mouni.

"Kenapa kau berkata seperti itu mouni??.. Apa kau sudah tidak percaya lagi padaku??.. ", ucap arjun balik bertanya.

Mouni hanya tersenyum kemudian meletakkan kepalanya di pundak arjun yang sedang mengemudi.

"Aku sangat percaya padamu arjun.. Aku percaya padamu melebihi diriku sendiri.. Aku tidak pernah kehilangan kepercayaanku padamu arjun.. Aku yakin kau juga tidak akan pernah bermain dibelakangku.. Aku juga yakin, selama kita jauh kau menjaga hatimu hanya untukku.. Dan kau pasti akan menolak jutaan wanita yang datang padamu karena hatimu hanya untukku seorang.. Benar kan??.. ", tanya mouni sambil menatap arjun.
Mendengar hal itu arjun tidak bereaksi apapun, hanya tersenyum kecil.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang