• Elbiee #28 •

10.4K 467 7
                                    

JANGAN LUPA TEKAN BINTANGNYA!

HAPPY READING...

Perasaannya ragu itulah yang Biee rasakan saat ini. Biee masih ragu perihal perlakuan manis El terhadapnya beberapa minggu ini. Apakah cowok itu benar-benar mencintainya? Apakah benar dirinya milik El? entah sejak kapan jantung Biee selalu berdetak dengan kencang, dan pipinya terasa panas saat membayangkan perlakuan manis El.

Waktu dulu dirinya tidak seperti ini mengenal kata nyaman dan jantung yang tiba-tiba berdegup kencang.
Tapi semenjak dirinya melakukan tantangan itu hidupnya seakan berubah 180° derajat, setiap hari Biee di bayang-bayangi oleh sosoknya tiada hari tanpa gangguan dari El lambat laun dirinya sudah terbiasa dan sekarang merasakan nyaman berada di samping El.

"Woy kenapa lo" Hilda datang sambil memegang satu cup jus jeruk miliknya.

"Hil gue mau curhat, lo dengerin ya"

"Iya"

"Jadi gini, Dengerin ya"

Hilda menganggukan kepalanya.

"Dengerin gue dong"

"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaabannaar dari tadi gue dengerin biul!!!" Biee hanya cengengesan menatap kearah Hilda.

"Lo tau kan Hil gue sama cowok itu gimana" ucap Biee mulai serius.

"Cowok mana? Jangan bilang lo selingkuhannya mang Ujang!"

"Ishh sembarangan! itu loh spesies batu es, batu nisan, batu kali berjalan dan hidup itu!"

"Siapa lagi itu"

"Orang gila! Kesel gue lama-lama sama lo" desis Biee.

Sedangkan Hilda terkekeh pelan melihat sahabatnya kesal. "Biee lo ngomong yang jelas sebutin namanya lo mah gitu suka ganti-ganti nama orang heran gue, gen lo punya siapa si"

"Yang jelas gen manusia!" Jawabnya kesal. "Itu loh El! Lo tau kan El!" Decak Biee.

"Yailah si batu koral itu!? emang kenapa, lo di apain sama dia?"

"Gu-" belum selesai Biee berbicara tiba-tiba teman sekelasnya datang berteriak heboh.

"Biee lo mending ke lapangan sekarang!!"

"Emang ada apa?"

"Itu pacar lo Biee lagi berante-!"

Belum selesai Vena menyelesaikan ucapannya Biee sudah berlari duluan meninggalkan Hilda yang masih bengong dan menggelengkan kepalanya.

"Nggak akan kelar itu cerita!" Ucap Hilda sedikit kesal, tidak mau ketinggalan Hilda pun segera menyusul sahabat Ajaibnya itu.

Benar saja! saat Biee berada di lapangan. Semua murid SMA
Starlight sudah ramai menyaksikan pertarungan dua orang cowok yang sama-sama famousnya di sekolah ini.

Seakan tahu Biee sudah datang.
Semua orang seakan menyingkir
memberi ruang untuk Biee melihat.
Biee mengigiti kukunya kebiasaan gadis ini sedari kecil ketika dirinya merasa khawatir, melihat dua orang cowok sedang baku hantam apalagi salah satu cowok itu adalah El seseorang yang dirinya kenal.

Pertarungan masih berlanjut dan semakin memanas. El memberi bogeman mentah kepada Aksa,
begitu pun sebaliknya Aksa melawan bertubi-tubi membalas pukulan El. Mereka sama-sama kuat walaupun sudah babak belur. Di saat El akan membalas pukulan Aksa tiba-tiba dirinya mendengar suara gadis
yang selalu menemani hari-harinya beberapa minggu ini.

"Hentikan!" teriak Biee.

"El hentikan!"

Semua orang memandang kearah gadis itu dan terkejut! Apalagi saat melihat Biee tiba-tiba memeluk pungung El dari belakang. El kaget saat ada orang yang memeluknya, amarahnya hilang begitu saja hilang entah kemana. Ternyata efek pelukan dari gadis ini cukup berpengaruh. Semua orang tidak percaya dengan kejadian ini! Demi apapun seorang Eldomaro Elzo Domain tidak akan berhenti sampai lawannya kalah dan lolos begitu saja tapi apa ini? Sungguh mengejutkan publik tiba-tiba El berhenti bergerak bak sebuah patung.

"Jangan berkelahi lagi" isak Biee di punggung El.

"Awas lo!" Tegas El sambil menunjuk kearah Aksa yang sedang meringgis menahan rasa sakit karena banyak luka di tubuh dan wajahnya.

Setelah mengatakan itu El berbalik, menghadap gadis yang sedang terisak mengeluarkan air matanya.
El mengusap air mata Biee,
dan langsung membawa gadis itu pergi bersamanya dari tempat ini. banyak pasang mata, menatap kearah mereka berdua dengan tatapan yang sulit di percaya termasuk kedua sahabatnya.

"Gue semakin yakin Lan" ucap Alvan.

"Iya, berasa kejadian seperti dulu terulang lagi" lanjut Alan.

Di atas sini lah Biee berada,
bersama dengan El. Dimana lagi jika bukan rooftop daerah kekuasaan milik El tempat territory dirinya bersama kedua sahabatnya.
Semilir angin sedikit menerbangkan rambutnya dirinya sudah berhenti menangis Biee melirik kearah cowok itu yang masih terdiam.

"Lo belum jawab pertanyaan gue El kenapa lo berkelahi dengan Aksa" ucap Biee mendekat sambil mencoba mengobati luka lebam di sudut
bibir El tangannya sedikit bergetar saat menyentuh sudut bibir El.

Kalian sudah pasti tahu jawabannya! El tidak menjawab, hanya terdiam.
Dan malah menghiraukannya.

"Ashh" desis El saat gadis ini menekan kuat lukanya.

"Mangkannya kalo orang nanya jawab jangan diem aja lama kelamaan nanti  budeg sering acuhin omongan orang tanpa mau jawab, itu kata Bunda-Mom" sinis Biee tangannya telaten mengobati luka lebam di bagian wajah El. Dan tidak lupa memberi plester yang dirinya punya, karena Biee selalu membawa plester dimana pun berada. Kebiasaan sedari kecil, Biee sering terluka karena jatuh dari sepeda.

"Kenapa lo peduli?"

Deg!

Masuk akal pertanyaan cowok di hadapannya ini. Biee di buat kelimpungan dengan tiga kata itu, kenapa dirinya peduli? Biee juga
tidak tahu. Dirinya hanya mengikuti ucapan kata hati dan nalurinya saja.
Ucapan itu terus saja terngiang
di telinganya.

"Kenapa diam?" Ucap El mendekatkan wajahnya. El sedikit tersenyum melihat reaksi gadis aneh ini yang sedang menahan napas terlihat menggemaskan.

"Lo m-mau a-apa"

"Jawab pertanyaan gue dulu"

"Yang mana"

"Tadi"

"Yang kenapa diam?"

"Bukan, милая девушка"

"Hah! Lo ngomong apaan gue nggak ngerti bahasa kaum batu"

"Hiraukan, kenapa lo peduli?"

"G-gue nggak tau cuma ikuti naluri aja"

"jika nalurimu sudah berkata mencintaiku apakah akan  mengikutinya?"

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap partnya!

Syalalala💃💃💃



Salam,



Sanwldr

Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang