• Elbiee #27 •

10.4K 541 2
                                    

Jangan lupa Klik Bintangnya!

Dan Sampai lah di depan wahana yang menjulang tinggi, seperti roda berputar berbentuk kincir raksasa. Terkesan menarik karena terdapat hiasan lampu dengan warna yang indah, orang-orang sering menyebutnya Bianglala.
Biee menelan salivanya saat
melihat kearah atas, Biee berigidik ngeri bagaimana nanti mesinnya
mati, dirinya terjebak di atas sana
lalu terjatuh dan langsung mati
itulah yang berada di pikiran
gadis cantik ini.

 Biee menelan salivanya saat melihat kearah atas, Biee berigidik ngeri bagaimana nanti mesinnya mati, dirinya terjebak di atas sana lalu terjatuh dan langsung mati itulah yang berada di pikiran gadis cantik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak bakal jatuh"

Seakan tau isi pikirannya, Biee menoleh menatap El ragu. "Gue nggak suka ketinggian"

"Tadi gue juga nggak suka naik
wahana datar itu" Biee mendengus kesal mendengar ucapan cowok di sampingnya ini.

Otak cantiknya, masih mencerna
apa yang harus dirinya lakukan
saat ini. Biee masih terdiam sambil menatap bianglala di atas yang menurutnya sangat menakutkan,
Biee harus memikirkan bagaimana caranya, supaya dirinya tidak naik wahana itu. Dirinya harus berpikir keras memikirkan cara, supaya terhindar dari wahana
mengerikan itu.

"Aduhh.. kok tiba-tiba perut gue sakit gini kayanya gue tadi makan kebanyakan" ucap Biee menampilkan wajah kesakitan sambil memegang perutnya.

"Nggak nanya"

Seketika Biee dibuat melongo dengan ucapan cowok di sampingnya ini. Terbuat dari apa sih sikapnya selalu membuat orang kesal benar-benar menyebalkan!! Awas saja.

Sial!! Sebentar lagi giliran dirinya masuk kedalam kabin bianglala itu.
Oke dirinya harus berpikir bagaimana caranya kabur tidak
ada ide terlintas dari otak cantiknya saat ini. Tiba-tiba blank begitu
saja apa karena dirinya takut mengakibatkan fungsi otaknya tidak bekerja sementara untuk berpikir.

"Ka-"

"Apa! mau pura-pura pingsan?" Sinis El sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

Gotcha! Biee hanya terdiam percuma saja semua rencananya gagal total cowok itu seakan tahu apa yang berada di pikirannya.

Mulutnya tidak berhenti berkomat-kamit saat giliran dirinya tiba! Jantungnya langsung berdetak sangat kencang tidak seperti biasanya. Keringat dingin langsung membasahi seluruh tubuhnya.

Biee melihat tangannya yang sedang di genggam, Biee menoleh kearah cowok itu yang sedang menatapnya juga seakan memberi isyarat ada gue disini jangan takut Biee menarik napas langsung membuangnya dirinya harus rileks jangan gugup.

Wahana yang dirinya naiki mulai berputar perlahan-lahan. Kedua tangannya tidak pernah lepas menggenggam erat tangan milik El. Matanya terpejam, bodoamat dirinya tidak peduli cowok di hadapannya ini. Biee bisa merasakan saat ini dirinya sedang berada di atas, angin
sepoi- sepoi sedikit menerbangkan rambutnya hawa dingin menusuk kulit putihnya.

"Buka matamu"

"Nggak mau"

"Ayolah lihat sekitarmu"

"Gue bilang nggak ya nggak!"

El menghela napas. cukup lama sama-sama saling terdiam tiba-tiba.

"Sayang.." ucap El pelan sambil mengusap kepala gadis di hadapannya. Matanya terus saja memperhatikan wajah gadis yang sedang ketakutan satu kata yang terlintas di hatinya cantik.

Apa sayang!? Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang lagi. Tidak seperti tadi saat dirinya takut, detak iramanya berbeda. Seketika pipinya merasakan panas ada apa dengan dirinya saat ini, perasaan ini sama persis ketika mendapatkan perlakuan manis dari cowok ini.

Saat dirinya membuka kedua matanya, pemandangan yang pertama kali dirinya lihat adalah El.
Yang sedang menatapnya juga, matanya yang tajam alis yang tebal hidungnya mancung dirinya akui bahwa El tampan dan ketua tim basket pantas saja banyak murid
di sekolah menyukai cowok ini jika kalian bertanya apakah Biee menyukai El? Jawabannya tidak
tahu Biee tidak tahu, apakah
dirinya sudah mulai menyukai El. Tapi perasaan nyaman dan bahagia selalu dirinya dapatkan saat
bersama El seperti saat ini.

"Lo bilang ap-pa ta-tadi" ucap Biee gugup.

"Nggak"

"Tadii itu lo panggil gue s-sayang?" Ucap Biee sambil menunduk malu.

"Iya.. sayang kalo pemandangan seperti ini nggak lo liat"

Holy shit! Hempaskan saja dirinya dari langit ke tujuh Biee langsung melepaskan genggaman tangannya. Dirinya sangat malu seharusnya Biee tidak usah kepedean ada apa dengan dirinya sungguh kejadian yang memalukan apa yang dirinya harapkan dari makhluk spesies
batu es, batu nisan, batu kali
berjalan, dan hidup itu!

El mengerutkan keningnya sambil memperhatikan gadis di hadapannya ini terlihat sedang kesal apakah ada yang salah dari perkataannya barusan.

"Ada apa?"

"Nggak!" Ketus Biee yang masih menunduk sambil menahan rasa malunya.

"Lihatlah sekeliling"

Seakan tersihir oleh ucapannya.
Biee mengedarkan matanya,
sungguh indah dirinya seakan
lupa sekarang berada di atas
dan sedang merajuk. Biee sekarang malah sibuk mengagumi keindahan kota jakarta dari ketinggian yang dirinya tidak tahu.

Tidak terasa wahana yang mereka naiki sudah berhenti. Biee bernapas lega, akhirnya selesai juga menaiki wahana itu, perasaannya sebelum naik wahana bianglala Biee merasa takut membayangkan apa rasanya berada di atas sana? Bagaimana jika tiba-tiba bianglala itu berhenti berputar dan dirinya terjebak di puncak tertinggi.

Ternyata dugaannya salah.
rasanya saat berada di puncak tertinggi saat menaiki bianglala Awesome belive me! Sesuatu yang hanya bisa kau bayangkan saat kau sudah merasakannya di atas sana, bukan hanya pemandangan luar biasa yang kita dapatkan. Tapi juga sensasi berada di ketinggian, menyaksikan bahwa dunia tidak sekecil yang kita bayangkan. Menyadari bahwa banyak hal yang tidak dapat kita jangkau dan mengakui bahwa kita hanyalah titik terkecil dari alam semesta.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DI SETIAP PARTNYA!!

SALAM,






Sanwldr

Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang