TAKDIR CINTA PART 18

125 5 0
                                    

Gurmeet menangkap tubuh drashti yang ambruk.

"Nona.. Nona.. Bangunlah... "

Namun drashti tidak membuka matanya.
Sementara api terus membakar gudang itu.
Gurmeet tidak memiliki pilihan lain, ia harus membawa drashti keluar dari gudang tersebut.

Dengan susah payah ia membawa drashti keluar.
Akses masuk tadi sudah terbakar dan gurmeet terpaksa mendobrak pintu lain untuk keluar.
Dan perjuangan gurmeet berbuah manis.
Ia berhasil menyelamatkan dirinya dan juga drashti.

"Nona.. Nona.. Tolong bangunlah... ", pinta gurmeet sambil menepuk pipi drashti.
Namun drashti tak juga sadar.

Karena panik, gurmeet langsung menggendong drashti dan membawanya ke mobil.
Ia tidak mau terjadi apa-apa pada drashti.

"Pak.. Tolong antar kami ke rumah sakit sekarang.. "

"Baik tuan.. "

Sopir mengemudikan mobil dengan cepat.
Sesampainya dirumah sakit gurmeet langsung meminta perawat untuk segera menolong drashti.

"Tolong wanita ini suster.. "

"Baik pak, bapak tunggu disini.. Kami akan berikan perawatan yang terbaik.. "

"Terimakasih suster.. "

Gurmeet pun mondar-mandir di depan kamar rawat.
Tak henti-hentinya ia berdo'a agar dewa menyembuhkan wanita itu.

Ceklekk...
Pintu kamar terbuka, seorang dokter keluar.

"Anda keluarga pasien??.. ", tanya dokter itu.

"Bukan dok.. Saya hanya menolong dia dari kebakaran tadi.. "

"Oh, baiklah.. Dia sudah siuman.. Silakan jika ingin menengoknya.. "

"Terimakasih dok.. "

"Sama-sama, nanti jika cairan infusnya sudah habis kau boleh membawanya pulang.. "

"Baik dok.. "

Gurmeet pun menjenguk drashti, memastikan bahwa drashti baik-baik saja.

"Anda siapa??.. Apa anda yang tadi menolong saya??.. "

"Sudahlah nona, anda istirahat dulu nanti kita cerita waktu pulang.. Anda diperbolehkan pulang hari ini.. "

"Terimakasih tuan.. Tapi aku tidak ingin terlalu lama disini.. Keluargaku pasti mengkhawatirkan aku sekarang.. "

"Baiklah nona.. Aku akan membantumu berjalan.. ", ucap gurmeet sambil menadahkan tangannya untuk membantu drashti.

Sejenak drashti menatap gurmeet ragu.
Namun akhirnya ia setuju karena ia benar-benar membutuhkan bantuan dari gurmeet.
Gurmeet pun membantu drashti dengan hati-hati.

Di mobil...

"Pak, nanti kita antar nona... Hmm.. Maaf nona, siapa namamu??.. "

"Drashti... "

"Ya.. Pak mari kita antarkan nona drashti kerumahnya dulu.. Nona, nanti tolong beri petunjuk arah rumahmu.. "

Drashti hanya mengangguk.

"Terimakasih telah menyelamatkan saya tuan.. "

"Sama-sama nona.. Boleh aku tahu, bagaimana kau bisa terjebak dalam kebakaran tadi nona??.. "

"Semua gara-gara tikus itu!!.. ", ucap drashti kesal.

"Tikus??.. "

"Ya.. Kalau saja tikus itu tidak melintas di dekatku aku tidak mungkin panik dan berlari hingga menjatuhkan lilin.. Apa tikus itu tidak tahu kalau aku sangat geli melihatnya.. ", gerutu drashti.

Gurmeet hanya tersenyum.

"Nona.. Sebaiknya kau tanggalkan saja, lawan ketakutanmu itu.. Jangan sampai menjadi bumerang bagi dirimu sendiri.. Untung tadi ada aku.. "

Drashti mengangguk.

"Pak, berhenti di depan ya.. Itu rumahku.. ", ucap drashti sambil menunjuk rumahnya.

"Oh.. Jadi ini rumahmu.. Baiklah, tunggu disini sebentar.. ", pinta gurmeet lalu turun.
Ia kemudian membukakan pintu untuk drashti.

"Awas hati-hati nona.. ", ucap gurmeet sembari membantu drashti berdiri.
Mereka pun masuk ke dalam.

Sanaya sejak tadi menunggu kedatangan drashti.
Begitu drashti datang, ia langsung menghampiri adik iparnya itu.
Ia terkejut melihat kondisi drashti.

"Drashti??.. Kau kemana saja??.. Kakak khawatir menunggumu.. Apa yang terjadi padamu??.. ", tanya sanaya khawatir.

"Nyonya, sebaiknya kita bawa nona drashti ke dalam.. Kondisinya masih lemah, sebaiknya kita biarkan dia duduk.. "

"Baiklah ayo.. "

Sanaya dan gurmeet membantu drashti untuk duduk.

"Apa yang terjadi padamu drashti??.. Katakan padaku..", tanya sanaya.
Gurmeet pun menceritakan semuanya.

"Astaga?!.. Kau baik-baik saja kan??.. Tidak ada yang terluka??.. "

"Tidak kak, aku baik-baik saja.. "

"Baiklah, kakak akan beritahu suamiku dan ayah.. Mereka harus tahu keadaanmu.. ", ucap sanaya kemudian menelepon keluarganya.

"Terimakasih ya kamu sudah menolong saya.. "

"Sama-sama drashti.. Aku senang bisa melakukannya.. "

"Oh iya.. Boleh aku tahu siapa namamu??.. Dari tadi aku belum mengetahui namamu.. "

"Ahh.. Iyaa.. Aku lupa memberitahumu.. Namaku gurmeet choudhary.. Panggil saja gurmeet.. "

Sanaya datang.
"Aku sudah memberitahu mohit dan ayah, sebentar lagi mereka kembali.. "

"Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu.. Sallam.. "

"Sallam.. "

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang