Suasana kelas sangat ramai seperti pasar. Karena gara-gara mata pelajaran matematika, semua murid sibuk mengerubungi meja sebelah pojok menyalin jawaban kepada teman sekelasnya yang pintar.
Sudah tidak diragukan lagi jika mereka di tugaskan untuk mengerjakan soal-soal matematika. Kelas ini akan rusuh sibuk kesana kemari mencari jawaban. Tidak peduli dengan guru yang berada didepan yang terpenting mereka selesai mengerjakan.
Pak Hilman sudah pusing melihat
kelakuan anak muridnya yang sibuk menyalin jawaban kepada teman sekelasnya. Ia berteriak tidak ada yang mendengarkan mereka sibuk dengan urusan masing-masing keadaan kelas sudah seperti pasar mungkin lebih, pak Hilman lebih memilih pergi meninggalkan kelas detik itu juga."Penghapus gue mana hilang si belang gue kemana!?" Teriak Biee heboh.
"Awas aja yang ambil si belang, gue sumpahin pantatnya panjang" lanjut Biee.
"Lo berisik tau nggak Biee!" kesal Hilda.
"Hil penghapus gue masa hilang padahal gue taruh di kolong meja!"
"Lo pelit sih jadi ya gitu hilang!"
"Lahh kok lo gitu sih Hil" ucap Biee sembari cemberut.
Bel istirahat berbunyi semua murid berteriak girang. Satu persatu dari mereka mulai mengumpulkan tugas di meja ketua kelas dan pergi menuju kantin.
"Udah nggak usah cemberut gitu" ucap Hilda kepada Biee mereka berdua sekarang sedang berada di kantin dan Biee terus saja menggerutu dan cemberut.
"Sayang tau! kan masih baru masih di segel lagi gue curiga pasti si Abdul itu yang ambil si belang! Awas aja itu anak!" Geram Biee sambil mengepalkan tangannya.
"Abdul?" Tanya Hilda mengerutkan keningnya bertanya-tanya ia merasa bingung, setahunya tidak ada siswa yang bernama Abdul di kelasnya.
"Itu loh zlyquik blabla apa itu namanya susah ngomongnya gue"
"Oh Zlyquid Manuel lo seenaknya ganti nama orang" ucap Hilda sambil tertawa.
"Lagian itu nama susah banget disebut yaudah gue ganti aja"
"Lo mah emang suka gitu ganti nama orang sembarangan"
Seketika Mereka tertawa bersama.
El sekilas memperhatikan dengan tatapan datar dan tajam kearah Biee yang sedang marah-marah, sambil mengepalkan tangannya tapi setelah itu gadis itu tertawa.
Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap partnya!!!
Masih mau lanjut? Bantu vote+komen ya guys..
Salam,
Sanwldr
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)
Teen Fiction"Awas lo ya! Dasar Batu es, batu nisan, batu kali berjalan!!!" Semua berawal dari permainan truth or dare yang teman-temannya buat, Bianca Khanza Nadira harus menerima tantangan dari teman sekelasnya untuk berfoto bersama dengan laki-laki yang berna...