Biee baru saja keluar dari
ruang ganti ia sudah mengganti
pakaiannya menjadi seragam
sekolah lagi. kelasnya baru saja mengadakan praktek berenang
dan nilai Biee selalu rendah
dalam praktek berenang, ia terlalu payah dalam bidang olahraga
fisiknya yang lemah dan ketidak mampuannya dalam hal berenang atau olahraga lainnya menjadikan Biee payah dalam hal bidang
olahraga apapun, tapi ia tidak mempersalahkan itu.
"Cemberut aja lo" Biee melirik kearah Hilda yang sedang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer menghadap kearah cermin besar
yang berada di ruang ganti.
"Gue kesel!!!" ucap Biee sembari melipatkan kedua tangannya didada.
"Lo coba bayangin kelakuan El sama gue tadi gimana! hampir aja gue mati! terus kalo gue mati bakal gue gentayangin tuh manusia batu es batu nisan batu kali berjalan dan hidup itu!" Cerocos Biee ia masih merasa kesal jika mengingat kejadian tadi saat ia berada di kolam renang.
Hilda melihat raut wajah Biee
dikaca yang sedang marah-marah, ingin rasanya ia tertawa. Hilda membayangkan jika saat ini Biee sedang mengeluarkan dua tanduknya dikepala dan juga asap kalian bisa membayangkannya bukan! bukannya terlihat seram jika Biee seperti itu malah cukup membuatnya tertawa terpingkal-pingkal sebab wajah Biee tidak mendukung itu semua.
"Kenapa lo senyum-senyum gitu!"
"Nggak siapa juga yang senyum-senyum"
"Tadi gue liat sekilas"
"Lo galak banget sih Biee, kaya emak-emak nggak di kasih duit bulanan sama suaminya"
"Tau ahh yuk buruan kekantin laper nih gue"
Saat masuk area kantin mata Biee menyipit ia melihat sosok itu! yap sosok yang sangat ia benci karena selalu menganggunya di setiap saat dengan kelakuannya. Jelas siapa lagi jika bukan Manusia spesies jenis batu kali berjalan dan hidup itu! entahlah mengapa Biee memanggilnya seperti itu hanya Biee yang tahu.
Biee melewati meja yang El tempati saat melewati meja itu Biee menatap sinis kearah El sedangkan yang di tatap sinis olehnya malah santai. Ia lebih memilih meja yang di tengah Biee mulai memesan makanannya dan Hilda, mereka berdua hanya tinggal menunggu pesanannya
datang saja.
Hilda melongo saat pesanannya datang. Ia menatap kearah Biee sebentar lalu tatapan Hilda langsung ia arahkan kearah meja yang ada di hadapannya ini dengan tidak percaya.
"Itu makanan lo semua Biee?" Tunjuk Hilda.
"Iya emang kenapa"
"Nggak kebanyakan" ucap Hilda melihat kearah pesanan Biee disitu terdapat semangkuk Mie ayam bakso dan sepiring siomay berserta minumannya es jeruk dan satu botol air mineral sedangkan ia hanya memesan semangkuk mie ayam dan es jeruk saja.
"Nggak ini malahan masih kurang Hil lo mau nggak bayarin semangkuk bakso buat gue?" Ucap Biee dengan mata yang berbinar mencoba untuk merayu sahabatnya.
"Gue tau lo kalo lagi kesel suka makan banyak tapi kira-kira dong" tolak Hilda.
"Please.."
Hilda jenggah melihat kelakuan Biee yang seperti itu, tiba-tiba ia mempunyai ide cemerlang Hilda tersenyum sinis. "Biee lo tau nggak kalo lo makan terlalu banyak bisa buat badan lo gemuk dan lo tau kan ms Linda bakal suka sama orang yang badannya gemuk lo mau jadi sasaran selanjutnya?" Ucap Hilda dengan serius seakan itu benar adanya.
Detik itu juga Biee terdiam dan menelan salivanya ia tidak lagi melanjutkan makan! sedangkan Hilda mencoba untuk menahan tawanya mati-matian di depan Biee agar ide cemerlangnya berjalan dengan lancar.
Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap partnya yaa!!!
Karena satu vote dari kalian sangat berharga bagi saya cukup buat bikin saya semangat juga buat nulis cerita ini:)
Salam,
Sanwldr
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)
Jugendliteratur"Awas lo ya! Dasar Batu es, batu nisan, batu kali berjalan!!!" Semua berawal dari permainan truth or dare yang teman-temannya buat, Bianca Khanza Nadira harus menerima tantangan dari teman sekelasnya untuk berfoto bersama dengan laki-laki yang berna...
