"Awas lo ya! Dasar Batu es, batu nisan, batu kali berjalan!!!"
Semua berawal dari permainan truth or dare yang teman-temannya buat, Bianca Khanza Nadira harus menerima tantangan dari teman sekelasnya untuk berfoto bersama dengan laki-laki yang berna...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Biee menunduk melihat seluruh tubuhnya. Ia mendesah, apakah Biee harus masuk dengan pakaian basah seperti ini. Biee masih terdiam di depan pintu masuk, suara teriakan sangat terdengar di dalam sana.
Biee melirik lagi jam yang berada dipergelangan tangannya. Sudah sangat jelas ia telat. Pasti El sudah bermain didalam sana, suara teriakan memanggil nama El juga terdengar riuh didalam sana.
Dengan percaya diri Biee memasuki gedung tersebut. Dimana pertandingan basket sedang berlangsung, Biee tidak menyangka akan banyak sekali orang yang menonton. Biee terus saja mengucapkan kata 'permisi' disetiap langkahnya, tubuh mungilnya benar-benar terhimpit oleh kerumunan orang-orang untung Biee mempunyai tubuh yang ramping ia berhasil lolos dari kerumunan para penonton tersebut.
"Astaga Biee! lo kayak korban kebanjiran tau nggak!" Biee cemberut saat Hilda mengatakan ia seperti korbankebanjiran, sahabatnya itu tidak peka tentang keadaannya saat ini. Bukannya berbicara yang baik-baik sehingga membuatnya tersentuh dan langsung membawanya pergi ketoilet untuk berganti baju.
"Jangan deket-deket, nanti baju gue basah juga lagi" Hilda langsung menggeserkan tubuhnya kesebelah kiri, sedikit berjaga jarak dengan Biee.
"Ishh Hilda!!!" Murka Biee sambil menghentak-hentakan kedua kakinya. Biee benar-benar kesal kepada Hilda saat ini.
Lihatlah Hilda, benar-benar tidak memperdulikannya! terlihat dia sedang fokus menonton sambil memakan ciki chittato. Benar-benar tidak berprikemanusiaan dimana hati nuraninya saat ini, menolong sesama saudara akan mendapatkan pahala, itulah yang Biee ingat kata pak Somad.
Tidak! Sekilas El memperhatikannya, Biee mencoba menyembunyikan wajahnya diantara kerumunan penonton. Biee tidak ingin El melihat keadaannya seperti ini, oh tidak! Biee tidak bisa membayangkannya.
"Horeee masuk!" Heboh Hilda. Biee tersentak saat mendengar teriakan semua orang dan Hilda, telinganya merasakan sakit.
''Aksa bener-bener keren!'' puji Hilda, Biee baru sadar ternyata Aksa juga ikut bermain disana.
Ramai orang membicarakan kembali masuknya Aksa didalam tim basket Orion, orang-orang berspekulasi bahwa hubungan mereka sudah membaik, Biee tidak mengerti apa yang orang-orang itu bicarakan memangnya ada apa dengan mereka? selama ini.
''Hil kok orang-orang ngomongin Aksa'' bisik Biee ditelinga Hilda.
''iyalah ngomongin, kan hubungan mereka berempat sempat renggang''
''maksudnya?''
''sebelum lo pindah kesini mereka berempat sahabatan, dan yang gue denger mereka udah sahabatan sejak TK malah. Gue nggak tau masalahnya apa antara El dan Aksa''