• Elbiee #20 •

12.1K 557 33
                                    

Pertandingan sudah di mulai.
Suasana pun kembali ramai, hari ini
adalah pertandingan basket antar sekolah, terdapat bendera berjejer
di pinggir lapangan, bendera
sponsor yang mendukung pertandingan bola basket tersebut.

Sorak sorai terdengar begitu ramai, saat El berhasil memasukan bolanya kedalam ring. Padahal baru saja pertandingan di mulai 5 menit yang lalu, tetapi SMA Starlight sudah mendapatkan point.

"Aaaaa kerennn banget," teriak salah satu siswi.

"Omg!! El," ujar siswi di sampingnya.

"Demi mak beti lo keren El!!!"

"El lo K E R E N!!!!"

"Semangat sang pujaan hati"

Begitulah yang terdengar
di telinga Biee saat ini. Ia hanya memutar bola matanya malas.
Jika bukan Hilda, yang menariknya kesini. Ia tidak ingin menonton pertandingan basket lebih baik di dalam kelas atau pergi ke kantin membeli bakso pak Karsa dan sempol mang Ujang.

"Nggak keren biasa aja gue juga bisa gitu doang mah" ucap Biee sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Lo bilang itu nggak keren Biee?" Hilda berdecak, ia menggelengkan kepalanya.

"Iya"

"Mata lo nggak bermasalah kan"

"Mata gue nggak bermasalah, yang bermasalah itu gue sama dia" ucap Biee sambil menunjuk kearah El yang sedang men-dribble bola basket. "spesies sejenis batu es, batu nisan, batu kali berjalan!" Lanjut Biee.

"Heran gue sama lo pacar sendiri juga"

"Apaan sih lo Hilda, gue nggak pacaran ya sama itu orang!"

"Masa, lo cemburu kan sama orang-orang yang terus aja teriakin nama El ngaku deh lo Biee nggak usah malu-malu kingkong" ledek Hilda.

"Biasa aja ngapain gue cemburu! inget ya, gue itu bukan pacarnya titik nggak pake garis lurus!"

"Kata siapa bukan pacar gue hmm?"

Tiba-tiba El datang. Sambil
memegang sebotol cool drink
di tangannya, saat ini ia sudah
berdiri tepat di hadapan Biee,
seketika Biee di buat terkejut
sekaligus deg-degan dengan kedatangan El yang tiba-tiba
seperti hantu yang pernah ia lihat.

"E..emang iy..iya gue bukan pacar lo" ucap Biee gugup.

"Kan udah gue bilang waktu itu"

"Nggak!"

"Mau gue ulangi?"

El langsung saja menarik tangan Biee, membawa ketengah lapangan. Mereka berdua jadi sorotan satu sekolah, banyak orang penasaran
apa yang ingin mereka lakukan di tengah lapangan. Lebih tepatnya El karena di situ terlihat El yang sedang menarik tangan gadis itu.

Biee mencoba melepaskan tangan El yang menggengam tangannya begitu erat, ia ingin segera pergi dari sini.

"BIANCA KHANZA NADIRA SEKARANG LO JADI PACAR GUE!!!" Teriak El di tengah-tengah lapangan sambil menggengam tangan Biee.

Biee melotot mendengar kalimat
yang keramat baginya terucap lagi oleh laki-laki di sampingnya. Jika ia mempunyai kekuatan, Biee sudah menghilang detik ini juga ingin rasanya ia pingsan, tapi ia melihat keadaan sekitar tidak mungkin kan
ia pingsan di lapangan bagaimana jika terdapat tai ayam. Biee menggeleng ia mengurungkan niatnya itu, Biee merasa tidak percaya dengan semuanya perasaannya campur aduk saat ini.

Terdengar suara tepuk tangan yang gemuruh. Ada juga yang berteriak atau menggoda sang pemeran utama yang sedang berdiri di tengah-tengah lapangan. Satu sekolah di buat heboh sekaligus terkejut dengan kelakuan
El yang menyatakan jika gadis yang berada di sampingnya saat ini adalah kekasihnya, walaupun berita itu sudah menyebar saat kejadian di kantin, mereka masih saja terkejut.

Suara pluit terdengar pertanda pertandingan di mulai kembali.
Saat ini Biee sudah di pinggir lapangan tempat ia semula berdiri,
di situ Biee masih terdiam menormalkan jantungnya yang saat ini sedang berdetak kencang.

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap partnya ya!^_^

Yang suka cerita ini bantu vote ya pencet bintang di bawah, nggak ribet kok dan nggak bikin jempol kalian bengkak😂 aku butuh dukungan dari kalian untuk nerusin cerita ini sampai ending nanti.

Terima kasih yang sudah membaca dan memberi vote atau komen untuk cerita ini💙 terima kasih juga silent readers yang sudah baca cerita aku tanpa meninggalkan jejak:')

SALAM,




Sanwldr

Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang