• Elbiee #17 •

12.2K 519 51
                                    

Suasana kantin cukup ramai
Biee bersama dengan sahabatnya Hilda sedang memakan semangkuk bakso pak Karsa. Yang terkenal dengan cita rasa enaknya, banyak orang yang rela mengantri berlama-lama di stand milik pak Karsa hanya untuk semangkuk
bakso yang sangat di minati oleh murid SMA Starlight.

Biee masih sibuk memakan bakso yang menjadi favoritnya ia sangat menyukai makanan yang berbentuk bulat seperti ini.

Dari arah pintu masuk area kantin. Seorang gadis yang cukup populer datang, berjalan dengan angkuh
dan percaya diri. Di ikuti oleh
kedua temannya dari belakang.
Ia tersenyum lebar saat melihat kearah meja yang berada
di sebelah pojok.

"Awas lo minggir sana" usir Alfira kepada Alvan yang sedang duduk menikmati makanan terfavoritnya siomay.

Alvan mendengus kesal acara makannya di ganggu seperti ini
oleh sejenis manusia seperti Alfira.  "Ada juga lo yang minggir ini tempat duduk gue"

"Awas gue mau duduk deket El lo pindah aja sana"

"Siapa lo El nggak mau deket-deket sama lo cabe keriput"

Alfira melotot mendengar ucapan manusia jaman pra-sejarah di hadapannya ini, ia tidak
menyukai mulut pedas Alvan.

"El lihat tuh" adu Alfira tetapi tidak di tanggapi oleh El.

"Lo mau duduk?" Tanya El.

Yang ditanya seperti itu tersenyum lebar dan mengangguk. Alfira sangat senang ia langsung menunjukkan kesombongannya kepada semua orang bahwa El membelanya.

El berdiri dan menatap Alfira sejenak.

"Silahkan duduk."

Setelah mengatakan itu El pergi meninggalkan meja yang ia
tempati bersama dengan kedua sahabatnya.

Alfira mendengus kesal ia menghentak-hentakan kakinya
di lantai. Semua orang yang berada
di kantin melihat kejadian itu
mereka pun tertawa.

Tawa mereka terhenti, ketika
El duduk begitu saja di salah
satu bangku kosong yang masih tersedia. Tepatnya, di bangku tempat
Biee dan sahabatnya Hilda duduki.
El berhadapan dengan Biee seketika itu juga suasana menjadi hening.

El menatap gadis dihadapannya dengan serius. "sekarang lo jadi pacar gue"

SROOOOTT

Biee menyemburkan jus jeruk yang baru saja ia minum apa katanya tadi? Sungguh ini tidak lucu. Jika El menjadikan hal ini bahan lelucon untuk dirinya, Biee memandang mahkhluk dihadapannya ini dengan tatapan ngeri.

Bel sudah berbunyi. Tapi tidak
ada yang bergerak, suasana masih tetap sama yaitu hening semua pasang mata menatap kearah meja tengah yang di tempati oleh sang pemeran utama.

"Bel sudah berbunyi apa kalian tidak mendengar!" Tegas pak Jito sambil berkecak pingang.

Semua murid yang berada di area kantin mendengus kesal kepada
pak Jito. Yang sekarang merangkap menjadi guru bk yang selalu berkeliling ketika bel masuk
berbunyi, untuk memastikan tidak ada murid yang masih berkeliaran
di area kantin semuanya harus sudah masuk kedalam kelas masing-masing.

"pulang bareng gue" ucap El setelah itu ia pergi.

"Dia gilaa! Hil coba cubit gue" ucap Biee menatap horror kearah punggung El yang sudah menghilang di belokan area kantin.

Hilda mencubit tangan Biee
dan gadis itu pun meringis sembari mengusap-usap tangan kirinya.

"Lo kenapa cubit gue sih! Sakit tau" kesal Biee menatap Hilda garang.

"Lo tadi yang minta gue cubit yaudah gue lakuin" ucapnya sembari mencubit kembali tangan Biee.

"Aww lo kok cubit gue lagi"

"Nggak orang gue cuma praktekin ulang" ucap Hilda sembari melipat kedua tangannya di dada.

Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap partnya yaa!^_^

Ayo dong komentar tentang cerita ini?

Salam,

Sanwldr

Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang