BonChap 03-Misunderstand[2]

4.3K 277 17
                                    

"Ini semua salahmu!" teriak Yoora yang memenuhi koridor rumah sakit, sambil terus mendorong baby Walker berwarna pink untuknya dan biru untuk Baekhyun.

Suaminya itu menghela nafas pasrah mendengar cacian darinya. Baekhyun memang pantas disalahkan karena telah mengirim Jihoon ke Singapura, sementara Nara sedang melahirkan dirumah sakit.

"Hei! Apa kalian bisa diam?" gerutu Yoora ketika kedua anaknya menangis dalam waktu bersamaan.

"Kau harus bertanggung jawab! Temani Nara di dalam, aku akan menunggu disini dengan si kembar."

"Tidak mau! Aku bukan suaminya."

"Tapi kau yang membuat Jihoon berjauhan dengan istrinya! Cepat masuk, dia butuh semangat!" cerca Yoora berkali-kali.

Sungguh, ia kesal bukan main. Bukan saja tentang Nara, melainkan Jeno dan Jena yang terus menangis hingga suaranya memenuhi koridor rumah sakit yang seharusnya sunyi.

"Ya tuhan. Aku pusing!"

Melihat Baekhyun yang malah menggendong Jeno, membuatnya frustrasi. "Kau itu memang bodohnya sampai ke ubun-ubun, Baekhyun! Cepat masuk ke dalam." titahnya lagi.

Pria yang sedikit tersentak atas teriakan istrinya lagi-lagi kini hanya bisa pasrah. Dia menaruh bayi berusia sepuluh bulan itu ke tempatnya dan mulai memasuki ruang persalinan.

"Kalian harus ku bawa ke ruangan dokter Junmyeon!"

Dengan power yang tinggi, ia mendorong dua baby Walker sekaligus menuju ruangan dokter Kim Junmyeon. Tidak ada pilihan, selain menitipkan kedua bayi itu kepada sang dokter.

"Kak Junmyeon!" pekik Yoora ketika berhasil memasuki ruangan khusus milik lelaki itu.

"Yak-yak! Ada apa ini?"

"Aku titip Jeno dan Jena sebentar ya. Nara membutuhkan dukungan dan aku harus ada di ruang persalinan."

"Hei tunggu dulu. Mereka sedang menangis, aku tidak tau cara menenangkannya bagaimana."

"Ada susu di bawah baby walker, kau bisa memberi mereka dengan itu."

"Ta-tapi—"

"Tidak ada tapi-tapian! Aku pergi dulu, hanya sebentar." Yoora membuka pintu ruangan. "Ah iya, terima kasih." ucapnya sebagai penutup kata.

Ia mempercepat langkahnya menuju ruangan dimana Baekhyun dan Nara berada. Yoora penasaran, bagaimana seorang wanita melahirkan dengan metode normal. Sebab ketika melahirkan si kembar Lima bulan yang lalu, ia dalam pengaruh obat tidur atau apapun yang membuat keadaannya tidak sadar.

Padahal, ruangan itu di jaga ketat oleh beberapa perawat. Namun, keteguhan hati Yoora akhirnya bisa terlepas dari jeratan orang-orang berseragam hijau itu.

"Nara!" seru nya ketika melihat wanita yang tengah berjuang untuk melahirkan tersebut.

Ia melihat suaminya yang juga turut andil memegang telapak tangan kiri Nara, sedangkan tangannya yang lain mengusap keringat di sekitar dahinya.

Dan rasanya, ia seperti menonton sebuah drama. Yoora kesal, namun ia juga merasa takut akan wanita itu dan bayinya.

"Sekali lagi, Nara!" ucap Baekhyun menyemangati.

Hati Yoora terenyuh.

Kalau saja ia tidak terjatuh di kamar mandi dan air ketubannya pecah. Mungkin, ia bisa merasakan posisi Nara saat ini.

Mengeluarkan kedua bayinya dengan penuh perjuangan, dan tentu saja ditemani sang suami.

Huh. Bahkan saat operasi berlangsung pun, Baekhyun tidak ada. Dan ketika datang, pun sudah telat.

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang