"Awas lo ya! Dasar Batu es, batu nisan, batu kali berjalan!!!"
Semua berawal dari permainan truth or dare yang teman-temannya buat, Bianca Khanza Nadira harus menerima tantangan dari teman sekelasnya untuk berfoto bersama dengan laki-laki yang berna...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Tidak terasa hari kelulusan tiba dan malam ini adalah malam prom night untuk kelas dua belas, Biee sudah bersiap-siap karena El mengajaknya untuk menemaninya disana sekaligus menjadikannya pasangan.
Yang ditunggu akhirnya datang, Biee tersenyum kearah El yang saat ini tengah berdiri dihadapannya. El terlihat semakin tampan memakai pakaian seperti pangeran sepadan dengan gaun yang Biee pakai malam ini.
Satu kata yang ingin El ucap saat ini dihadapan gadisnya beautiful. Biee sangat cantik malam ini seperti prinsses pada umumnya, gadis itu memakai gaun berwarna pink persis seperti prinsses Aurora, El seakan tidak bisa berkata-kata lagi.
Biee mengulurkan tangannya, seakan mengerti El menyambutnya.
Perasaan Biee sangat berbunga-bunga untuk saat ini ia masih bisa menikmati semuanya, suasana acara terlihat sangat ramai dan seru ia dan El bergandengan cukup membuat iri orang-orang yang datang, Saat mereka datang semua orang menatapnya takjub kepada dua sejoli itu.
"Wahh.. queen shark, lo tambah cantik aja skin care yang lo pake apasi? coba bagi kasih tau gue," seru Alvan.
Alvan malam ini memakai kostum peterpan entah definisi dari mana warna kostum tersebut berubah menjadi berwarna ungu seharusnya pertepan kostumnya berwarna hijau.
"Eh terong-terongan ada disini," goda Alan.
Alvan melotot tidak terima, "Lo ngatain terong sekali lagi gue gibas lo!"
Alan tertawa sambil memegangi perutnya.
"Abisnya lo aneh deh, lo nggak buta warna kan Van!"
"Dengerin gue ya, tadinya tuh kostum ini warna hijau gara-gara ulah ibu negara jadi warnanya pudar entah apa yang ibu negara gue lakuin pada kostum ini."
Mereka seketika tertawa, Alvan mendegus kesal karena ditertawakan. Sahabat macam apa mereka semua ini.
Satu jam sudah berlalu, saat ini Biee tengah sendirian karena El sedang berada didalam berkumpul bersama teman satu angkatannya. Ia sedikit bosan dan lebih memilih keluar menatap keatas sana. Malam ini terlihat sepi, tidak ada satupun bintang yang menghiasi langit pada malam hari, seakan mereka enggan muncul.
Sudut matanya melihat kearah El yang sedang berlari terburu-buru dengan tangan yang sedikit bergetar, Biee merasa heran dengan tingkah El saat ini. Biee mencoba berlari untuk menyusul El karena ia merasa khawatir.
"El mau kemana?" Teriak Biee.
El tidak menjawab menoleh pun tidak, cowok itu terus saja berlari dan masuk kedalam mobilnya meninggalkan tempat ini dengan terburu-buru.
Tidak lama kemudian Biee melihat Alan dan Alvan yang sudah bersiap ingin pergi juga.
