• Elbiee #22 •

11.6K 511 0
                                    

Hai...
Muncul duluan ya😂
cuma mau kasih tau biar
nggak khilaf/lupa
Sebelum baca
wajib vote/komen
terlebih dahulu yaa..
Kasih aku semangat untuk
terus update cerita ini💙
Ramein dong....
.
.
.
.

Happy Reading

Beberapa menit yang lalu. El baru saja sampai di rumahnya, ia menghela napas sebelum memasuki rumah.
El melangkahkan kedua kakinya menuju ruang tamu. Ia langsung saja menghempaskan tubuhnya di sofa, rumah ini terlihat sepi sama seperti biasanya.

"Ehh den El ada disini, mau bibi buatkan minuman apa den, pasti den El haus kan" ucap wanita paruh baya yang sedang memegang kemoceng bi Asri namanya. Pembantu yang sudah lama bekerja di rumah ini.

"Nggak usah bi"

"Loh kenapa den"

"Papa udah pulang?"

"Palingan bentar lagi den, yasudah bibi ke dapur dulu, kalo butuh apa-apa panggil aja bibi den" setelah mengucapkan itu bi Asri pergi, El langsung memejamkan kedua matanya ia sangat lelah karena
harus fokus latihan basket terlebih dahulu setelah pulang sekolah.

David baru saja sampai rumahnya.
Di luar hujan deras, kemeja yang ia pakai sedikit terkena air hujan saat keluar dari cafe dimana ia melaksanakan meeting. David melirik kearah ruang tamu dimana anaknya sedang tertidur di sofa, ia segera melangkahkan kakinya.

"El sudah tertidur dari tadi apakah papa menyuruhnya untuk kesini?" David menolehkan kepalanya kearah tangga. Ia melihat Irene istrinya, yang sedang menuruni anak tangga, Irene berjalan menuju kearahnya.

"Iya papa yang menyuruh anak nakal ini kerumah"

"Sudahlah pa, gitu-gitu juga El anak papa"

El terusik ia mendengar suara seseorang sedang berbicara. El langsung membuka kedua matanya dan melihat kearah sekitar, ternyata kedua orang tuanya yang sedang mengobrol sambil menonton televisi.

"Kamu sudah bangun El" ucap Irene sambil tersenyum.

David langsung menoleh kearah anaknya. "Sini kamu El, dasar anak nakal, papa dapet laporan dari sekolah kalo kamu sering bolos masuk kelas dan kamu malah berada di kelas 11 saat KBM berlangsung sibuk pacaran sama adik kelas kamu"

El yang mendengar itu ia hanya santai, menanggapi apa yang papanya katakan. sambil mengunyah makanan ringan yang berada di dalam toples.

"Beneran El kamu pacaran?" Kaget Irene saat mendengar suaminya mengatakan itu.

"Iya"

"Papa nggak larang kamu pacaran, seharusnya kamu tau waktu dan tempat. Papa nggak tau lagi harus pake cara apalagi buat kamu berubah"

"Oke"

"Udah kan ngomongnya, El pamit pulang"

David menghela napasnya kasar. Perasaan ia tidak seperti El waktu muda dulu, memang  ia nakal tapi tidak seperti El anaknya, tidak hanya nakal dan lihatlah cara menanggapi apa yang David katakan barusan.

Jam sudah menunjukan pukul 9 Malam. El baru saja membuka pintu Apartement ia memutar kedua bola matanya malas, melihat kearah ruang tamu terdapat kedua sahabatnya yang sedang asyik bermain play station, bekas makanan ringan berserakan di mana-mana berserta kaleng minuman soda juga.

"Lo curang Landak" teriak Alvan.

"Terima aja kalo lo kalah"

"Kita main lagi ayo"

"Main aja lo sana sendiri atau lo ajak mbak Atin" desis Alan.

"Ehh ada abang El sini main yuk sama abang Alvan" seru Alvan sambil menampilkan senyum terbaiknya saat melihat El datang.

"Ogah!"

Alvan mencebikan bibirnya.

"Abis dari mana lo" tanya Alan.

"Biasa"

Alan hanya mengangguk. Ia sejenak melirik kearah El yang saat ini sedang tiduran di sofa.

"Lo seriusan kan pacaran sama gadis itu" ucap Alan serius.

"Siapa?"

"Ck emang pacar lo ada berapa" Alan berdecak kesal. "Itu loh gadis yang bernama Biee"

"Iya"

"Beneran?"

El langsung menatap kearah Alan. "Lo suka?"

Alan langsung menggelengkan kepalanya. "Gue cuma mau mastiin doang kalo lo itu serius dengan ucapan lo waktu itu"

"Lo berdua lagi ngomongin apaan sih" heran Alvan melihat tingkah dua sahabatnya ini, Alvan melirik kearah El dan Alan.

"Gue serius"

"Akhirnya lo berubah juga," ucap Alan
sambil  menepuk pundak El, ia begitu bahagia saat tahu sahabatnya El mulai mendekati seorang gadis di sekolahnya, yang ia ketahui bernama Biee. Karena semenjak kejadian itu El berubah drastis, bukan hanya keluarganya saja yang sedih, dirinya pun sama. Tetapi saat bersama gadis itu, El lebih sering tersenyum senyuman yang tidak di paksakan.

"Hmm"

"Nama pacar lo si Biee itu kan, cantik juga tapi di hati gue tetep, lebih cantikan mbak Atin"

"Aelah dasar otak lo Van isinya cuma mbak Atin doang sama kawan siomay-nya"

"Sirik aja lo Landak" ucap Alvan sambil melempar kuaci.

Melihat kedua sahabatnya berdebat
El lebih memilih tiduran di sofa dari pada ikut-ikutan. Ia masih waras, tidak ingin tertular gila.
El mulai memainkan ponselnya mendengarkan lagu favorit dan tidak pernah lupa El selalu memasangkan headset di kedua telinganya.
Tanpa sadar El tersenyum, sambil memandangi ponselnya. Mengapa ia rindu gadis itu, sedangkan kedua sahabatnya yang melihat itu di buat tercengang.

"Lo liat tuh bucin mesem-mesem gitu sambil liat ponselnya" bisik Alvan di telinga Alan.

"Sirik aja lo curut Afrika"

Alvan hanya mendengus kasar.

"Gimana kalo besok, malam tahun baru kita adain barbeque di rumah cucu H. Syamsul" usul Alan ia melirik kearah El meminta pendapat.

"Oke" seru El.

"Di rumah gue dong? Gue kan cucu H. Syamsul" ucap Alvan menatap kedua sahabatnya.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap partnya yaa..

Sorry update nya lama karena kelas 12 mulai sibuk-sibuknya persiapan ini itu😂 jadi mau fokus dulu, ini juga ngetik setengah2 udah berminggu-minggu baru selesai sekarang.




SALAM,


Sanwldr

Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang