Disaat murid lain masuk kelas belajar dan mendengarkan apa yang guru terangkan. Tetapi tidak untuk ketiga laki-laki ini, siapa lagi jika bukan El bersama dengan kedua sahabatnya.
El sedang berjalan di pinggir lapangan telinganya memakai headset mendengarkan musik yang selalu menjadi favoritnya.Sebenarnya mereka di hukum oleh pak Jito membersihkan seluruh toilet di bagian barat. Bukan namanya El jika membantah perintah itu dan malah pergi begitu saja, mereka bertiga saat ini sedang berjalan di pinggir lapangan tiba-tiba bola basket megenai pungung El cukup keras El pun berhenti berjalan.
Semua yang berada di lapangan terkejut dan terdiam saat El membalikan badannya mengambil bola basket tersebut dari sorot matanya terlihat jelas jika ia sedang marah.
El menatap sinis kearah gadis yang ada di hadapannya ternyata gadis ini lagi! yang selalu saja mengusiknya.
"Si...sini bolanya" ucap Biee memberanikan diri walaupun ia gugup di hadapan El dan menahan rasa takutnya.
Tidak ada jawaban.
"Lo budek ya! Sini bolanya" ucap Biee kesal sembari menatap wajah El yang lebih tinggi darinya.
El tersenyum mengejek lalu mengangkat bolanya tinggi-tinggi.
"Silahkan ambil"
Biee terus saja meraih bola yang berada di tangan El. Ia merasa kesusahan karena tinggi badannya yang hanya sedada El. Biee tidak mau menyerah ia terus berusaha mengambil bola basketnya, tidak habis akal Biee loncat-loncat untuk meraih bola itu sampai akhirnya kaki Biee tersandung ia pun terjatuh.
"Payah" ucap El mengejek.
Biee segera bangun walaupun kakinya terasa sedikit sakit keringat sudah membasahi wajah cantiknya. Rambut Biee yang tadinya diikat rapih sudah menggendur dan sedikit berantakan, ia menatap kearah El ia tidak ingin menyerah! sedangkan Hilda sudah khawatir melihat wajah Biee yang terlihat sedikit pucat.
"Udah Biee nggak usah di ambil lo udah kelelahan" teriak Hilda yang tidak di dengar oleh Biee.
Biee terus berusaha mengambil bola itu disaat ia hampir meraihnya, tiba-tiba pandangannya jadi gelap detik itu juga Biee langsung terjatuh Hilda berlari kearah Biee ia panik melihat sahabatnya pingsan.
"Biee bangun Biee" Hilda menepuk-nepuk pipi Biee.
Teman sekelas Biee yang melihat kejadian itu langsung membantu ikut membopong Biee ke ruang UKS.
"Ini semua gara-gara lo! Dasar manusia nggak punya hati!" Ucap Hilda yang langsung pergi menyusul Biee.
El pergi meninggalkan lapangan begitu saja dengan tampang tidak bersalahnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap partnya!^^
Mau lanjutt? Vote+komen ya
Ingin kenal lebih dekat
Follow ig aku yuk,
sanwldr_ follback? dm ya tapi jangan di unfol:(Salam,
Sanwldr
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)
Teen Fiction"Awas lo ya! Dasar Batu es, batu nisan, batu kali berjalan!!!" Semua berawal dari permainan truth or dare yang teman-temannya buat, Bianca Khanza Nadira harus menerima tantangan dari teman sekelasnya untuk berfoto bersama dengan laki-laki yang berna...