TAKDIR CINTA PART 28

122 5 0
                                    

Pagi ini keadaan drashti sudah lebih baik. Ia bersiap untuk pergi membeli buku di toko buku langganannya. Ia berencana untuk membeli beberapa buku.

"Drashti??.. Kau mau kemana??.. ", tegur sanaya.

"Aku mau membeli beberapa buah buku kak.. Apa kakak mau menitipkan sesuatu untuk dibelikan??.. ", tanya drashti.

"Tidak.. Tapi kau cepat pulang ya.. Tadi mama mertuamu menelepon kemari, malam ini memintamu dan juga adaa untuk ke rumah arjun.. Mama mertuamu ingin kau dan arjun memilih undangan pernikahan untuk kalian karena pernikahan kalian di langsung kan 2 minggu lagi dan undangan harus segera di cetak.. Dan kalian harus memilihnya malam ini juga.. ", ucap sanaya. Mendengar hal itu, hati drashti menjadi berbunga-bunga. Ia sangat bahagia karena pernikahannya dengan arjun akan dilaksanakan sebentar lagi dan sudah tidak sabar menunggunya.

"Baik kak.. Aku akan segera pulang setelah membeli buku.. Kakak jangan khawatir.. ", ucap drashti lalu berpamitan.

Di toko buku, setelah mendapatkan buku yang dicarinya, drashti segera membayarnya dan keluar untuk mencari taksi. Namun sudah satu jam ia menunggu, taksi tak kunjung lewat.

"Kenapa tidak ada satupun taksi yang lewat sekarang??.. Apa mereka tidak tahu kalau aku ini sedang buru-buru??.. Astaga!!.. Tahu begitu aku tadi meminta sopir mengantarku.. ", gerutu drashti kesal. Ditengah rasa kesalnya itu, tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras.

"Astaga?!.. Ya dewa!!.. Hujan deras!!.. ", ucap drashti panik lalu menoleh ke kanan dan ke kiri mencari tempat berlindung yang dekat namun tidak menemukannya. Jika ia kembali ke toko buku maka ia akan basah kuyup kehujanan. Akhirnya karena tidak ada pilihan lain, drashti memayungi kepalanya menggunakan tas yang tadi dibawanya. Tidak disangka gurmeet datang dan memayungi drashti. Hal itu membuat drashti terkejut dan menatap gurmeet.

"Gurmeet??.. Kau disini??.. ", tanya drashti.

"Hai drashti.... ", sapa gurmeet.

"Kenapa kau yang selalu ada setiap aku mengalami kesulitan gurmeet??.. "

"Mungkin dewa telah menakdirkan kita drashti.. ", ucap gurmeet yang membuat drashti langsung menatapnya.

"Jangan menatapku seperti itu drashti.. Aku hanya bercanda.. Sedang apa kau disini??.. "

"Tadi aku membeli buku dan akan pulang.. Aku menunggu taksi sejak tadi namun tidak ada yang lewat.. Tiba-tiba hujan turun dan aku tidak menemukan tempat untuk berteduh.. Dan kau sendiri??.. Sedang apa kau disini??.. "

"Aku dalam perjalanan pulang dan tiba-tiba saja mobilku mogok di tengah jalan.. Lihatlah.. Mobilku sedang di servis.. ", ucap gurmeet lalu menunjuk ke arah bengkel dimana mobilnya sedang di servis.

"Ooh.. Begitu.. "

Tiba-tiba petir terdengar menggelegar dan mengejutkan drashti. Secara refleks drashti langsung memeluk gurmeet.

"Aaaa!!!... ", jerit drashti. Setelah menyadari bahwa dirinya memeluk gurmeet, ia langsung melepaskannya.

"Maaf... ", ucap drashti merasa bersalah. Gurmeet tersenyum menatap drashti.

"Kau ini ternyata gadis penakut ya.. Pertama kau takut pada tikus.. Sekarang kau takut pada petir.. Astaga.. Arjun pasti akan kerepotan mengatasi ketakutanmu itu drashti.. ", goda gurmeet. Sedangkan drashti hanya bisa menunduk malu.

"Drashti.. Sebaiknya kita mencari tempat untuk berteduh dulu ya.. Hujan semakin lebat dan kita akan basah kuyup jika terus ada disini.. ", ucap gurmeet mengalihkan topik.

"Kita ke kafe milik temanku saja.. Tempatnya tidak jauh dari sini.. ", ucap drashti.

"Baiklah ayo.. ", ucap gurmeet menyetujui. Drashti mengajaknya ke kafe arjit. Tak lama kemudian mereka sampai dan dari kejauhan arjit melihat kedatangan drashti. Arjit pun menghampiri drashti.

"Drashti kau??.. ", tegur arjit.

"Hai arjit.. ", sapa drashti.

"Dengan siapa kau kemari drashti??.. "

"Dengan temanku.. Gurmeet, kemarilah.. ", pinta drashti. Gurmeet lalu menghampiri drashti dan arjit.

"Kenalkan arjit, dia gurmeet.. Dan kenalkan gurmeet dia arjit temanku sekaligus pemilik kafe ini.. ", ucap drashti memperkena lkan mereka.

"Hai arjit.. ", sapa gurmeet.

"Hai juga gurmeet.. ", sapa arjit hangat.

"Kau tahu arjit.. Gurmeet ini adalah kakak sepupunya arjun.. ", ucap drashti.

"Ooh.. Berarti kau akan jadi adik iparnya, drashti??.. ", goda arjit dan drashti hanya bisa tersenyum.

"Baiklah.. Ayo kalian sekarang segera masuk.. ", ucap arjit lalu mengantarkan drashti dan gurmeet ke tempat duduk yang masih kosong.

"Kalian duduk disini saja ya.. Oh ya.. Drashti.. Gurmeet.. Kalian mau memesan apa??..", tanya arjit.

"Hmm.. Mungkin minuman yang hangat saja.. Bagaimana drashti??.. ", tanya gurmeet dan drashti hanya mengangguk.

"Baiklah.. Tunggu sebentar.. Akan aku ambilkan.. ", ucap arjit. Sesaat kemudian arjit datang membawa pesanan mereka.

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang