HAPPY READING
***
Cuaca sore ini sedikit panas. Terik matahari masih terasa, beruntung Biee duduk tepat di bawah pohon. Sore ini Biee sedang menunggu El yang sedang latihan basket. Baru pertama kali ini Biee menyaksikan El yang sedang latihan, biasanya jika El latihan Biee akan pulang duluan dengan Hilda atau naik Ojol.
Tanpa di duga tadi El menyuruhnya untuk menunggu sebentar dan tidak memperbolehkannya pulang. Baru kali ini El menyuruhnya untuk menunggu.
Kaki Biee sedikit di ayun-ayunkan. Ekor matanya terus saja memperhatikan gerak-gerik El yang sedang latihan.
Jujur El memang jago dalam hal bermain basket. Sedikit-sedikit Biee mulai mengetahui seluk-beluk seorang Eldomaro. Ternyata tidak benar dengan apa yang sering orang katakan. Memang sifatnya cuek, tidak peduli dan terkesan arogan yang melekat di cowok itu. Tapi jika mereka mengenal lebih dekat, El tidak seperti itu, percayalah.Dulu pertama kali Biee mengenal seorang El, saat dia makan di kantin, bersama dengan Hilda. Itupun Hilda yang mengenalkan. Karena Biee tipe orang yang tidak peduli dengan urusan seperti itu. Kesan pertama saat melihat El. Biee merasa biasa-biasa saja, malahan dia mengerutkan keningnya. Pasti yang teman-teman sekelasnya katakan bohong! Tubuh Biee biasa saja dan degupan jantungnya pun terhitung normal. Tidak bereaksi seperti yang teman-temannya katakan saat melihat El.
Biee juga sering berpapasan, kesan kedua saat melihatnya. Biee langsung tidak menyukai lelaki itu. Dan masih merasa biasa saja, tidak seperti yang di katakan orang-orang saat melihat El lewat. Katanya pesona yang di pancarkan cowok itu membuat jantung para gadis seperti lari marathon. Dan pipi mereka bersemu merah seperti kepiting rebus! Biee tidak merasakan hal seperti itu, dan apa istimewa seorang Eldomaro? Sehingga membuat para gadis menjadi bucin, alay dan lebay saat El lewat ataupun sedang bermain basket.
Jika kalian bertanya sekarang? Tidak usah di tanyakan lagi, sekarang! Refleks Biee langsung menyentuh kedua pipinya. Ya tuhan! mengapa pipinya terasa panas secara tiba-tiba. Apalagi membayangkan perlakuan manis El, kemarin-kemarin. Dan jantungnya pun berdegup kencang. Apa ini yang di rasakan oleh para gadis itu? Biee juga sekarang sering merasakannya!
"Kenapa"
"H-hah" Biee tersentak saat melihat wajah El di hadapannya, jarak mereka sangat dekat El terus saja memperhatikan gadis ini.
Oke, sepertinya El mempunyai ilmu hitam? semacam hipnotis! tapi dalam hal berbeda. Tidak untuk kejahatan fisik atau apapun itu! dengan menatap matanya yang tajam saja sudah membuatnya tidak bisa berkutik. Efeknya sangat luar biasa, mampu melumpuhkan urat-urat syaraf dan aliran darah seketika berdesir jantungnya pun berdebar-debar, terlalu lebay mungkin, tapi itulah kenyataannya!
"Hei.. Lagi mikirin apaan hmm" Biee langsung memalingkan wajahnya. dimana kamera bersembunyi demi apapun! Biee ingin melambaikan kedua tangannya kedepan kamera. Dia sudah tidak kuat! mungkin ini lebay. Siapa juga yang akan baik-baik saja saat di perlakukan seperti ini oleh El, tolong bilang siapa? Yang merasa biasa-biasa saja!
"Nggak"
"Masih mau disini apa langsung pulang"
"Emang udahan latihannya ya"
"Belum"
"Kok ngajakin pulang"
"Suka-suka lah" mulai kan sifat menyebalkan El keluar. Sabar Biee, sabar. Orang sabar di sayang tuhan, keluarga, pak Rt, pak Rw, pak lurah, camat dan bupati.
"Jangan gitu, yang adil dong masa kamu pulang yang lain nggak. itu namanya nggak adil mereka juga sama cape. Sesama tim itu harus di perlakukan adil, jangan gini nggak baik itu yang di katakan Eci"
"Siapa Eci?"
"Temen aku"
Inilah yang membuat El tersenyum. apa El terlalu jahat saat ini? biarlah waktu yang akan menjawabnya. El masih ingin menikmati kebersamaannya dengan gadis ini. Tidak akan ada yang tahu hari esok. Apa yang akan terjadi bukan.
"Semuanya pulang aja" teriak El kepada teman-temannya yang sedang latihan di lapangan. Sontak saja hal tersebut membuat orang-orang yang sedang berada di lapangan terheran-heran dan menghentikan segala aktivitas mereka.
"Ini seriusan El, lo kesambet apaan" sahut Alvan bingung.
"Iya"
"Lo kalo nggak mau pulang yaudah nggak usah protes dari pada El tarik ucapannya lagi" Alan langsung bergegas pergi meninggalkan lapangan saat mendengar kesempatan itu.
"Ayo pulang" ucap El sembari menautkan jarinya dengan Biee.
Ternyata El tidak membawanya pulang. Melainkan membawanya duduk di taman sambil menikmati es krim corrneto yang cowok itu beli tadi di supermarket. Jangan tanyakan lagi perasaan Biee saat ini.
"Masih ramai ya disini" ucap Biee sangat antusias, sedangkan El tersenyum masam.
"Mereka beruntung bisa menghabiskan waktu sore mereka berkumpul dengan keluarga" Biee langsung melihat kearah El dari nada bicaranya terkesan sedih.
"Kenapa.."
El hanya menggeleng mood-nya saat ini sedang baik. El tidak ingin merusaknya dengan mengingat masa itu lagi. Yang harus dia lakukan saat ini menikmati masa-masa saat bersama Biee.
"Yaudah kalo nggak mau cerita, tapi jika kamu butuh teman untuk curhat aku siap mendengarkan"
Tiba-tiba El terkekeh melihat Biee. Sedangkan Biee menautkan kedua alisnya. Apa, ada yang salah dengan ucapannya tadi?
"Kenapa kamu ketawa, emangnya ada yang lucu?"
El tidak langsung menjawab. Dia malah mendekat, tangannya menyentuh pipi Biee dan mengusap noda es krim yang berada di sudut bibir Biee dengan lembut.
Jantung Biee berdegup kencang. Dia merasa gugup saat ini, ekor matanya melihat tangan cowok itu yang masih menyentuh sudut bibirnya dan lihatlah tatapan mata itu.
Oh my good! Ini sangat berbahaya bagi kesehatan jantung dan pernapasannya. Biee ingin mengutuk dirinya sendiri yang bereaksi seperti ini. Apa yang harus dia lakukan? ingin sekali dia pingsan! Biee menutup kedua matanya, tolong siapapun itu bantulah Biee saat ini.
Dua detik. Biee tidak merasakan apapun. Dan tangan itu sudah tidak menyentuh sudut bibirnya lagi, Biee langsung membuka kedua matanya. Melihat kearah samping, kemana perginya El? Biee mengedarkan penglihatannya di sekitar taman hasilnya pun sama. Biee tidak melihat El dimana pun! sebenarnya kemana perginya El?
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap partnya!
Salam,
Sanwldr
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)
Fiksi Remaja"Awas lo ya! Dasar Batu es, batu nisan, batu kali berjalan!!!" Semua berawal dari permainan truth or dare yang teman-temannya buat, Bianca Khanza Nadira harus menerima tantangan dari teman sekelasnya untuk berfoto bersama dengan laki-laki yang berna...