TAKDIR CINTA PART 40

128 5 0
                                    

Drashti memegang wajah gadis itu yang masih terbalut penutup wajah. Drashti menatapnya sendu sekaligus haru, seolah berterimakasih dan merasa beruntung bisa bertemu dengan gadis itu.

"Terimakasih kau telah membantuku baby, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku kalau kau tidak ada disana tadi.. ", ucap drashti dengan tulus. Gadis itu langsung menggenggam erat tangan drashti.

"Jangan katakan apapun madam, yang terpenting saat ini adalah anda segera sembuh dan mendapatkan perawatan.. ", ucap gadis itu yang membuat drashti tersenyum. Dalam hatinya ia benar-benar merasa beruntung dan berharap gadis itu akan terus ada dalam hidupnya.

Tak lama kemudian mereka sampai dirumah sakit, gadis itu langsung memanggil perawat dan memasukkannya ke ruang UGD. Perawat yang mengetahui kondisi pasien bergegas menolong drashti. Mereka membaringkan drashti di tempat tidur pasien dan langsung membawanya ke ruang operasi darurat. Gadis itu mengantarnya hingga kedepan pintu ruang operasi karena drashti tidak mau melepaskan genggaman tangannya dari tangan gadis itu.

"Mohon maaf, anda tidak bisa ikut masuk nona.. Ruangan ini harus steril.. ", ucap perawat itu memberikan pengertian. Drashti semakin erat menggenggam tangan gadis itu. Dan gadis itu menatap lembut drashti mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja dan drashti tidak perlu khawatir.

"Jangan tinggalkan aku baby.. ", pinta drashti masih tidak mau melepaskan tangan gadis itu dari genggamannya.

"Madam, saya akan menunggu anda.. Saya disini dan saya tidak akan kemana-mana.. Anda harus segera ditangani.. ", ucap gadis itu yang tidak tega melihat drashti merintih menahan rasa sakit. Perawat berusaha memberi pengertian dan drashti akhirnya mau melepaskan tangan gadis itu setelah gadis itu berjanji akan menunggunya. Di dalam, dokter memeriksa keadaan drashti dan ternyata drashti keguguran. Dokter segera memberikan obat bius untuk menidurkan drashti dan melakukan operasi untuknya. Dengan cekatan tim dokter menangani drashti agar rahimnya tetap bisa diselamatkan karena benturan tadi hampir menghancurkan rahimnya.

"Dokter, maaf.. Kita kekurangan stok darah untuk operasi pasien.. Saya sudah menghubungi bank darah tapi stok juga sedang habis.. Dan kita kekurangan dua kantong darah.. ", ucap perawat panik. Dokter pun keluar untuk menemui gadis itu. Dan ternyata gadis itu sudah membuka penutup wajahnya karena dilarang oleh pihak rumah sakit karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan dan itu sudah menjadi peraturan di rumah sakit itu.

"Permisi nona... ", tegur dokter yang melihat gadis itu mondar mandir di depan pintu. Dan gadis itu menoleh ke arah dokter yang ternyata sudah familiar dengannya.

"Dokter tarun??.. ", tanya gadis itu memastikan bahwa ia tidak salah lihat.

"Fei??.. Kamu fei kan??.. Yang dulu pernah menyelamatkan saya waktu study di china??.. Ini kamu fei??.. ", ucap dokter tarun tak kalah terkejut melihat orang yang dulu menolongnya ada dihadapannya.

"Sudahlah dokter, lupakan itu.. Bagaimana kondisi madam drashti sekarang??.. "

"Oh iyaa.. Begini fei, nyonya drashti saat ini sedang kami tangani.. Ia keguguran dan harus operasi pembersihan rahim.. Kami akan berusaha menyelamatkan rahimnya yang hampir hancur karena benturan.. Kau tenang saja, kami akan berusaha semaksimal mungkin.. Tapi fei, kami sedang mengalami kesulitan untuk mencari darah karena stok sedang habis dan pasien membutuhkan dua kantong lagi.. Bisakah kau mencarikan pendonor untuk kami??.. "

"Apa golongan darahnya dok??.. "

"Golongan darah pasien O negatif, golongan darah yang sangat sulit ditemukan fei.. "

"Kalau begitu ambil saja darah saya dok, golongan darah saya sama dengan golongan pasien.. Cepatlah dok.. "

"Baiklah fei, ayo ikut saya.. Kamu ganti pakaian steril dulu ya saya menunggu di ruang operasi, cepat ya.. "

"Baik dok.. ", sanggup fei lalu bergegas ke kamar mandi. Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian steril.

Operasi pembersihan rahim dimulai.

Fei langsung berlari ke ruang operasi karena drashti sangat membutuhkan darahnya. Sesampainya di ruang operasi fei langsung menegur dokter tarun, dan dokter tarun mengangguk memahami maksud fei.

Fei melihat wajah drashti yang cantik, namun terlihat sangat menderita. Terlihat jelas dari wajahnya yang menyimpan penderitaan itu. Tim perawat langsung mengambil sampel darah fei dan memeriksanya, dan hasilnya darah fei aman untuk di donorkan.

Fei menghela nafas, berdoa semoga operasi drashti berjalan lancar dan rahimnya bisa diselamatkan oleh tim dokter.

Satu jam berlalu, operasi drashti sudah selesai sepuluh menit yang lalu dan drashti sudah dipindahkan ke ruang lain. Sesuai janjinya, fei menunggui drashti di ruang rawatnya sampai fei ketiduran karena sedikit lemas sebab transfusi darah yang dilakukan.

Entah berapa lama fei tertidur disamping tempat tidur drashti, ternyata drashti sudah siuman. Melihat gadis iti ada disampingnya, ia merasa bahagia dan tersenyum karena ia menepati janjinya. Drashti membelai lembut kepala gadis itu. Dokter tarun yang melihat hal itu, mengatakan sesuatu kepada drashti.

"Anda sungguh beruntung bisa bersama fei.. Saya dulu juga pernah diselamatkan oleh fei saat saya kuliah di china.. Dan asal anda tahu nyonya, tadi anda kekurangan darah dan kami kehabisan stok.. Untungnya fei mendonorkan darahnya untuk anda sehingga anda bisa cepat siuman dari operasi yang biasa saya jalani.. "

"Fei??.. ", pikir drashti. Ia melirik ke arah gadis itu dan baru sadar bahwa gadis itu sudah melepaskan penutup wajahnya. Dan drashti bertambah terkejut karena dia gadis yang sama yang dulu ditemuinya di taman kota dan dia gadis yang ingin ditemuinya.

"Jadi dia ini bernama fei??.. ", tanya drashti.

"Anda belum mengenalnya??.. "

"Belum dok, kami sempat bertemu sekali namun saya belum sempat bertanya siapa namanya.. ", ucap drashti jujur.

"Anda benar-benar beruntung nyonya.. Dia adalah atlet kungfu terkenal, namun tetap rendah hati dan suka membantu sesama.. Sungguh.. Kalau aku bisa berharap, aku ingin memiliki istri yang seperti fei ini.. "

"Kau benar dokter, fei datang seolah memberi warna dan cahaya tersendiri dalam hidupku.. Dia yang menopangku saat aku pernah rapuh dan memberiku kekuatan juga untuk menghadapi kenyataan.. "

"Baiklah nyonya.. Saya permisi dulu.. Jaga fei baik-baik ya.. Sallam.. "

"Sallam... "

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang