Yoora tertawa terbahak-bahak ketika melihat Jaehyun yang baru saja masuk ke dalam kamarnya tanpa berkata apa pun. Apa sahabatnya baru saja ditolak?
"Berhenti tertawa kalau tidak ingin aku berubah menjadi Hulk." ucap Saera ketus. Wajahnya berubah merah padam.
"Apa kau barusan di tolak oleh kak Jaehyun?"
"Pikiranku juga bertanya, apa aku telah ditolak oleh lelaki yang tak lain adalah kakak dari sahabatku sendiri?"
"Coba kau hampiri dia. Tanya, apa kakakku tidak mencintaimu?"
"Yoora.. kak Jaehyun tidak menyukaiku." tutur Saera dengan air mata yang menggenang.
"Hei Saera, jangan menangis."
"Hyunji, kakak cantikmu ini baru saja ditolak oleh Jaehyun." curhat Saera pada bayi yang berada di pangkuannya.
"Apa hatimu sakit?" kini Yoora yang bertanya mewakili Hyunji.
"Sakit, sangat sakit. Kau tahu, ini kali pertamanya aku ditolak. Biasanya aku yang selalu menolak, ah aku malu sekarang."
"Kakak mungkin terkejut mendengar ucapanmu. Maka dari itu dia tidak menjawab dan langsung pergi ke kamar."
"Tapi Yoora, kenapa raut wajahnya tidak berubah? Dia tetap datar seperti biasanya, itu menandakan kakakmu tidak menyukai ku." Saera mulai menangis. "Huaaaaaa. Bagaimana ini, aku pasti akan malu kalau bertemu dengannya."
"Hei tenang saja, kau tidak perlu malu."
"Hyunji, aku telah ditolak." isak Saera semakin kencang.
"Jangan menangis Saera, nanti kak Jaehyun mendengarnya dan dia makin ilfeel padamu karena kau cengeng."
"Biar saja, aku sakit hati."
Yoora memiringkan wajahnya ketika melihat bibir bawah Hyunji semakin maju. Tak lama, bayi itu ikut menangis dengan suara khasnya yang lucu.
"Hei Hyunji, kenapa kau ikut menangis?" tanya Yoora heran.
"Dia itu adikku. Jadi saat aku menangis, Hyunji pun akan ikut menangis."
"Heol, aku sedang tidak bercanda. Kenapa Hyunji tiba-tiba menangis? Tidak biasanya dia seperti ini."
Yoora mengambil alih tubuh Hyunji dan menggendongnya, sambil menepuk pelan bokong bayi itu. "Kau kenapa sayang?"
"Yoora, bawa Hyunji ke kamar. Mungkin dia mengantuk." ujar Saera disela tangisnya.
Yoora menurut. Ia melangkah menuju kamar serba berwarna merah muda yang di gadang-gadang milik Hyunji, pemberian dari Saera.
Ia menaruh tubuh mungil Hyunji di dalam box. Yoora berjalan menuju meja kecil untuk membuat susu formula karena saat ingin tidur, Hyunji harus meminum susu.
"Jangan tiba-tiba menangis seperti ini, aku jadi bingung apa penyebabnya." ucap Yoora seraya mengusap-usap kepala Hyunji.
Mata Hyunji sayup-sayup tertutup. Yoora mencium kening adiknya sebelum benar-benar pergi dari ruangan itu dan kembali ke ruang tamu dimana Saera menangis tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Baekhyun Fanfiction]
ФанфикTAHAP REVISI [COMPLETED]✓ Hatiku selalu sakit. Bukan hanya fisik, tapi kau secara perlahan menyiksa batinku. Kau-Baekhyun! Kau yang telah membuatku terluka hingga aku menyesal telah mengenal Cinta. Cover by: @faricha04