Chapter 33-Paparazzi?

2.3K 293 3
                                    

Ayolah kakak, kali ini saja. Aku ingin bertemu denganmu karena mungkin dua minggu lagi kita tidak akan bisa bertemu.”

“Aku sibuk dan sedang bekerja sekarang. Tolong jangan mengganggu ku.”

Kalau begitu aku kesana saja bagaimana? Hitung-hitung bermain ke perusahaan milik senior Baekhyun.”

“Tidak. Ini kantor, bukan tempat bermain. Lagi pula, kau tidak bisa dengan mudah masuk begitu saja. Ada beberapa penjaga di depan pintu masuk dan mereka sangat garang.”

Aku tidak takut pada mereka, kak. Hanya penjaga seperti itu, aku berani melawan mereka. Kantor SM pun memiliki banyak penjaga,”

“Ini beda sekali, Renjun. Kau salah satu artis dari gedung itu, sedangkan bagi kantor ini kau orang asing.”

Kalau begitu aku akan menemuimu bagaimana pun caranya. Tunggu lah di hall kantor, aku menunggumu disana.”

Yoora menggerutu kesal ketika pria itu memutuskan sambungan teleponnya sepihak. Bahkan ini masih jam 16.30, butuh satu jam setengah lagi Yoora membuat makanan ketiga untuk Baekhyun.

Mau tidak mau ia meminta izin pada Baekhyun yang sedang melakukan meeting di ruangan khusus. Tapi, Kalau menunggu rapat itu selesai, Renjun akan sampai terlebih dahulu dan ia harus menyusulnya di hall kantor.

Ia pun merobek stikes note dan menuliskan sesuatu disana. Kemudian berjalan menuju ruangan Baekhyun, setelah itu menempelkannya tepat di atas meja kerja nya.

“Aku pamit dulu, nanti aku akan kembali.” gumamnya.

Tungkainya kembali berjalan. Ia berjanji akan menjitak kepala Renjun Kalau saja pria berusia belasan tahun itu tetap mengajaknya keluar. Yoora hanya bisa menampilkan wajahnya saja, setelah itu kembali masuk ke dalam ruangannya.

Matanya tak sengaja melihat mobil sport berwarna hitam yang baru saja melintas di hadapannya. Ia lantas menghampiri mobil itu saat berhenti di dekat kantor BJ Corp.

“Kakak!” pekik Renjun senang, saat jendela kaca mobilnya terbuka.

“Ada apa? Aku tidak bisa menemuimu terlalu lama karena harus kembali ke ruangan ku.”

“Temani aku makan dulu bagaimana? Aku lapar, sejak siang tadi belum makan karena terlalu sibuk latihan.”

“Katakan saja apa maumu datang kesini, setelah itu kau bisa makan sepuasnya. Aku tidak punya banyak waktu hanya untuk menemanimu makan.”

“Ayolah kak, kau tidak tahu betapa sulitnya aku keluar dari gedung karena jadwal kami yang padat menjelang comeback?”

“Itu urusanmu, bukan urusanku.”

“Setidaknya kau harus memahami keadaanku.”

Yoora menghela nafas panjang sebelum akhirnya menaiki kuda besi milik Renjun yang ia taksir mungkin harganya sangat fantastis. Tapi, Yoora bukan gadis matre yang akan menyukai Renjun begitu saja ketika melihat mobilnya.

“Aku hanya mempunyai waktu kurang lebih satu jam.”

“Baiklah, aku mengerti. Ternyata kau juga tak kalah sibuknya dariku.”

“Katakan apa yang ingin kau bicarakan padaku.”

“Tentang kejadian tiga hari yang lalu, maafkan aku karena telah mencampakkanmu. Aku terlalu fokus mengkhawatirkan Nara sampai melupakan bahwa aku sedang bersamamu.” ucap Renjun penuh penyesalan. “Seharusnya aku mengantarmu pulang, bukan malah membiarkanmu pulang sendiri dalam musim dingin seperti ini.”

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang