TAKDIR CINTA PART 12

123 7 0
                                    

Arjun pun berpamitan.

"Ayo drashti.. "

Drashti hanya mengangguk dan ikut masuk ke dalam mobil arjun.

Arjun melajukan mobilnya ke sebuah taman.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam seribu bahasa.
Sesampainya di taman, arjun meminta drashti untuk mengikutinya.
Arjun mengajak drashti untuk duduk di salah satu bangku taman.

"Ada apa kau membawaku kesini arjun??.. "

"Drashti.. Aku sudah mulai belajar untuk menerimamu sebagai pasangan hidupku.. Aku mohon, bukalah lembaran baru dan buka hatimu untukku.. Terimalah aku sebagai pasangan hidupmu.. Aku akan melakukan apapun untuk bisa membuatmu mencintaiku drashti.. "

Drashti berpikir sejenak.
Pernikahannya sudah ditentukan dan ia memang harus bisa mencintai arjun sebagai pasangan hidupnya.

"Baiklah arjun.. Aku akan berusaha untuk menerimamu dan belajar mencintaimu.. "

"Terimakasih drashti.. Aku pasti akan membantumu dan berusaha menjadi pasangan yang ideal untukmu.. "

Drashti tersenyum.
Mungkin ini saatnya ia membuka hatinya untuk arjun.

Mereka pun pulang, arjun mengantarkan drashti pulang.

"Bye drashti.. ", ucap arjun begitu mereka sampai dirumah drashti.

"Bye arjun... "

***

Satu bulan kemudian....

Arjun selalu mengantar dan menjemput drashti ke lokasi syuting.
Ia selalu setia menunggu dan memberikan perhatian kepada drashti.
Hal itupun membuat drashti bisa belajar membuka hatinya untuk Arjun.

Arjun pun sering menelepon drashti, sekadar menanyakan sedang apa.
Dari perhatian perhatian yang ia berikan untuk drashti berhasil membuat drashti perlahan bisa mencintainya.

Tak lupa drashti selalu memberi tahu perkembangan hubungannya kepada adaa.
Dan mereka tetap menjalin komunikasi meskipun pernikahan drashti dua bulan lagi.

Hari ini drashti, adaa, dan arjun berencana untuk berkumpul.
Mereka merindukan kehangatan persahabatan mereka.

Arjun menjemput adaa terlebih dahulu.

Sementara itu.....

"Drashti.. Arjun jadi menjemputmu??.. ", tanya sanaya.

"Iyaa kak.. Katanya ia dalam perjalanan kemari.. "

"Tampaknya kau sangat bahagia drashti.. ", goda sanaya.

Drashti tersipu malu karena terus digoda oleh sanaya.

"Baiklah.. Kakak masuk kedalam dulu ya.. Adikmu tampaknya sudah bangun tidur.. "

"Iyaa kak.. "

Sepuluh menit kemudian..

Drashti mondar-mandir menunggu arjun.
Seharusnya arjun sudah sampai ke rumahnya namun belum juga sampai.
Ia kemudian menelepon ponsel arjun.

Tuut.. Tuutt..
Telepon tersambung.

Bipp.. Bippp.. Bipppp...
Ponsel arjun berdering.
Ia bingung karena sedang menyetir dan tidak mungkin mengangkatnya.

Adaa pun berinisiatif untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Drashti??.. "

"Siapa adaa??.. "

"Drashti... "

"Angkat saja.. "

"Baiklah.. "

Adaa mengangkat telepon drashti.

"Halloo nona drashti.. Kami sedang dalam perjalanan ke rumahmu.. ", sapa adaa.

Drashti tertegun.
Bagaimana ponsel arjun bisa pada adaa.
Dan arjun malah menjemput adaa terlebih dahulu??

Drashti mulai berpikir yang tidak-tidak pada arjun dan adaa.
Namun ia berusaha memendamnya dan akan menanyakannya nanti.

Lima menit kemudian arjun dan adaa sampai di rumah drashti.
Kecurigaan drashti bertambah saat melihat arjun malah menjemput adaa terlebih dahulu dibandingkan dirinya.

Drashti hanya berusaha tersenyum saat arjun memintanya untuk naik.

"Adaa.. Arjun.. Sebenarnya kalian ada hubungan apa??.. "

"Apa maksudmu drashti??.. Aku dan arjun hanya sebatas sahabat, seperti dulu.. "

"Tapi kenapa kalian datang berdua??.. "

"Lalu apa salahnya??.. "

"Adaa.. Arjun.. Jika kalian memang saling mencintai, aku akan melepaskan arjun asalkan kalian berdua bahagia.. "

Adaa dan arjun terdiam sejenak.
Kemudian mereka tertawa terbahak-bahak.

"Memang apanya yang lucu??.. ", tanya drashti.

"Tentu saja lucu!!.. Mana mungkin aku suka dengan pria ini??.. OMG hello drashti!!.. "

"Hei!!.. Memangnya siapa yang mau dengan wanit sepertimu??.. Yang suka menghabiskan makanan namun tidak pernah bisa gendut.. ", gerutu arjun.

Drashti merasa bingung dengan adaa dan arjun.
Mereka bertengkar, tapi pertengkaran mereka terasa sangat intim.

Akhirnya drashti hanya bisa tersenyum.

"Jangan-jangan kau cemburu padaku drashti??.. Astaga baby!!.. Aku mohon kau jangan gila.. Aku tidak pernah sekalipun berpikir untuk mencintai arjun.. "

BERSAMBUNG

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang