17

293 13 0
                                    

- Putri Revianold -

Siang ini, aku tak tahu harus melakukan kegiatan apa. Jika saja Risa masih berada disini, aku akan mengajaknya makan siang diluar. Buddy sedang asik menghabiskan makanan nya dengan lahap. Tubuhnya sudah sangat besar sekarang. Tiba - tiba aku mendengar suara bel rumah. Aku segera membukakan pintu dan melihat siapa yang bertamu.

"Dana?" Ucapku setelah melihat Dana yang berdiri didepan pintu. Untuk apa ia datang kerumahku?

"Kau tak membiarkanku masuk?" Aku tertawa lalu membolehkannya untuk masuk ke dalam. Aku mengajaknya menuju ke ruang tengah supaya terasa lebih santai.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanyanya setelah aku duduk di sofa dan Buddy menghampiriku. Ia duduk di karpet bawah sambil mengambil remote tv untuk mengganti salurannya.

"Hanya menonton tv saja. Apa yang membuatmu datang kemari?" Ia mengangkat kepalanya untuk melihat kearahku. Ia menautkan kedua alisnya.

"Aku tak boleh mengunjungi rumah sahabatku sendiri?"

"Tentu saja boleh. Aku akan membuatkan minum untukmu. Kau ingin es sirup?" Tawarku padanya sambil berjalan menuju ke dapur.

"Ya." Aku segera mengambil botol sirup dan menuangkannya ke dalam gelas. Setelah itu memberinya sedikit air dan juga es batu berukuran persegi kecil. Aku kembali ke ruang tengah dan memberikan gelasnya pada Dana.

"Terima kasih." Aku mengangguk padanya. Ia langsung meneguk minumannya dan menaruhnya diatas meja. Ia sibuk menonton acara tak penting di televisi. Aku melirik kearah Buddy yang sejak tadi memperhatikanku sambil menjulurkan lidahnya, menggemaskan.

"Buddy, kapan terakhir kali kau mandi? Seminggu yang lalu kah?" Buddy menjawab pertanyaanku dengan satu gonggongan singkat.

"Joroknya kau. Baik, sekarang aku akan memandikanmu karena aku terlalu malas untuk membawamu ke salon." Aku bangkit dari duduk ku dan Buddy mulai bersemangat untuk kumandikan.

"Aku ikut denganmu." Aku mengangkat satu alisku, memperbolehkan Dana untuk bergabung bersamaku dan Buddy.

"Kau tunggu diluar bersama Buddy. Aku akan mengambil sampo Buddy terlebih dulu." Dana mengangguk lalu segera mengajak Buddy untuk ke depan rumah. Aku berniat untuk memandikannya di depan teras rumah. Aku mengambil sampo milik Buddy lalu kembali menyusul mereka didepan.

Dana melipat celana panjang nya menjadi sedikit keatas supaya tak basah. Ia menarik selang panjang yang terhubung dengan keran air yang biasa kugunakan untuk menyirami rumput taman. Ia mulai memutar keran nya, dan air pun mengalir dari selang.

"Buddy, kemarilah." Panggilku lalu Buddy berjalan mendekat kearahku. Dana langsung membasahi tubuh Buddy menggunakan air dari selang tadi secara menyeluruh. Buddy tampak menikmati air yang membasahi seluruh tubuhnya.

"Baiklah, ini akan membutuhkan waktu yang sedikit lama." Aku mulai menuangkan sampo anjing ke telapak tanganku dan menggosoknya sebelum mulai menggosokkannya di tubuh Buddy. Dana melakukan hal yang sama denganku. Buddy terus menjulurkan lidahnya sambil memejamkan matanya.

"Kapan terakhir kali kita melakukan kegiatan ringan seperti ini bersama?" Aku menoleh kearah Dana yang sibuk menggosok tubuh besar Buddy.

"Entahlah, sudah sangat lama." Jawabku sambil tersenyum. Aku menggosok tubuh Buddy yang berada di sisi kanan dan juga lehernya. Biasanya Buddy akan kutaruh di salon dan aku tak perlu repot memandikannya. Buddy adalah jenis anjing Golden dan ia merupakan kado ulang tahun dari Ayah untukku.

"Tinggal dibilas." Aku mencuci tanganku supaya bersih dari busa sampo milik Buddy. Dana mengambil alih selang dariku dan membilas tubuh Buddy hingga bersih.

RUDE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang