- Ryan Sanjaya -
Hari ini adalah hari ulang tahun Putri. Aku belum memberikannya ucapan apapun sejak tadi pagi dan bahkan aku selalu menghindarinya di sekolah tadi. Sebenarnya aku tak tega melakukan hal ini pada Putri, namun aku ingin membuatnya benar - benar terkejut malam ini. Saat waktu menunjukkan pukul 6 sore dan aku sedang berada di lobby hotel bersama dengan Dana, Risa, kekasih Risa yang bernama Rico, dan juga Naufal. Kami semua disini karena harus bertemu dengan kedua orang tua Putri terlebih dulu sebelum berangkat kerumahnya untuk memberikan kejutan.
"Orang tua Putri sebentar lagi akan turun." Ucap Dana setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Kami semua mengangguk.
Jujur saja saat ini aku merasa sangat gugup untuk bertemu dengan kedua orang tua Putri. Aku tak tahu apakah Putri sudah pernah menceritakan soal diriku pada orang tua nya atau belum. Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan orang tua kekasihku sendiri. Bahkan aku belum pernah bertemu dengan orang tua mantan kekasihku yang sebelumnya. Aku melirik kearah Naufal dan ia mengangguk padaku, berusaha untuk meyakinkanku. Aku memang berkata padanya bahwa aku sedang gugup untuk bertemu orang tua Putri, nanun ia berkata semuanya akan baik - baik saja dan aku harus memberikan kesan pertama yang baik pada mereka berdua.
"Mereka datang." Kami semua bangkit dari tempat duduk saat Dana berkata bahwa kedua orang tua Putri telah turun. Aku melihat seorang lelaki berumur dan juga istrinya. Mereka berdua tampak tampan dan juga cantik, tak heran jika anaknya cantik.
"Terima kasih." Ucap wanita tersebut pada seorang pelayan yang telah membawakan kedua koper milik mereka.
"Om, Tante, lama tak jumpa." Dana mencium kedua tangan orang tua Putri. Mereka bertiga sudah seperti keluarga, tampak sangat akrab.
"Maaf karena kami baru bisa pulang sekarang. Lagipula kami tak ingin melewatkan moment kali ini, ditambah ini adalah umur spesial Putri." Umur spesial? Itu artinya sekarang umur Putri adalah 17 tahun? Aku mengerti.
"Aku kemari bersama dengan beberapa teman Putri dan juga kekasihnya." Dana mulai memperkenalkan kami semua kepada orang tua Putri. "Teman - teman, ini Om Daniel dan Tante Samantha, kedua orang tua Putri. Mungkin kalian semua jarang melihat beliau berdua karena beliau berdua sangat sibuk di luar kota." Kami semua tersenyum pada orang tua Putri. Kini aku tahu nama mereka berdua.
"Tunggu, kekasih Putri? Siapa kekasihnya?" Tanya Tante Samantha sambil memperhatikan kami semua. Ah, Putri belum menceritakan soalku pada kedua orang tua nya.
"Saya kekasih Putri. Nama saya Ryan. Senang bertemu dengan Om dan Tante." Aku menunduk sesopan mungkin pada mereka berdua. Mereka tersenyum ramah kearahku.
"Putri pintar mencari seorang kekasih, bukan begitu, Bu?" Tante Samantha hanya tertawa sambil menatap kearahku. Rupanya mereka berdua adalah orang yang sangat baik dan sekarang aku tak perlu merasa gugup lagi.
"Kalau begitu, kita akan mengobrol banyak nanti saat makan malam. Sekarang kita harus kerumah dulu untuk memberikan kejutan pada Putri." Kami semua mengangguk, menyetujui ucapan Om Daniel.
"Kau membawa mobil, Dana?" Dana mengangguk dengan cepat. Sejak awal ia memang menjemput kami semua karena katanya supaya lebih mudah.
Kami semua berjalan menuju ke depan hotel dan mobil milik Dana serta mobil milik orang tua Putri sudah siap disana. Kami semua mulai menuju kerumah Putri dan kuharap ia tak marah padaku karena aku telah mengabaikannya seharian ini. Aku sudah menyiapkan seluruh kado dan juga kue ulang tahun untuknya, beruntung lilin yang kubeli tak salah.
"Kedua orang tua Putri adalah orang yang sangat ramah. Mereka memperlakukan seluruh teman Putri dengan sangat baik." Ucap Dana sambil terus terfokus menyetir mobilnya. Aku duduk disebelahnya, lalu Risa, Naufal dan juga Rico duduk di tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUDE.
RomanceKarena pada akhirnya seseorang akan berubah jika ada yang bisa membantunya.